Tiga Puluh Tiga (Sebuah Kenyataan)

2.8K 216 91
                                    

"Keisya!" Panggil Rena yang menghampiri Keisya yang baru saja keluar dari kelas.

"Ren, kenapa tumben lo kesini?" Tanya Keisya yang heran karena tak biasanya Rena menghampirinya seperti ini.

"Ada yang mau gue omongin sama lo, penting!"

Keisya menganggukkan kepalanya, lalu ia mengikuti langkah Rena yang entah kemana membawanya pergi.

Ternyata Rena membawa Keisya kesebuah kelas kosong di ujung lorong.

"Ada apa?" Tanya Keisya langsung.

"Aditya?" Tanya Rena yang ambigu sehingga Keisya tak mengerti maksud perkataan Rena.

Keisya mengerinyitkan dahinya, "Gue gak paham,"

"Gue gak mau lo jadikan Aditya sebagai pelampiasan setelah Bumi!" Ucap Rena dengan nada sedikit keras.

Keisya menggelengkan kepalanya, "Gue bener-bener gak paham maksud lo apa?"

"Gak usah sok polos deh Sya, yang jahat disini tuh lo. Lo yang menciptakan karakter jahat itu sendiri!"

"Ren lo kenapa sih!! Gue gak paham maksud lo!!" Kini mereka saling berkata dengan nada keras. Meluapkan semuanya.

Rena yang kesal karena Keisya yang terlalu semu dengan pilihan nya. Hal itu yang membuat Keisya akan terus tersakiti dengan pilihan nya sendiri.

Rena tersenyum miring, "Siapa sih yang lo cinta? Aditya? Gak mungkin lo baru kenal dia," ucapnya sambil menggelengkan kepalanya, "Bumi? Fajri? Atau mungkin Dito?"

Keisya menatap mata Rena mencari tahu apa yang sebenernya terjadi.

"Gak usah sok polos Sya! Lo harus sadar dengan perasaan lo yang sebenarnya, bahkan lo menutupi perasaan lo dari diri lo sendiri!"

Keisya memejamkan matanya, perkataan Rena membuat kepalanya terasa begitu pusing. "Gue mau balik!"

"Menghindar? Menghindar lagi dan lagi? Kapan semuanya selesai Sya. Gue cuma mau lo bahagia itu aja!" Bentak Rena.

"Jawaban apa yang lo mau dari gue Hah?!!"

"Lo gak mungkin mencintai Bumi, apalagi Aditya. Siapa yang sebernya ada disini?!" Tanya Rena sambil menunjuk dada Keisya.

Keisya memalingkan wajahnya,

"Siapa Sya? Fajri? Dito?"

Keisya hanya diam saja tak berniat untuk menjawabnya.

"Sya,,"

Keisya langsung menatap Rena dengan mata yang sudah memerah menahan air mata agar tak jatuh. "Fajri!"

"Fajri?" Tanya Rena sambil menggelengkan kepalanya tak menyangka.

"Itu kan yang lo mau denger! Puas kan lo!"

Rena menutup mulutnya dengan tangannya masih tak percaya. Ia berpikir bahwa Keisya akan menjawab Dito, tapi-.

"Sya?"

"Mau lo apa sih Ren, datang tiba-tiba!"

"Gue cuma mau lo bahagia! itu aja!"

Keisya menggelengkan kepalanya, "Kebahagiaan gue udah hilang Ren!"

"Sya lo setulus itu mencintai Fajri? Kenapa?"

"Apa perlu alasan untuk gue mencintai seseorang?"

Rena menggelengkan kepalanya, "Ikhlasin Sya, dia udah bahagia tanpa lo. Jangan nyakitin hati lo karena berharap Fajri balik sama lo,"

Air mata Keisya kembali jatuh, "Semakin gue mencoba melupakan, semakin banyak orang yang gue temukan mirip sama dia! Fajri hadir disaat gue hancur, kenapa Bumi hadir disaat gue hancur juga? Kenapa?! Sekarang Aditya? Semua itu semakin mengingatkan gue tentang Fajri!!"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 18, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

About Us And Him 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang