47. Berniat menjodohkan

1.5K 110 12
                                    

Halo guys, balik lagi nih. Gimana kabar kalian, semoga baik baik aja ya.

Sebelum baca jangan lupa vote dan komen. Supaya author semangat nulis chapter selanjutnya.



Happy reading❣️




*********




Pukul 12 malam, tidak seharusnya seorang wanita pulang di jam itu. Ada banyak kejahatan yang dapat di lakukan di jam tersebut. Biasanya semua orang sudah istirahat.

Tapi tidak dengan Jisoo saat ini, ditengah malam itu ia sedang menyetir. Jangan bilang ia berani, karena sejujurnya tadi ia begitu takut jika pulang sendiri. Meskipun ada Siwan yang bisa mengantarnya duluan tapi lelaki itu punya urusan saat Jisoo tertidur di kantor. Ia mengumpati  Siwan berulang kali karena berani meninggalkannya.

Mengapa Jisoo tak memilih tinggal untuk 1 malam? jangan bercanda, ia tak mau karena ada Jin di sana. Lelaki itu paling tau bagaimana membuatnya tak nyaman. Jin memaksa akan mengantar Jisoo, tapi tentu saja di tolak Jisoo mentah mentah. Padahal ia takut.

Namun rasa takut itu sirna. Ternyata Jin mengikuti dirinya dari belakang. Ia dapat melihat mobil hitam mewah yang sedari tadi mengikutinya dari kaca spion, ia tau itu Jin. Jisoo tak tau harus bereaksi bagaimana. Tak mungkin ia suruh Jin pulang saja, karena hal ini membuatnya merasa aman. Jisoo bersyukur.

" Kali ini aku berterima kasih pada mu kak " ucap Jisoo menatap mobil Jin yang berjalan di belakangnya dari kaca spion. Ketika Jisoo sudah masuk ke pekarangan mansion nya, mobil itu pun berhenti sejenak, setelah dirasa mobil Jisoo tak terlihat barulah ia pergi.

" Selamat malam sayang " ucap Jin sebelum pergi.

********

Jisoo memasuki pekarangan rumahnya begitu penjaga membuka gerbang rumahnya. Jisoo memarkirkan mobil nya di garasi lalu keluar dari sana. Ia berjalan seraya menguap, ntah berapa kali ia menguap dari tadi. Ia sudah terlalu mengantuk.

Ia pikir takkan ada orang lagi yang berkeliaran di dalam rumahnya, ia pikir pastilah mereka sudah beristirahat di kamar. Mungkin jika ada papanya, papa Dong-wook pasti akan menunggu dirinya pulang hingga larut malam. Tapi papanya sedang tidak di rumah, papanya sedang di rumah kakak perempuannya. Tentu saja melihat cucu baru nya itu.

Tapi apa apaan ini?! kakaknya dan 1 orang tak terduga sedang duduk di ruang tamu. Menyadari kedatangan Jisoo, atmosfer rumah itu yang tadinya terasa mencekam tampak mencair. Jisoo memasang wajah menggoda, apakah terjadi sesuatu yang tidak ia ketahui. Apakah doa nya terkabul? tidak biasanya 2 orang berbeda gender ini bersama.

" Apa apaan ini? " tanya Jisoo dengan senyum menggodanya. Irene membeku tak bisa menjawab. Karena sejujurnya ia merasa gugup, sedari tadi Suho begitu perhatian padanya. Bukan hal biasa yang dilakukan pria semenyebalkan itu.

" Irene tadi pingsan di halte, kebetulan kakak lewat makanya kakak bawa kesini. Kakak tak tau rumah Irene dimana " ucap Suho menjelaskan. Jisoo mengangguk lalu duduk di sebelah Irene. Ia memperhatikan wajah Irene yang tampak pucat.

" Kau akan menginap disini atau mau ku antar pulang? " tanya Suho pada Irene. Irene merasa aneh di perhatikan oleh saudara laki laki Jisoo. Irene memperhatikan Suho sejenak, ada yang aneh dengan perasaannya.

" Apa aku sudah gila?! mengapa pria ini terlihat tampan sekarang? " Irene menjerit dalam hati. Ia menggeleng gelengkan kepalanya mengusir pikiran gila itu.

Jisoo menautkan alisnya melihat ekspresi Irene, " Rene " panggilnya.

Irene tersadar dari lamunannya, menatap Jisoo sejenak dan beralih menatap Suho.

If I Leave You✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang