Tujuh (Menyerah)

1.2K 101 3
                                    

Saat ini Keisya sedang berada didepan sebuah apartemen bersama Rena yang menemani nya.

"Sya seriusan ini apart nya?" Tanya Rena tak percaya sambil menatap gedung pencakar langit yang mewah ini didepannya.

Keisya memastikan menatap layar Hpnya lagi. Tapi benar sesuai dengan alamat yang Abra berikan.

"Bener kok!" Ucap Keisya sambil menunjukkan alamat di Hpnya.

Rena menganggukkan kepalanya, "Ya udah ayo masuk!" Ajak Rena namun ditahan oleh Keisya.

"Sekarang?"

"Ya kapan lagi Sya?" Tanya Rena balik.

Keisya menghela napasnya. Saat mereka hendak masuk kedalam apartemen tiba-tiba melihat Fajri yang baru keluar.

Keisya langsung menarik tangan Rena untuk bersembunyi.

"Duh itu orangnya, kenapa gak coba samperin aja sih!" Kesal Rena.

"Sutt gak usah keras-keras bisa!" Ucap Keisya sambil memelototkan matanya.

"Ngapa sih?!" Tanya Rena bercampur dengan kesal, "Udah ayo gue gak ada waktu banyak!"

Rena langsung keluar dari persembunyiannya dan sedikit berlari untuk menghampiri Fajri.

Keisya menepuk jidatnya. Memang sahabat yang satu itu tidak bisa diajak kerjasama. Ia pun berlari untuk mengikuti Rena.

"Fajri!" Panggil Rena menghentikan Fajri yang akan masuk kedalam mobil.

"Ren! Kita balik!" Ucap Keisya sambil menahan tangan Rena agar tidak menghampiri Fajri.

Fajri menunggu didepan pintu mobil sambil melipat kedua tangan nya diatas dada dan alisnya mengangkat sebelah seolah menanyakan apa.

"Sya udah sampe sini!"

Keisya berpikir sebentar, lalu menghela napasnya karena Rena melepaskan diri dan menghampiri Fajri.

"Ada yang kita tanyain sama lo!" Ucap Rena penuh penekanan dan to the point.

Keisya menggelengkan kepalanya, "Ji,, Emm apa lo ada waktu?"

Rena menatap Keisya tajam. Sedangkan Keisya hanya diam.

"Soal apa?" Tanya Fajri sedikit ketus, "Gue sibuk!" Lanjutnya.

"Lo pikir lo doang yang sib- awss" ringis Rena karena lengannya dicubit Keisya.

"Ada hal penting yang gue mau tau, bentar aja. Gue mohon" Keisya menjawab pertanyaan Fajri.

"Gue-" omongan Fajri terpotong karena tiba-tiba seorang wanita membuka pintu mobil dan turun dari mobil. "Ji kenapa?" Tanya Wanita itu.

Keisya dan Rena saling tatap untuk beberapa detik.

Wanita itu menghampiri Fajri dan berdiri di samping Fajri.

Begitu wanita itu berdiri disamping Fajri, Keisya menatap dengan jelas Fajri langsung menggenggam tangan wanita itu.

Keisya kini sadar tak ada lagi ruang untuknya.

"Lo bis-"

Keisya memotong omongan Rena, "Ya udah Ji kalau lo sibuk gak pa-pa lain kali aja"

Rena memberi kode kepada Keisya, tapi Keisya hanya menganggukkan kepalanya.

"Mereka siapa Ji?" Tanya Wanita itu.

"Temen SMA aku" jawab Fajri begitu lembut, sangat berbeda saat berbicara ke Keisya atau orang lain Fajri lebih cuek dan ketus.

About Us And Him 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang