Hey guys.
Selamat membaca.
Jangan lupa vote dan komen biar aku semangat.
Makasi💖💫💫💫
Kediaman misterius keluarga Van Der Bourg tampak hening dan damai seperti biasa.
Seindah apapun desain dan arsitektur rumah mereka, tetap saja kesan mencekam masih menyelimuti.
Di dalam kamarnya, Lascobra terlentang diatas ranjang.
Merenung menatapi langit kamar yang tinggi.Memikirkan perkataan Cazora tempo hari, tentang Sunny yang membayar biaya perobatannya di Rumah Sakit. Memikirkan bahwa Sunny yang sudah menyelamatkan dirinya.
Bukan Misty.
Menghembuskan nafas berat, Lascobra beranjak dari kasur. Melangkah mendekati jendela.
Lascobra ingin menjernihkan pikiran dengan menatap indahnya panorama dunia luar.
Tak lama satpam membukakan gerbang untuk seseorang, Antartika masuk, berjalan santai.
Alangkah gembiranya Antartika melihat Lascobra yang sedang berdiri di dekat jendela. Ia pun segera menghampirinya.
"Udah sehat, bro?"
"Udah mendingan." Sahut Lascobra tersenyum, membalas senyuman cerah dari Antartika.
"Alhamdulilah. Gue seneng banget!" Cetus Antartika, jujur.
Lascobra menaikkan kedua alis.
"Kenapa?""Karna gue udah ketemu lo langsung, jadi ga perlu masuk ke dalem dan menghadapi bonyok lo." Ungkap Antartika, membuat Lascobra menghela nafas.
"Emangnya ada apa, bro?"
"Gue mau panen apel." Jawab Antartika enteng.
"Dimana?"
"Di halaman rumah lo."
Dalam hitungan detik, Lascobra refleks menoleh ke arah pohon apel besar yang menjulang tinggi. Berdiri kokoh di halaman depan rumahnya. Buahnya memang rimbun dan sudah matang. Lascobra melongo, sementara Antartika cengengesan.
"Boleh ya??"
"Um... oke." Ucap Lascobra tanpa pikir panjang. Ia pun melompat keluar melewati jendela kamarnya yang terbuka.
Sejurus kemudian, Lascobra menyuruh satpam untuk mengambilkan galah dari gudang.
Setelah mereka mendapatkan galah, keduanya mulai memetik buah-buah apel merah nan ranum tersebut.
Belum selesai panen, Cazora keluar dari rumah dan mendatangi mereka.
Lascobra menoleh, sedangkan Antartika yang belum sadar tetap asyik dengan kegiatannya.
"Eh, mama..."
"Eh, anak." Balas Cazora datar seraya bertolak pinggang.
Antartika menoleh. Agak kaget namun ngotot stay cool.
"Eh, tante.""Eh, Aan."
KAMU SEDANG MEMBACA
FRIENDZONE MERAJALELA {END}
Fiksi Remaja💫Mengisahkan sekelompok muda-mudi yang terjebak Best FRIENDZONE. Ikatan persahabatan dari kecil membuat mereka seakan enggan mengungkapkan perasaan. Kecuali Sari, hanya dia yang terang-terangan bucin ke Antartika-sang playboy bermuka Justin Bibir. ...