💫BAHAGIA

266 65 21
                                    

Haloha my friends🤗
Happy reading.
Don't forget to vote and comment for appreciation💖💖
Love you all😘

💫💫💫

"Kenapa Orion semarah itu ya?" Sari bertanya sambil menatap lekat manik mata Antartika.

Pemuda berwajah mirip Justin Bieber itu masih diam. Berpikir. Bertanya dalam hati, walau akalnya selalu memberi jawaban serupa.

Keduanya tengah duduk di kantin. Selepas kepergian Orion, Antartika mengajak Sari untuk mengisi perut.

Begitu bakso pesanan mereka tiba, Antartika lekas menyendok bakso Sari, meniup-niupnya dan menyuapi Sari makan.

"Gapapa, Sari makan sendiri. Kaka belum makan." Ujar Sari setelah beberapa suapan. Antartika pun menurut dan fokus dengan makanannya sendiri.

Hanya hening yang menemani.
Selesai makan barulah ketegangan diwajah Antartika berkurang.

"Aku rasa Orion suka sama kamu." Kata Antartika, sampai Sari melotot dibuatnya.

"Gak mungkin. Orion itu selalu jutek dan cuek ke aku." Sangkal Sari.

"Setiap cowok punya cara beda-beda buat nunjukin rasa sukanya." Imbuh Antartika dengan tenang.

Sari merapatkan bibir.
"Tapi Sari gak pernah suka sama Orion kok." Ungkapnya setelah beberapa lama.

Tangan kanan Antartika terulur mengelus kepala Sari sambil tersenyum lembut.
"Iya. Aku tau. Bukan salah kamu." Rasanya lidah Antartika kejang-kejang mengucapkan aku kamu pada Sari terus-menerus.

Sari tersenyum. Lalu mereka berdua sepakat meninggalkan kantin. Antartika membayar makanan dengan uang hasil membujuk Alicia tadi malam.

Dua orang muda mudi itu berjalan keliling Sekolah, menikmati semilir angin Mamiri yang bertiup lembut.
Tangan mereka saling bertautan dan berayun-ayun di udara, ulah siapa lagi kalau bukan ulah Sari.

Bibir mereka sama-sama terkunci rapat, agak malu untuk bersuara. Hanya senyuman samar yang menghias wajah rupawan keduanya.

Lapangan basket, lapangan upacara, Taman Sekolah, semua mereka susuri.
Tanpa sadar terkesan seperti pamer baru jadian.

Cerah. Matahari bersinar hangat tanpa membakar.

Momen ini pun akan menjadi kenangan indah untuk diingat.
Akan menjadi cerita berkesan jika suatu hari nanti mereka menikah dan memiliki anak-cucu.

Atau, berpisah dan menjadi orang asing.

Tidak pasti kemana hidup akan membawa mereka.
Namun saat ini, hati mereka bahagia.

Senyuman diwajah mereka surut ketika bertemu dengan Orion yang melangkah terburu-buru.

Langkah mereka bertiga refleks terhenti dan saling melempar pandang satu sama lain.

"Eh, bro." Sapa Antartika canggung.

"Guys, kalian kok belum masuk kelas? Udah bel tau." Sahut Orion.

FRIENDZONE MERAJALELA {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang