66 : Dalang di balik semuanya

318 61 37
                                    

"Lena?" Beo mereka semua.

"Yang bener aja lo Gen, masa iya Lena berbuat hal yang sekeji ini." Seru Benua, "sumpah muka Lena gak ada tampang-tampang nya tahuu."

Genta mendengus, "awalnya juga gue gak mau curigai, tapi bukti menuju ke Lena semua."

"Ok kalau memang bener Lena tersangkanya, apa yang buat lo bisa seyakin ini?" Tanya Kalimat sangat penasaran.

Genta mengambil map merahnya yang ada di dalam tas dan menyalakan laptopnya. Semua orang menanti dan menyaksikan dengan seksama, saat Genta membuka map itu, dan membuka file di laptop. Genta menarik napasnya lalu menghembuskannya perlahan, Genta mulai menjelaskan.

"Beberapa hari yang lalu tim om Reyhan mulai menyadap ponsel Lena, dan kalian tahu, pemilik akun YouTube yang menyebar video Puisi itu ada di ponsel Lena."

"Tapi gue masih gak percaya kalau Lena pelakunya, bisa aja kan ada tangan usil yang sengaja memakai akun YouTube Lena agar kita salah paham." Ben mulai beropini, mencoba menolak keras apa yang dikatakan Genta.

"Awalnya juga gue mikirnya gitu, tapi setelah tim om Reyhan selidiki lebih dalam lagi, akun itu memang milik Lena, dan Lena sendiri yang meng upload video itu." Ujar Genta.

"Bentar, kalau emang Lena tersangkanya, Lena dimana dapat video itu? Kan dia gak deket sama Bara." Kata mulai bertanya.

Genta menggeleng kecil, "gue belum tahu jawabannya kalau soal itu."

"Ada lagi gak bukti yang memberatkan Lena?" Tanya Kata.

"Ada. Lo tahu gak Ta, rumah lama Lena? Nah dia menyembunyikan kebusukannya di sana, dia merencanakan semuanya di sana, gue malam kemarin datang kesana bersama tim om Reyhan buat pasang CCTV di rumah itu, untuk mengawasi pergerakan Lena. Dan kalian tahu apa yang gue temukan."

"Apa?" Tanya Kalimat mewakili semuanya.

"Di kamarnya banyak rencana-rencana jahat Lena untuk menjatuhkan dan menghancurkan Puisi. Masih ada beberapa rencana jahat Lena yang belum terealisasikan salah satunya membuat Benua membenci Puisi. Kalian tahu banyak foto Puisi terpasang di dinding." Ujar Genta yang membuat semuanya melongo tak percaya.

"Bentar lo bilang rencana Lena yang belum terealisasikan itu adalah membuat gue benci sama Puisi?" Tanya Benua memperjelas pernyataan Genta.

Genta mengangguk, "iyaa bener."

Benua mengusap wajahnya gusar, "rencana itu sudah terealisasi kan."

"Maksudnya gimana?" Tanya Kalimat.

"Jadi waktu gue mau jemput Puisi pulang, Puisi menolak dengan beralasan Nathan sudah mencintainya dan dia gak mau Nathan salah paham sama hubungan gue dan Puisi. Terus setelah kepergian Puisi, Lena datang dia bertingkah seakan menyemangati gue, dia juga bilang kalau selama ini gue cuman di jadikan pelampiasan Puisi doang." Cerita Benua, "gue hampir percaya dengan semua itu, gue merasa apa yang dikatakan Lena itu benar."

"Tapi ternyata itu menjadi bagian dari rencana Lena juga, biar gue benci sama Puisi." Lanjut Benua.

"Cepat juga Lena bertindaknya. Lena cukup cerdas buat memanfaatkan kesempatan ternyata. Lena udah mulai menghasut lo, Ben. Untung lo gak kemakan semua omongan Lena." Ujar Genta, dia sendiri tidak percaya, Lena akan selicik ini.

"Jadi apa motif Lena melakukan itu semua? Bukannya Lena dan Puisi itu sahabatan yaa, kok Lena dendam sama Puisi? Lo tahu jawabannya Genta?" Tanya Ben, ia sangat penasaran sekali.

Genta menghela napas beratnya, "kalau gue cerita motif dibalik semua kejahatan Lena, pasti kalian gak akan percaya."

"Emang apa motif nya? Kami semua percaya kok. Buruan cerita." Seru Kalimat.

Hello Jodoh!!! [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang