Tiga belas (Kebenaran)

1.1K 106 16
                                    

Satu minggu sudah Keisya menjalani hidupnya tanpa Rani dan Kenan disampingnya.

Keadaan Keisya sudah membaik walaupun masih sensitif kalau melihat atau mengingat kepergian kedua orangtuanya.

Hari ini adalah hari pertama Keisya kembali ke kampus setelah satu minggu izin tidak masuk.

Selama satu minggu itu Keisya hanya diam dirumah ditemenin Kevin, Nada, Fajri yang selalu menemani Keisya. Dan juga Revan, Suci, Rena dan Abra yang sesekali datang.

Tidak seperti biasanya, hari ini setelah selesai kuliah Keisya pergi ke toko kue milik Rani.

Seperti yang Rani pernah bilang kalau Keisya yang mengurus toko dan Kevin yang mengurus perusahaan.

Saat ini Keisya sudah berada didepan toko. Keisya tersenyum melihat toko yang dibangun oleh Bundanya dari nol. Saat Rani yang membuat dan menjual kue nya sendiri, dan sekarang toko nya telah memiliki karyawan. Keisya bangga dengan Bundanya.

"Sya kok malah diem disini gak masuk?" Tanya salah satu karyawan yang memang mengenal Keisya.

"Eh- em iya ini mau masuk," jawab Keisya yang tersadar dari lamunannya.

"Ya udah saya izin mengantar pesanan dulu." Ucap karyawan itu.

Keisya menganggukkan kepalanya "Iya silahkan" ucap Keisya lalu karyawan itu pergi dari hadapan Keisya.

Keisya masuk kedalam toko dengan sesekali membalas sapaan Karyawan toko kue ini.

Kalau dipikir-pikir semenjak kuliah Keisya jarang ke toko kue. Tak ada yang berubah semuanya masih tetap sama.

Keisya hanya mengecek pekerjaan saja dan beberapa data. Selain itu Keisya juga melihat proses pembuatan kue nya.

Keisya yang sudah hampir dua jam hanya didalam ruang kerja Rani, lalu ke kitchen dan terus aja begitu. Keisya yang bosan pun memilih untuk membantu karyawan lainnya menjaga kasir.

"Loh ngapain kesini?" Tanya Fita karyawan yang sudah lama di toko ini dan sudah mengenal Keisya.

"Mau bantu disini aja. Bosen kalau duduk diruangan terus," ucap Keisya sambil melayani beberapa pelayan yang datang.

Fita hanya menganggukkan kepalanya memang sudah biasa kalau Keisya selalu membantu karyawan kalau datang ke toko.

"Mbak saya mau oreo cheese cake nya yang ini dua sama makaron nya satu box. Take away ya," ucap seorang pelanggan pada Keisya.

Keisya langsung mengambil apa yang pelanggan nya pesan. "Ada lagi?" Tanya Keisya sambil menatap orang yang memesan tadi.

Beberapa saat mereka saling tatap, terkejut satu sama lain.

"Keisya?" Tanya pelayan tersebut memastikan.

"Ternyata kamu Yasmin, suka beli kue kesini?" Tanya Keisya balik.

"Iya disini kue-kue nya enak banget, trus langganan nyokap gue juga" ucap Yasmin "Lo kerja disini?"

Keisya menggelengkan kepalanya "Enggak ini toko punya nyokap gue"

"Oh gitu, btw gue minta maaf ya waktu itu gak datang" ucap Yasmin yang merasa tidak enak.

"Gak pa-"

"Sya udah masuk kampus kok gak bilang sih?" Tanya seseorang memotong perkataan Keisya.

Keisya dan Yasmin langsung menatap orang itu yang ternyata dia adalah Fajri.

"Ji" Yasmin menatap Keisya dan Fajri bergantian seolah mereka tercyduk berselingkuh.

Keisya hanya diam sekarang dirinya benar-benar merasa bersalah seperti pelakor.

About Us And Him 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang