Dua Puluh Tujuh (Sebenarnya...)

1.3K 105 18
                                    

"Gue benar-benar gak ngerti, ada yang kalian sembunyiin?" Tanya Keisya setelah ia, Fajri dan Bumi sudah berada ditaman rumah sakit.

Bumi menarik kerah baju Fajri dengan kasar, "Gue udah bilang, biar gue yang kasih tau Keisya!!" Ucap Bumi penuh penekanan.

Fajri tersenyum miring lalu menjauhkan tangan Bumi pada kerahnya, "Kapan lo bilang sama Keisya?!" Tanya Fajri membuat Bumi diam. "Gak bisa jawabkan lo! Atau lo udah mulai suka sama Keisya?" Lanjutnya.

Keisya hanya diam, sekarang ia merasa menjadi manusia paling bodoh yang tidak tahu apa-apa.

"Bangsat!!" Umpat Bumi lalu menonjok perut Fajri.

Fajri yang menerima tonjokan dadakan pun belum siap akhirnya tersungkur ditanah.

Keisya memelototkan matanya, "STOPP!!" teriak Keisya menengahi Fajri dan Bumi.

Bumi mundur beberapa langkah, Keisya membantu Fajri berdiri. Lalu ia menatap Bumi dan Fajri bergantian.

"Lo berdua apaan sih?!" Kesal Keisya ia benar-benar lelah bila harus datang ke sini hanya untuk melihat pertengkaran mereka berdua.

"Sya gue bisa jelasin," ucap Bumi mendekat kearah Keisya.

"Ck!" Decak Fajri membuat Keisya langsung menatapnya tajam.

"Ya udah jelasin," ucap Keisya lalu menatap Bumi menuntut penjelasan yang Bumi bilang.

"Gak sekarang Sya,"

Fajri menggelengkan kepalanya, "Lo sama Yasmin bisa bohongi gue, permainkan gue, gue gak peduli! Tapi gue gak akan pernah diem kalau lo lakuin itu sama Keisya!!" Ucap Fajri penuh penekanan sambil menatap Bumi tajam.

Keisya kengusap wajah nya kasar menggunakan kedua tangan nya, ia pusing tak mengerti apa yang sebenarnya terjadi. "Gue cuma mau tau ada apa?!!"

Fajri diam memberikan waktu untuk Bumi yang menjelaskan, kalau Bumi tak menjelaskan juga dengan terpaksa ia yang akan memberi tahu Keisya.

"Oke gue jelasin sekarang, tapi kita duduk dulu" ucap Bumi hendak menggenggam tangan Keisya tapi tangan ditahan oleh Fajri dan dihempaskan dengan kasar.

"Keisya bisa duduk sendiri!" Ucap Fajri tajam.

Keisya menghela napas lalu duduk dikursi taman, Bumi duduk disampingnya sedangkan Fajri hanya berdiri disamping Keisya.

"Oke gue mau lo jelasin semuanya," ucap Keisya dengan nada yang sudah tak seramah siang tadi.

Bumi menghembuskan napasnya, "Gue sama Yasmin sebenernya ada hubungan sejak lama,"

Keisya langsung menatap Bumi tak percaya, ia menggelengkan kepalanya saat tak ada kebohongan dimata Bumi.

"Kita serius sama hubungan ini, tapi orangtua kita gak setuju. Akhirnya orangtua Yasmin mau menjodohkan anak nya sama Fajri."

Keisya menatap kearah Fajri mencari kebenaran dan Fajri menganggukkan kepalanya, "Lo tau?"

Fajri menggelengkan kepalanya, "Enggak Sya!"

"Gak ada yang tau Sya selain gue sama Yasmin. Kita tau kalau lo sama Fajri masih saling mencintai, kita cuma mau kalian berdua itu sadar dengan perasaan yang kalian miliki,"

Fajri berdecak sedangkan Keisya menggelengkan kepalanya, "Lo pikir lagi! Lo lakuin ini untuk gue sama Fajri atau malah untuk kepentingan lo sama Yasmin," ucap Keisya sambil tersenyum miring.

Lagi-lagi ia harus tersakiti. Untuk kali ini air matanya sudah kering untuk menangisi hal bodoh seperti ini.

"Gue minta maaf Sya,," ucap Bumi yang sudah tidak bisa berkata apa-apa lagi.

About Us And Him 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang