Bab 18: Hannah

19.8K 980 44
                                    

Happy reading

"Jika aku tidak pergi, kamu tidak akan tahu rasanya kehilangan"

~Hannah~



Devon mengelap keringatnya dengan handuk yang menggantung di leher putihnya, hari ini dia masih berada di kota Bandung untuk bisnisnya, alih-alih ingin perjalanan bisnis Devon sengaja meminta izin kakaknya supaya bisa di tempatkan di kota ini lebih lama. Ya! Devon ingin mencari apa yang dia cari.

Di depannya sudah ada pak Santo supir pribadinya yang selalu menemani Devon kemanapun.

"Pak hari ini Devon libur kan!?" Ucapnya kepada supir.

"Iya Den, mungkin hari Selasa Aden masuk kuliah jadi besok kita bisa pulang,"

Devon menghela nafas seraya mengusap tengkuknya, "Devon masih mau di sini pak, nanti siang Devon mau keluar,"

"Perlu saya antarkan Den,"

"Gak perlu pak, saya mau cari alamat seseorang, bapak jaga rumah aja," ucapnya membuat sang supir mengagguk.

Devon berjalan ke dalam rumah, salah satu tempat tinggal yang kini ia tempati adalah milik kakaknya Devan. Rumah yang lumayan luas untuk di tinggali satu keluarga.

Satu cercik kertas yang bertulisan alamat selalu di pandangi Devon setiap malam, dan pagi ini Devon akan memastikan jika Hannahnya memang benar ada di sini.

"Kalaupun Lo pergi ke mana aja, gue bakal tetap nemuin lo walaupun dengan waktu yang cukup lama." Ujarnya dengan senyuman merekah.

Ting.

Naura

Sayang kamu lagi ada di mana?

Devon

Di manapun aku, aku akan selalu ada di sisi kamu

Naura

Jangan gombal, d mana?

Devon

Aku lagi ada perjalanan bisnis

Naura

Di mana!?

Devon

Kepo

Naura

Dev jangan mulai sayang:(

Devon

Aku lagi di Bandung.

Naura

Apa susahnya sih :) aku sih udah tau kamu di Bandung cuman ngetest aja kamu bohong atau enggak ;)

Devon

Iya, iya. Aku mau mandi dulu abis olahraga.

Naura

Oke. Yang wangi ya!

Devon melihat pesan itu dengan tersenyum, menghela nafas gusar, perasaanya dengan Naura semakin ke sini yang Devon temukan semakin merasa nyaman, entahlah mungkin beberapa bulan ini Naura selalu menemaninya walaupun awalnya sangat risi.

"Semoga gue nemuin lo Han, supaya perasaan gue gak rumit kaya gini," ucapnya lirih.

***

BabyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang