Sebenarnya pengen publish malam habis tarawih, tapi tangan ini gatal mau nge publish. Jadi publish aja kali yeeee.
Ayo ramaikan dengan vote dan komentar kaliann...
Note : Siapkan hati yang baik saat membaca bab ini.
Happy Reading 🤍
💌💌💌
"Aku lulus administrasi."
Puisi menghentikan makannya. Ia menatap Nathan, cowok yang sudah mulai terbiasa menggunakan kata aku-kamu dalam berbicara dengannya, dan yang sangat menonjol sekarang adalah, kepala Nathan yang botak.
"Puisi gak kaget sih, Nathan pasti lulus." Ujar Puisi dengan seutas senyumnya.
Bohong jika Puisi tidak sedih, ia pasti akan berpisah dengan Nathan setelah ini.
"Kalau Nathan beneran lulus dan resmi jadi tentara. Puisi mau minta satu hal sama Allah." Kata Puisi.
"Apa?"
"Puisi berharap, semoga Nathan jadi jelek." Cetus Puisi.
"Biar?"
"Biar gak ada cewek lain yang suka sama Nathan kecuali Puisi." Seru Puisi, senyumnya mengembang sempurna.
Nathan tersipu mendengarnya, "emang kamu masih mau, jalan sama aku kalau aku jelek?" Tanya Nathan mengulum senyumnya.
"Mau banget malah." Yakin Puisi mengangguk pasti, "semakin Nathan jelek semakin Puisi bisa lega dalam mencintai Nathan. Kalau Nathan ganteng itu bikin meresahkan, takut ntar banyak cewek di luaran sana yang berusaha rebut Nathan dari Puisi."
"Itu gak akan terjadi Puisi." Kata Nathan, sambil memakan makanannya.
"Yaa siapa tahu, hati kan juga bisa ber nomaden."
Nathan menatap Puisi, ia tersenyum atas pernyataan Puisi, "sesuatu yang memang milik kita akan tetap milik kita, mau sekeras apapun orang lain ingin mengambilnya. Selagi kamu percaya, aku gak akan pergi kecuali kamu yang meminta pergi."
Puisi menghela napasnya, ia percaya Nathan akan menjaga hatinya untuk saat ini, namun tidak menutup kemungkinan Nathan akan berpaling darinya suatu hari nanti. Puisi mencemaskan hal buruk itu, tapi setiap kali Puisi melihat Nathan, Puisi di yakinkan kembali hanya dengan seutas senyum teduh yang mampu menenangkan hati Puisi dan mengusir pikiran-pikiran buruk dalam kepala.
Puisi tersenyum, "oh iya Nathan tahu gak, tadi itu waktu makan siang masa Bang Kalimat datang-datang dengan rambut botak persis kayak Nathan sekarang, terus nih yaa cengengesan lagi, asli bikin ngakak tau, usus lambung Puisi jadi naik liatnya, ih pokoknya Nathan harus liat sih, sumpah kalau bayangin aja masih su...." Celoteh Puisi tertelan begitu melihat seikat bunga mawar di tangan Nathan.
"Buatan Bunda buat kamu." Kata Nathan sedikit gagap ia meletakkan buket bunga di atas meja dekat Puisi. Sesuai ekspektasinya. situasi ini pasti sangat canggung. Doa Nathan dalam hati semoga Puisi menyukainya.
Puisi mematung di tempat ia tatap dalam-dalam beberapa tangkai bunga mawar yang terikat menjadi sebuah buket bunga yang cantik. Puisi terus menatapnya memastikan apa yang ia lihat ini nyata bukan halusinasi, nyatanya bunga yang ditatapnya sedari tadi tidak menghilang sedetik pun, itu artinya apa yang ia lihat bukan halusinasi. Yang di letakan Nathan di atas meja itu benar-benar bunga mawar yang sangat cantik yang pernah ia temui di dunia.
Nathan tersenyum kecil, ia menggaruk tengkuknya, salah tingkah sendiri. " Udah kelas dua, tambah rajin yaa belajarnya, jangan keseringan menghalu dalam kelas." Pernyataan yang terdengar tidak nyambung dari Nathan yang pintar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hello Jodoh!!! [SELESAI]
Fiksi RemajaBerawal dari pra nikah, Puisi mengklaim Nathan sebagai jodohnya! Kalian akan bertemu Puisi yang cantik dan unik, karena apa? Karena dari miliyaran manusia hanya Puisi yang takut dengan UANG. Gadis cantik ini selain cita-citanya menjadikan Nathan se...