Lima (Yasmin)

1K 99 1
                                    

"Dia siapa Sya? Kayaknya gue baru liat" ucap Suci saat Keisya kembali ke meja mereka.

"Mantan yang ge cerita kalau gue masih suka sama dia" ucap Keisya lesu.

"Dia?!" Tanya Suci tak percaya.

Keisya mengerinyitkan dahinya, "Kenapas sih?"

"Gue masih gak ngerti, lo kemarin ketemu sama mantan dan peluk-pelukan. Tapi lo udah gak suka sama dia. Lah terus lo ketemu sama mantan yang songong kayak gitu lo suka sama dia?!" Tanya Suci yang pusing sendiri.

Keisya hanya menganggukan kepalanya lemah, "Tapi dia gak songong ya"

"Terus yang tadi tuh disebut apa?"

"Ya enggak, pokoknya dia itu gak songong"

Suci yang tak mau mengambil pusing hanya menganggukkan kepalanya saja.

🌵🌵🌵

Dito dan Revan sedang nongkrong diwarung kopi yang dulu mereka selalu kumpul disini.

"Dit itu si Fajri?" Tanya Revan sambil menunjuk seorang pria yang baru saja turun dari mobil dan berjalan memutari mobil membuka pintu mobil untuk seseorang.

Dito dan Revan langsung berlari kearah Fajri dan seorang wanita yang turun dari mobilnya.

"Bro" panggil Dito sambil menepuk bahu Fajri. "Kemana aja lo?"

Fajri hanya diam menatap Dito dan Revan bergantian.

"Lo masih inget gue Revan dan ini Dito?" Tanya Revan.

"Gue inget!" Ucap Fajri "Kenapa?"

"Apa kabar lo?" Tanya Dito sok akrab. Padahal dulu tak pernah seakrab ini.

Fajri menghela napasnya "Seperti yang lo liat"

Dito hanya mengangguk-anggukkan kepalanya.

"Dia siapa Jri cewek baru lo?" Tanya Revan saat matanya menatap cewek disamping Fajri yang hanya diam sana.

"Bukan urusan lo!" Ucap Fajri lalu melangkahkan kakinya pergi begitu saja bersama seorang wanita.

"Anjir tuh orang kenapa ya?!" Kesal Dito karena sikap Fajri yang berubah.

Revan menggelengkan kepalanya ia pun tidak mengerti dengan apa yang telah terjadi.

"Lo tunggu disini" ucap Dito langsung berlari menyusul Fajri.

Untung saja Fajri belum terlalu jauh, ternyata mereka pergi ke butik.

Dito menghentikan langkahnya saat matanya menatap gaun pengantin yang terpajang didepan kaca besar butik tersebut.

Tidak mungkin kalau Fajri akan menikah. Mereka masih sangat muda untuk membangun rumah tangga.

"Kenapa berhenti?" Tanya Revan yang ternyata ikut menyusul.

Dito hanya diam dan menjawab dengan mengarahkan Revan pada butik dan terlihat Fajri dengan seorang cewek tersebut sedang memilih-milih.

"Dia mau kawi?!"

Dito mengedikkan bahunya. "Gue perlu ngomong sama dia!"

"Ngomong apaan? Lo gak usah ikut campur masalah Keisya. Lo harus inget diantara lo sama Keisya udah gak ada apa-apa lagi. Dan begitupun dengan Fajri dan Keisya yang udah gak ada apa-apa lagi" ucap Revan mengingatkan. Kini ada batas yang harus mereka jaga.

"Gue tau, cuma gue gak tega kalau Keisya masih mengharapkan dia. Lo tau sendiri gue pernah menyesal, dan gue gak mau kalau sampe si Fajri merasakan penyesalan yang gue rasakan dan Keisya yang terus tersakiti"

About Us And Him 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang