21 : Bertepuk sebelah tangan

394 54 9
                                    

Yaaa gitu dehh perjuangan Puisi buat dapatkan hati Nathan. Kek nangkap bulan pakai jaring ubur-ubur :')

Happy Reading 🤍

💌💌💌

Motor Benua terparkir di teras kafe. Puisi yang ada di belakang ikut turun, ia menyerahkan helm nya pada Benua. Matanya mengitari sekeliling tidak ramai, mungkin karena belum sore jadilah kafe yang dikunjungi tak banyak orang. Sesuai keinginan Benua, Puisi ikut cowok itu untuk bertemu teman-teman nya.

"Ayo masuk Puisi cantik." Benua tanpa ragu meraih tangan Puisi untuk di genggamnya.

Puisi menatap tangannya yang menyatu dengan tangan Benua, bingung. Bingung dengan situasi sekarang juga bingung dengan arti genggaman dari Benua yang tampak hangat.

"Tenang aja di sini tersedia banyak varian es krim kok." Ucap Benua, ia membawa Puisi berjalan menuju salah satu meja yang sudah diisi beberapa orang cowok berseragam sekolah, sepertinya itu teman-temannya Benua.

"Gue cuti makan es krim selama seminggu." Sahut Puisi lesu.

"Lah kenapa?" Tanya Benua.

"Semalam gue udah janji gak akan makan es krim selama seminggu kalau Nathan balas chat gue." Jelas Puisi.

"Jadi ceritanya Nathan udah respon chat lo nih?" Tanya Benua tersenyum.

Puisi membalas senyum itu lalu mengangguk, "iyaa, walau cuman ok doang."

Benua tertawa mendengarnya, lalu ia menatap Puisi, "dariapda lo ngejar Nathan mending lo kejar Angsa di jamin pasti lo di kejar balik. Percaya sama gue." Solusi Benua. Ajaran sesat.

Puisi terkekeh, "Benua aja dulu kejar Angsa ntar Puisi videoin biar viral." Usulnya. Puisi mengacungkan jempolnya di depan Benua dengan seutas senyum.

Benua mengulum senyum saat Puisi berbicara seperti itu, sangat menggemaskan, "takut terkenal gue. Ntar banyak cewek yang mau porotin uang gue lagi. Gak ah! Serem."

"Puisi juga mau temenan sama Benua karena mau porotin uang Benua buat beliin Puisi es krim yang banyak secara gratis." Puisi berucap dengan nada bercanda.

"Kalau lo yang porotin gue gak masalah. Tuan putri Puisi bebas ambil uang Benua!" Serunya lalu tangannya merangkul Puisi. "Temenin om ketemu teman-teman om yaa cantik." Ujar Benua mengedipkan sebelah matanya tersenyum usil.

Puisi yang melihat itu bergidik ngeri, tapi sedetiknya lagi ia tertawa renyah, "jangan lupa transfer seribu bungkus es krim nya yaa om setelah ini." Sahut Puisi mengikuti alur yang diinginkan Benua.

"Siap itu mah cantik! Kalau seribu es krim mah om masih sanggup asal jangan minta seribu candi aja." Ujar Benua.

Setelahnya mereka tertawa merasa geli sendiri dengan apa yang baru saja mereka katakan.

"Widiih akhirnya Benua bawa cewek juga ke tongkrongan." Heboh seorang cowok yang duduk paling ujung sambil mengisap rokoknya. Dia Genta.

Hello Jodoh!!! [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang