💫MARI MENYERAH

211 58 64
                                    

Hey guysss!
Makasih banget buat kalian yang selalu setia menemani aku🙃

Spam komen yaa biar aku semangat terus💔

💫💫💫

"SARI!!" Seru Antartika di depan rumah Sari. Dipelukannya terdapat sebuah gitar.

Hanya suara jangkrik yang menyahuti.

"SARIII!!!" Serunya lagi.

Terlihat jendela kamar Sari yang terletak di lantai 2 berubah terang benderang, gordennya disibak dari dalam. Sari melihat dari balik kaca. Membuka daun jendela demi memastikan siapa orang stres yang hendak mengamen di halaman depan rumahnya.

Antartika tidak Setiawan.

Cowok itu tersenyum lebar, mengira Sari sudah mulai luluh.
"Aku mau nyanyiin lagu buat kamu!"

Raut wajah Sari kian datar.

Antartika memulai opening, mengeluarkan aura fakboi yang menyengat. Ia melantunkan lagu Justin Bibir berjudul Bayi.
"🎵I know you love me, yes you are~"

Brruuk!

Terputus karena Sari menutup kembali jendelanya dengan keras.

Antartika terkesima.
Hatinya retak namun ia belagak santay.
Antartika pun nekad meneruskan nyanyian.

Memang, suaranya bagus dan merdu seperti Justin Bibir.

Tapi siapa peduli?

Ini sudah pukul 11 malam.

Kuntilanak blasteran yang bersemayam di dalam rumah tersebut pun keluar, menunjukkan taringnya.

"Heh, fakboi! Ngapain lu disini hah!!!" Bentak Sarah kesurupan.

Antartika terdiam.
Nyalinya menciut.
Tetapi ia berusaha tegar mengingat bahwa setan ini adalah camernya.

"Anjing, jawab!" Bentak Sarah berkacak pinggang.

Antartika menelan ludah.
Membayangkan betapa mustahil jika ada anjing seganteng dirinya.
"Anu tante, mau ngamen..."

"Brengsek! Pergi lu dari rumah gua! Gak ada recehan!!!" Sarah makin mengamuk.

"Canda ngamen." Antartika meringis menahan tangis.
"Aing mau nyanyi buat anak tante, biar ga ngambek lagi."

Sarah tercenung. Lalu mengangguk-angguk.

Antartika manyun, heran saat Sarah masuk ke dalam rumah tanpa berkata apapun lagi. Antartika mengangkat bahu. Bersyukur karena satu penghalang sudah berpulang ke neraka.

🎵Jreng jrengg..

Antartika kembali menggenjreng gitar. Melantunkan lagu Irwansyah berjudul Pencinta Wanita.
"🎵Aku memang pencinta wanita... namun ku bukan buaya... yang setia pada seribu gadis... ku hanya, mencintai Sari~"

Sarah kembali muncul, membawa seember air.

BYUUURRR!!

Antartika diguyur tanpa ampun. Otomatis menatapi Sarah.
"Apa ini, tan?"

"Aer bekas cucian baju!" Sentak Sarah, melotot. Tangannya naik menunjuk gerbang.
"Sekarang pergi lu dari rumah gua! Berisik, monyet!"

Bibir Antartika bergetar.
"Tega banget sih, tan..."

FRIENDZONE MERAJALELA {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang