Dua (Berubah)

1.6K 131 15
                                    

Ternyata benar hal yang paling menyakitkan adalah berharap kepada manusia.

🌵🌵🌵

Keisya melajukan mobilnya dengan kecepatan normal. Kini tujuan nya menuju rumah seseorang yang telah lama tak ia temui.

Tidak membutuhkan waktu lama untuk Keisya sampai di depan rumah sederhana tidak terlalu mewah namun terkesan elegan.

Kalau dipikir-pikir sudah lama Keisya tidak menginjakan kakinya dirumah ini. Tidak banyak yang berubah disini.

Keisya turun dari mobilnya dan menatap kesekeliling rumah, matanya berhenti menatap sebuah taman. Ia tersenyum tipis saat melihat taman itu. Kini matanya beralih menatap rumah dihadapan nya. Masih sama, selalu sepi bagai tak berpenguni.

Keisya memencet bel beberapa kali, tak ada tanda-tanda orang keluar.

"Neng cari siapa?" Tanya seorang satpam komplek yang menghampiri Keisya. "Eh neng Keisya?" Lanjutnya yang memang mengenal Keisya.

Sejak kecelakaan dan menghilangnya Fajri, setiap hari Keisya berkunjung ke rumah ini walaupun hanya bisa sampai depan pagar rumah. Ia berharap kalau Fajri akan pulang.

Keisya berbalik menatap satpam tersebut dan sedikit menunduk untuk menyapa, "Iya pak, Bapak tau gak Fajri udah pulang?"

"Gak tau neng, semenjak Neng Keisya tiap hari kesini sampe sekarang Saya belum liat. Setau saya rumah ini juga udah gak ditempatin, cuma ada asisten rumah tangganya aja yang setiap minggu datang kesini untuk bersih-bersih" jawab satpam tersebut membuat Keisya harus berpikir lagi dimana Fajri sekarang.

Keisya mengehela napas nya, "Kalau gitu saya boleh minta tolong gak pak?"

"Boleh atuh neng?"

Keisya membuka tasnya dan menyobekan sedikit kertas lalu menuliskan sesuatu disana. "Pak ini ada nomor saya, kalau Fajri pulang tolong kasih dia dan bilang saya mencari dia ya pak"

"Siap Neng" ucap Pak satpam sambil mengmbil secarik kertas yang diberikan Keisya.

"Makasih ya pak, Saya pamit pulang dulu"

"Iya Neng"

Keisya kembali masuk kedalam mobilnya. Ia memejamkan matanya sejenak untuk memfokuskan pikiran nya kembali.

"Lo dimana sih Ji" Lirih Keisya lalu mulai melajukan mobilnya kembali.

*Flashback On

Keisya berjalan di koridor rumah sakit. Satu bulan lebih ia rutin datang kesini. Tak ada hari yang terlewat untuk tidak mengunjungi rumah sakit.

"Sya gak mau ganti baju dulu?" Tanya Kevin karena saat ini Keisya masih menggunakan baju seragam nya.

Keisya hanya menggelengkan kepalanya lemah.

"Loh kok kosong?" Tanya Keisya saat melihat ruangan itu telah kosong. Tak ada pasien yang berbaring disana.

Kevin langsung melihat kedalam ternyata benar tak ada siapa-siapa.

"Gak ada Sya" ucap Kevin sambil menggelengkan kepalanya. "Suster pasien yang diruangan ini kemana? Kenapa ruangan nya kosong?" Tanya Kevin saat kebetulan seorang suster lewat.

"Pasien atas nama Fajri?"

"Iya suster" jawab Keisya cepat.

"Pasien dipindahken kerumah sakit lain. Keliarga pasien yang memintanya"

"Dipindahkan kemana?" Tanya Keisya.

"Mohon maaf, demi keamanan pasien dan kebijakan rumah sakit Saya tidak bisa memberi tahu"

About Us And Him 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang