Bab 36: War

8K 579 49
                                    


Happy reading













Di sinilah Hannah, tempat yang pernah ia kunjunginya dulu, rumah besar yang pernah Hannah singgahi untuk makan malam bersama keluarga Devon, Dulu. berbeda dengan sekarang Hannah datang dengan membawa nyawa kecil yang sekarang berada di gendongannya, Arsen.

Malam ini Hannah memakai baju yang sangat cantik, begitupun dengan Arsen, Hannah terdiam kaku . Di sampingnya Devon juga sama halnya terdiam, hanya mengamati dan tidak bergerak sedikitpun.

"Aku gak yakin Dev," ucap Hannah sesudah menelan air selivahnya karena gugup.

Devon melirik ke arah Hannah ia langsung merangkul Hannah dengan sebelah tangannya, berusaha menenangkan Hannah walaupun hatinya juga ragu, namun untuk malam ini mereka harus saling menguatkan.

"Tenang Han, kita lewatin ini sama-sama,"

Hannah melirik Devon juga dari samping, "kamu yakin Dev, Naura bukannya baik ya sama kamu?"

"Han, posisi aku di sini sebagai Ayah juga seorang laki-laki, apapun itu pilihan udah ada di tangan aku, jangan khawatir kita bisa lewatinnya."

Hannah tersenyum, "aku mau nagih janji itu malam ini Dev, akuin kalo Arsen anak kamu dan aku akan nerima kamu sepenuhnya." Ucapnya.

"Oke, kita masuk!" Percaya diri Devon membuat Hannah was-was, Devon langsung menggandeng Hannah masuk.

Hannah menghela nafas dalam, Arsen yang berada dalam gendongannya sangat tenang, ia terlelap tidur saat di perjalanan. Dalam hati Hannah berdoa semoga keluarga Devon menerimanya juga bayinya dengan senang hati.

***

Saat tengah berkumpul di meja makan keluarga Devon sangat antusias dengan adanya acara makan malam ini, pasalnya jarang sekali Helmi mengambil cuti untuk acara seperti ini, keluarga Devon berkumpul begitupula dengan keberadaan Naura dan juga ayahnya Bayu.

"Jadi bagaimana hubungan kamu sama Devon Naura?" Tanya Helmi.

Naura langsung berhenti dari tawanya dan merapatkan bibirnya tidak tahu ingin bicara apa, bibirnya kelu. "Naura sama Devon makin deket, dan ya seperti biasa kita emang selalu kompak," alibinya.

"Bagaimana tahun depan kalian menikah,"

Naura mengangkat alisnya, "em.. Naura sih iya aja om, tapi gimana Devon."

Helmi menyadari di meja makan belum ada Devon, "Devon kemana Bu?"

Ira kelabakan, "ibu juga gak tau?" Padahal ia tahu, jika Devon sendari siang berada di apartemennya.

Devan mengamati wajah sang ibu, ia tahu ibunya sedang menyembunyikan sesuatu. "Devan liat Devon keluar,"

"Anak itu, sebentar lagi mungkin dia kesini" ujar Helmi tidak enak kepada Bayu dan juga Naura.

Ceklek

Pintu utama di buka membuat semua keluarga termasuk Naura dan juga Bayu melihat ke arah pintu itu.

Devon masuk membawa kantong bayi membuat semua orang mengerenyitkan keningnya heran.

Helmi menghampiri Devon begitupun Ira, "kamu kemana aja, Ayah sama semua orang di sini nunggu kamu!"

"Devon ngejemput seseorang," ujarnya langsung menunjuk ke ambang pintu dan menampikan Hannah, juga Arsen di gendongannya.

Semua yang berada di sana membungkam mulutnya saat Hannah menghampiri Devon dengan wajah menunduk.

BabyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang