💫JATUH DALAM PELUKMU

244 65 46
                                    

Haloha readers-ku tersayang🤗
Siap menemani sampai akhir cerita?

Selamat membaca 💖
Jangan lupa vote dan komen.
Makasi.

18+

Jangan dibaca kalau sensitip. Tunggu buka puasa aja.

💫💫💫

Suara deru motor merusak keheningan malam.

Knalpot bajai racing milik Vespanya Antartika kian heboh menyemangati sang pemilik yang mengira bahwa perlombaan masih berlangsung.

"Ayo, Alex, kita pasti bisa." Ucap Antartika pada Vespa light blue yang ditungganginya.

Tak lama seorang pemuda mulai menyamai kecepatannya.

"Ini lagi, sok mau ngelawan gue." Antartika mendelik sinis.

Pemuda bermotor bebek warna hitam itu melotot.
"Lo kira masih lomba??"

Antartika mengangguk polos.

"KITA DIKEJAR POLISI, BEGO!!!"

"Bujubuset!" Kaget Antartika. Seketika panik.
Dan bertambah panik ketika kaki kanan pemuda itu mulai menendanginya berulangkali.

Bugh! Bugh!

"Lombanya batal!"

"Apaan sih bangsat?!" Antartika sewot sembari menendang balik.
"Lo bilang lombanya batal?!"

"Iya." Pemuda bernama Gilang itu tersenyum miring.
"Gue mau nendang lo sampe jatoh dari motor biar lo ditangkep polisi!"

"Waduh bangsad sekalee!!!" Umpat Antartika memasang siaga satu.
"TENDANGAN SI MADUN!" Antartika membalas dengan ugal-ugalan. Baku tendang pun terjadi.

Bagh! Bugh! Bagh! Bugh!

Kali ini Antartika berhadapan dengan lawan yang cukup seimbang, sebab Gilang hampir sama seperti dirinya, yaitu tetap mampu menjaga keseimbangan meski ditendangi.

Berselang 5 menit kemudian terdengar suara deru motor lain dari arah belakang. Suara motor mahal.

"MINGGIR, ANJING! GUA MAU LEWAT!!!" Teriak Rival kesetanan.

Gilang dan Antartika serempak menoleh. Kesempatan itu digunakan Antartika untuk menendang Gilang hingga tercampak dari motornya.

Gilang beserta motornya jatuh terguling ke bahu jalan. Antartika menyengir senang lalu kembali was-was melihat Rival mulai mendekat. Bimbang, Rival datang sebagai kawan atau lawan?

"Apa kabar, bro?" Sapa Antartika, Rival sudah berada tepat disebelahnya.

"Buruk lah, bego! Kita dikejar polisi!" Jutek Rival yang cemberut.

Antartika ber-oh ria. Kemudian tangan kirinya lepas stir, merogoh kantung celana untuk mengambil ponsel. Antartika menghubungi kontak Anggara. Tak butuh waktu lama menunggu Anggara mengangkat telpon.
"Halo, pap?"

FRIENDZONE MERAJALELA {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang