31. Selamat tinggal.

3.2K 184 35
                                    


Hahaha kayaknya kalian benar benar bersemangat ya. Karena dah tembus 25 komen aku up lagi.

Jangan lupa vote dan komen ya guys, semakin banyak komen semakin semangat aku up😊

Happy reading



**************






1 bulan kemudian

Pagi hari Jisoo saat ini sedang berdiri di balkon kamarnya. Rambut sebahunya berkibar di tiup angin. Wanita itu sudah tampak rapi dengan celana jeans dan kaos putih yang ia masukkan ke dalam celananya, tak lupa ia juga memakai jaket jeans nya. Sangat sederhana tetapi sangat cantik.

Kakaknya Sowon sudah menikah namun masih tinggal disini karena tak mau tinggal sendiri dengan suaminya, Nam-joon pun hanya bisa menurut dan hanya ikut.

Semua sudah berubah, Sowon yang tidak terlalu dingin padanya, Suho yang kembali menyayangi Jisoo seperti dulu apalagi papanya. Irene yang sudah sibuk dengan pekerjaannya membuat mereka juga jarang keluar untuk sekedar jalan jalan.

Banyak perubahan yang terjadi hanya dalam kurun waktu 1 bulan. Jisoo sudah lumayan berhasil menata hatinya. Belakangan ini ia membantu perusahaan papanya dalam sebuah projek properti. Jisoo bertanggung jawab atas desain gedung karena ia adalah arsiteknya, dan ya banyak klien yang puas. Kini projek itu sedang di kerjakan dengan mengikuti desain yang sudah Jisoo buat.

" Nak... " panggilan itu seketika membuat Jisoo menoleh. " Kamu sudah siap? " tanya Dong-wook. Ya, papanya Jisoo.

Jisoo pun tersenyum, " Sudah pa " jawab Jisoo.

" ayo kita turun ke bawah, semua sudah menunggumu " ujar Dong-wook. Jisoo pun mengangguk lalu berjalan bersama papanya.

Seperti yang sudah di rencanakan Jisoo benar benar akan pergi. Walau bagaimana pun Jisoo rasa itu adalah keputusan terbaik, ia ingin mandiri. Dan juga berada di negara dan kota yang sama membuat Jisoo susah melupakan Jin. Kemungkinan untuk bertemu lelaki itu besar jika ia masih disini.

Ia jadi mengingat kejadian saat di mall, awalnya ia dan Irene akan makan di sana. Namun keberadaan Jin langsung membuat Jisoo runtuh, apalagi ketika lelaki itu terus menatapnya dengan tajam. Ia harus benar benar melupakan Jin, agar di masa depan ketika ia di pertemukan kembali dengan lelaki itu ia tidak akan lagi berharap dan jatuh ke lubang yang sama. Jin adalah masa lalu yang harus ia lupakan, meski sakit.

Sesampainya di bawah terlihat bahwa Sowon, Suho, Nam-joon, Irene dan juga orang yang baru saja dekat dengan Jisoo 1 bulan terakhir ini, Saerom. Tampak mereka sedang duduk di bawah seraya bercengkrama, namun kedatangan Jisoo langsung membuat mereka bungkam. Jisoo adalah yang mereka tunggu.

" Jisoo.....my friend " Irene langsung berhambur ke pelukan Jisoo. Ia sangat tidak rela Jisoo akan pergi, namun saat dewasa pastilah mereka akan mengambil jalan masing masing untuk masa depan.

" Tolong jangan lupain gue Jis " ucap Irene sedih. Jisoo terkekeh mendengar perkataan Irene. " Jis, katanya cowok di China cakep cakep dan pada kaya. Boleh lah nanti carikan buat gue ya, mana tau jodoh kan, dapat pahala lo " Lanjut Irene merusak suasana. Jisoo hanya bisa mendengus kesal.

" Ck lo ya memang "

" Hehehehe, canda canda " ucap Irene terkekeh.

" Lagian gak akan ada yang mau sama kamu, muka jelek begitu sok sok an mau punya pacar kaya dan tampan. Kelakuannya juga minus banget " Ntah mengapa Suho tiba tiba membalas Irene. Irene pun menatap nyalang Suho.

If I Leave You✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang