Hey guys!
Selamat membaca.
Ada baiknya vote dan komen biar aku semangat😁
Makasi."Kamu tak perlu melewati semua ini sendirian.
Mulai sekarang, aku bersamamu."💫💫💫
"Aku antar kamu pulang ya?" Kedua alis Lascobra naik, menyiratkan keramahan.
Terselip secuil rasa canggung dihati Misty.
"Nggak usah.""Gapapa, udah malem loh." Bujuk Lascobra setengah memaksa.
Misty menghela nafas.
"Oke." Terlalu malas berdebat.Cowok itu tersenyum senang, mengalihkan pandangan ke arah Antartika dan Sunny yang sudah menungguinya sedari tadi.
"Yuk, guys, kita pulang.""Skuy." Sahut Antartika. Sementara Sunny hanya mengangguk kecil.
Mereka mulai melangkah, namun Lascobra berhenti saat menyadari bahwa Misty hanya berdiri mematung di tempat.
"Kenapa?"Misty menatap datar ke arahnya.
"Gue nggak suka keramaian.""Maksud?" Antartika mengernyit heran.
"Gue gak mau pulang bareng kalian." Tandas Misty, dingin.
Lascobra cepat menangkap maksud perkataan gadis itu.
"Umm, guys, ya udah... gue pulang bareng Misty. Kalian pulang berdua aja gapapa kan?" Usulnya pada kedua temannya.Bibir Antartika melengkung ke bawah, agak heran tapi mengendikkan bahu acuh.
"Hm, oke."Sunny membisu, melemparkan tatapan tak mengerti kepada Misty.
Akhirnya ia mengikuti langkah Antartika yang berjalan pergi meninggalkan Ring.Setelah sosok mereka lenyap, Lascobra menoleh ke arah Misty, memberi isyarat tangan agar mereka segera bergegas pulang karena hari sudah malam.
Dalam diam, keduanya berjalan santai meninggalkan Ring Pertarungan yang sedang naik daun itu.
Suasana malam ini terasa sunyi. Atau mungkin hanya di kota ini saja.
Jalanan lengang. Tak ada orang. Jarang pula terlihat kendaraan melintas.
Lascobra dan Misty melangkah bersisian dibahu jalan.
"Kenapa kamu nggak mau pulang bareng mereka?"
Wajah Misty ketat seketika.
"Gue gak suka keramaian.""Kenapa?"
"Gue gak suka ditanyai."
"Begitu banyak hal yang kamu benci ya?" Lascobra tersenyum tipis, berupaya mengusir canggung.
Misty menghela nafas pendek, rautnya menggambarkan beban pikul yang sangat berat.
"Bisa dibilang... gue benci semuanya. Lawak banget kan hidup gue?""Bukan." Sela Lascobra serius.
"Bukan lawak, tapi menyedihkan."Misty spontan melirik tajam ke arah Lascobra.
"Maaf, tapi itu bukan ejekan." Terang Lascobra, menatap manik mata Misty lekat-lekat.
"Aku bersedia menemani kamu dalam hidupmu yang berat itu."Sebisa mungkin Misty menyembunyikan keterkejutannya akan ucapan Lascobra.
"Jangan bercanda lo.""Serius." Imbuh Lascobra dengan tenang.
"Mau pulang naik apa?""Terserah."
Langkah Lascobra melamban, merogoh ponsel dari dalam saku dan memesan taksi online.
"Duduk dulu yuk, bentar lagi jemputan yang kupesan datang." Ajaknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
FRIENDZONE MERAJALELA {END}
Teen Fiction💫Mengisahkan sekelompok muda-mudi yang terjebak Best FRIENDZONE. Ikatan persahabatan dari kecil membuat mereka seakan enggan mengungkapkan perasaan. Kecuali Sari, hanya dia yang terang-terangan bucin ke Antartika-sang playboy bermuka Justin Bibir. ...