Delapan Belas (Belum Selesai!)

1K 97 9
                                    

"Aku gak ngerti sama pemikiran kamu!"

"Gak capek apa berantem terus masalah ini?"

"Ya karena belum selesaikan masalah ini!"

"SEMUANYA UDAH SELESAI!" Ucap Fajri dengan suara sedikit membentak. Ia menghela napas lelah "Gak ada lagi yang harus di selesaikan" lanjutnya dengan menurunkan nada bicaranya.

Yasmin tersenyum miring, cowok disamping nya ini memang sulit untuk di tebak, "Ji-"

"Aku cuma punya kamu Yasmin!" Ucap Fajri dengan mata yang sudah berkaca-kaca.

Yasmin menggelengkan kepalanya "Kamu masih punya Keisya-"

"Yasmin!"

"Ji, Keisya emang gak ada disamping kamu saat ini. Tapi dia ada didalam sini" ucap Yasmin sambil menunjuk dada Fajri "Dan akan tetap ada disini" lanjutnya.

Fajri menggelengkan kepalanya berusaha untuk meyakini bahwa yang dikatakan Yasmin salah.

"Mau sampai kapan sih kita kayak gini terus?" Tanya Yasmin yang dirinya pun sudah lelah.

"Sebentar lagi, sampai dimana semuanya benar-benar selesai"

Yasmin menggelengkan kepalanya "Gak! Keisya berhak diperjuangkan. Dia yang nunggu kamu selama ini"

"Dia berhak bahagia!"

"Dan kebahagiaan Keisya itu kamu Ji. Sampai kapan kamu mengelak terus?"

"Yasmin aku gak mau kita berantem terus karena masalah ini!"

"Ji, apa kamu tau kenapa aku memilih tempat kuliah yang sama dengan Keisya?" Tanya Yasmin dengan menatap mata Fajri dalam.

Fajri menggelengkan kepalanya lalu detik berikutnya ia menatap Yasmin seolah ia mengerti. "Jangan bilang?"

Yasmin menganggukkan kepalanya "Iya supaya kamu bisa ketemu sama Keisya terus"

"Yasmin!!" Fajri benar-benar marah. Kenapa wanita dihadapan nya ini sangat keras kepala. "Kalau kamu mau aku pergi dari hidup kamu. Oke aku lakukan! Tapi kalau kamu mau aku balik sama Keisya aku gak bisa"

Yasmin menatap kearah lain menahan agar air matanya tak jatuh, hatinya sangat sakit ketika Fajri mengatakan kalimat itu.

Padahal ia yang selalu meminta Fajri untuk memperjuangkan Keisya. Tapi ia juga yang merasakan sakit.

"Aku cuma gak mau kamu terjebak sama perempuan yang umur gak lama lagi Ji"

"Suttt" Fajri langsung menarik Yasmin dalam dekapan nya.

Yasmin yang berada dalam pelukan Fajri pun menumpahkan air mata yang ia tahan sedari tadi.

"Jangan pernah ngomong kayak gitu!"

"Tapi kenyataan nya gitu. Dokter yang bilang-"

"Dokter gak berhak untuk mengatur umur manusia. Kamu bisa sembuh Yasmin"

Yasmin hanya diam, menikmati setiap kehangatan dan kenyamanan yang selalu Fajri berikan kepadanya.

"Aku tau Keisya sangat berhak untuk diperjuangkan, kamu juga tau kenapa aku ada disini sekarang. Kamu benar hati ini gak ada yang berubah, masih tertulis sangat jelas nama Keisya. Tapi, prioritas aku saat ini cuma wanita yang ada dalam dekapan aku. Tolong jangan paksa aku untuk pergi atau bersama orang lain"

"Tapi-"

"Yasmin biarkan semua nya berjalan apa adanya. Kalau emang aku ditakdirkan dengan Keisya, aku akan kembali tanpa paksa. Tapi kalau bukan, aku yakin Keisya mendapatkan takdir yang jauh lebih baik dari aku. Begitu pun dengan aku ada sosok yang lebih baik dari Keisya yang memang sudah ditakdirkan untuk aku"

About Us And Him 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang