32 : Permainan di mulai

390 51 8
                                    

Hmm🙄

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hmm🙄

💌💌💌

Pukul satu dini hari, Puisi sampai ke rumah, setelah di antar oleh Genta. Sebenarnya Puisi tidak mau pulang dari rumah sakit, namun karena Kata yang memerintahnya jadilah Puisi dengan terpaksa pulang ke rumah, padahal dia mau menjaga Benua sampai sadar.

Puisi masuk ke dalam rumah. Ia yakin pasti Dady dan Bundanya sudah tidur. Hening, menyambut kedatangan Puisi.

Namun langkah Puisi terhenti saat ia mendengar suara aneh, dari salah satu kamar dan itu dari kamar Dady Bundanya, Puisi menyakinkan sekali lagi.

"Ahhh..."

Puisi membulatkan matanya sempurna, telinganya tidak salah dengar, suara pelan namun sedikit mendesah itu benar berasal dari kamar Dady dan Bundanya. Mendengar itu Puisi mengulum senyumnya, seketika terbesit niat usil muncul di kepalanya.

Puisi putar badan, ia berjalan menuju depan pintu rumah.

"Dady Bunda!" Teriak Puisi seakan tak tahu apa-apa.

"Bundaaa! Puisi pulang!" Teriak Puisi lagi.

Belum ada jawaban. Puisi kembali berteriak.

"Bundaaa, dadyyy!" Teriaknya, "kalian di mana?" Tanya Puisi dengan tampang polos.

Kurang kerjaan emang Puisi, tengah malam teriak ganggu Dady sama Bundanya.

"Bundaaa.... Bun...." Puisi menggantungkan ucaapnnya. Saat Bundanya keluar dari kamar dengan rambut yang sedikit di cepol asal.

Jubaidah menghampiri Puisi.

"Anak Bunda udah datang, kamu kenapa teriak-teriak panggil Bunda sama Dady, hm? Biasanya juga langsung nyelonong masuk aja."

Puisi menatap Jubaidah dengan ekspresi serius, "maaf Bunda."

"Tadi Puisi dengar suara orang Bunda pelan banget tapi kayak berbisik eh tapi kayak mendesah juga Bun." Jelas Puisi, ia berusaha mengulum senyumnya. Sementara Jubaidah yang mendengarnya mulai resah sekarang.

"Makanya Puisi panggil Bunda sama Dady, siapa tuh itu suara hantu, atau maling Bun." Monolog Puisi asal.

Jubaidah yang mendengarnya menggaruk tengkuk salah tingkah, "kamu salah dengar kali."

Puisi mengangguk kecil, "iya kali yaa Bun."

Jubaidah tersenyum mengangguk sambil mengelus pucuk kepala Puisi, "gih ke kamar sana istirahat."

"Dady Ucup mana Bun?" Tanya Puisi, ia mengabaikan perintah Bundanya yang menyuruhnya istirahat.

"Ada di kamar." Jawab Jubaidah.

"Puisi mau ke temu Dady Ucup dulu deh, ada yang mau Puisi omongin." Kata Puisi berlalu pergi dari Jubaidah, namun segera Jubaidah cegah.

"Besok aja yaa cantiknya Bunda, Dady kamu lagi capek." Usulnya.

Hello Jodoh!!! [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang