BUUUKKKHH....
Jika kalian pikir yang terjatuh itu adalah tubuh manusia maka kalian salah.
Karena yang sebenarnya terjatuh adalah kursi kayu yang sengaja di jatuhkan.
Yaa cuman kursi. Bukan manusia. Sekali lagi bukan manusia. Bukan manusia. Kek Zaid yang bukan manusia. Canda Zaid, HAHA.
BRAAAKKK...
Kali ini yang tertendang sampai jatuh pintu.
"MAU LO APA BANGSAT!" Ben yang menendang pintu itu dengan keras sampai pintu itu terlepas dan tergelatak pasrah di lantai.
Bara dan dua temannya yang asik ngerokok sambil nonton film barat langsung berdiri, Bara yang selaku paling berkuasa di antara temannya, mendatangi Ben juga Genta yang berdiri di samping Ben.
"Wiiiss santai boss." Kata Bara enteng, ia melempar Putung rokoknya dan jatuh tepat di ujung sepatu Ben.
"Jadi mau apa nih kalian ke sini? Mau gabung di geng kami?" Tanya Bara, "hm, kalian mau berkhianat sama Kata ketua geng kalian itu."
"Ck, pede bener lo babi." Kesal Genta mengumpat.
Ben menginjak putung rokok Bara sampai mati, satu langkah ia maju mendekati Bara.
Merasa Bara seperti akan terancam dua temannya segera masang badan berdiri di samping Bara.
Ben menatap tajam Bara, tak terlihat wajah ceria yang sering ia tunjukkan seperti biasanya. Jari telunjuk Ben menunjuk tepat ke wajah Bara.
"Kita kesini cuman kasih peringatan sama lo." Ujar Ben, "jangan pernah menyentuh Puisi. Atau gak lo sama temen lo ini bakal mati di tangan kami!" Tegas Ben.
Informasi Puisi berteman dengan Bara, membuat Kata, Kalimat, Ben, dan Genta, pasang badan untuk melindungi Puisi tanpa sepengetahuan Puisi. Mereka tahu seberapa liciknya Bara. Apalagi saat ini Bara punya dendam pada Kata dan Benua. Sangat tidak menutup kemungkinan Bara akan membalas dendamnya melalui Puisi, yang tidak tahu apa-apa. Baru saja Puisi masuk dalam kehidupan Genta dan Ben, tapi ia sudah di ratukan oleh dua cowok tampan itu.
Puisi benar-benar menjadi Ratu di hati Kata, Kalimat, Benua, Genta, dan Ben. Mereka tulus menyayangi Puisi bahkan mencintai.
Bara menarik ujung sudut bibirnya, "sayangnya gue udah menjadikan Puisi sebagai calon pacar gue." Bara memajukan wajahnya, ia berbisik di samping telinga Ben, "pacar di ranjang gue." Bisiknya dengan mengerlingkan matanya.
Ben mengepal tangannya kuat, urat-urat lehernya tampak dengan jelas, "Bangsat!"
Bara yang mendengar umpatan itu tertawa keras, ia menatap Ben dan Genta bergantian, "gue mau tubuh Puisi, kalian mau apa?"
"Kalian pasti suka juga kan sama Puisi?" Tanya Bara dengan kekehan kecil. "Apalagi lo Ben, lo kan isi otaknya mesum semua."
"Gue denger Puisi masih virgin lohh." Sambung Bara, ia tertawa yang dibuat-buat.
Ben dan Genta yang mendengar nya sekuat mungkin menahan amarah. Ingin sekali mereka meniadakan Bara, jika tidak mengingat perintah Kata, yang berpesan melukai boleh mematikannya jangan.
"Udah gak usah munafik kalian." Teriak Bara. "Gini aja deh biar adil. Kalian berdua ada di pihak gue, kemudian kita atur hari buat sekap Puisi, terus kita bergilir memanjakan tubuh Puisi, gue pertama, Ben yang kedua, Genta yang ketiga. Kalau Puisi hamil kita akan sama-sama jadi Ayah dari anak yang di kandung Puisi. Menyenangkan bukan? Jadi gimana deal?" Bara bertanya enteng sambil tersenyum bengis. Seakan apa yang ia katakan adalah rencana indah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hello Jodoh!!! [SELESAI]
Teen FictionBerawal dari pra nikah, Puisi mengklaim Nathan sebagai jodohnya! Kalian akan bertemu Puisi yang cantik dan unik, karena apa? Karena dari miliyaran manusia hanya Puisi yang takut dengan UANG. Gadis cantik ini selain cita-citanya menjadikan Nathan se...