Bab 34: Bertemu Dian

8K 559 72
                                    

Absen dulu guys!

kalian berasal dari mana?

Baca baby jam berapa?

Sebelum baca mau bilang apa sama author 😂

Happy reading




Devon benar-benar membawanya ke cafe yang sering ia kunjungi dulu saat SMA bersama Dian, Hannah sangat terharu saat ia keluar dari mobil melihat tempat yang sering ia pakai merenung kini tidak berubah sedikitpun, hanya saja kini banyak sekali pengunjung seumuran dengannya dan anak SMA yang sedang menongkrong karena jam pulang sudah terlewat dari tadi.

Tidak lupa pula, Hannah juga melihat dari arah jendela, ia melihat Dian yang sedang menyajikan beberapa makanan dan minuman ke meja-meja, matanya berkaca, ia sangat rindu dengan sahabatnya itu. Ada rasa enggan untuk menghampiri namun Hannah harus menepati janjinya kepada Dian bahwa ia akan bertemu dengannya lagi dalam keadaan hidup, Hannah akan membuktikan itu.

Hannah memasuki cafe tersebut dengan membawa Arsen di gendongannya serta Devon yang mengikuti di belakangnya, suara pintu dengan lonceng yang berdenting membuat Dian langsung melihat ke arahnya.

Hannah maupun Dian hanya saling bertatapan dengan perasaan yang tidak bisa di artikan, jantung Hannah berdebar ia sangat rindu dengan sahabatnya itu.

Hannah langsung menghampiri Dian, memeluknya dengan erat dan air mata yang mengalir, menghiraukan pengunjung yang sendari tadi menatapnya heran.

"Han," katanya lirih.

"Ini gue Dian," ucapnya membuat Dian membalas pelukan Hannah tak kalah erat. Air matanya mengalir begitu saja, kerinduan ini yang tidak bisa di bendung lagi.

"Lo masih hidup?" Ujarnya masih tidak percaya melihat Hannah berada di sini.

Hannah mengusap air matanya, "iya, gue udah janji sama Lo, kalo gue bakalan temuin Lo dalam keadaan hidup." Ujarnya, Dia melirik ke tangan Hannah melihat bayi mungil membuat Dian diam dan melirik Hannah sekilas.

"I-ini,"

"Ini Arsen anak gue, anak gue sama Devon." Ucapnya membuat Dian menutup mulutnya tidak percaya.

"Lo kuat Han, gue gak nyangka ini mimpi atau nyata,"

"Ini nyata," ucap Hannah meyakinkan.

Dian melihat siluit Devon di belakang Hannah, ia tidak menyadari kalo Devon sendari tadi melihat interaksi dirinya dan juga Hannah.

"Dev?" Panggilnya heran.

Devon mengangkat satu alisnya, dan menggiring Hannah untuk duduk di kursi yang kosong. Tidak enak jika pengunjung yang lain melihatnya, Dian mengikuti Hannah dengan masih dalam kebingungannya.

"Kalian udah nikah!?" Ujarnya membuat Hannah tersenyum pahit.

"Belum,"

Dian melirik tajam Devon, "kenapa Lo gak bilang, kalo Lo udah nemuin Hannah!" Ujarnya membuat Devon menghela nafas.

"Gue mau dia aman, jadi gue gak beritahu Lo sama yang lain." Ujarnya.

Dian mengabaikan ucapan Devon lalu memandangi Hannah yang terlihat sedang membenarkan selimut bayinya.

Dian tersenyum memegang tangan Hannah dengan kedua tangannya, "Lo baik-baik aja kan?" Tanya Dian membuat Hannah tersenyum.

Hannah mengagguk, "gue baik, gimana sama Lo, kenapa Lo kerja di sini?"

BabyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang