Enam Belas (Bumi)

965 94 6
                                    

Keisya sedang berada didepan fakultas teknik. Memang sengaja Keisya datang kesini sendiri untuk menemui Revan, karena cuma dia yang Keisya kenal juga mengenal Bumi.

Tadi saat mau kesini Keisya menghubungi Revan terlebih dahulu, yang menyuruhnya untuk menunggu saja didepan. Lagian Keisya pun sedikit malah bila harus masuk kedalam fakultas, bukan malas hanya saja sedikit risih.

"Sya sorry lama" ucap Revan saat menghampiri Keisya.

"Ish lama banget sih!"

"Aelah lima menit doang"

Keisya memutar bola matanya "Trus ngapain minta maaf"

"Udah ayo buruan, si Bumi abis ini mau urusin maba"

Keisya langsung bangkit dan berjalan berdampingan dengan Revan, "Dia ikut BEM?" Tanya Keisya yang memang tak begitu terlalu tau soal Bumi.

"Orang dia aktif di organisasi"

Keisya hanya menganggukkan kepalanya.

"Sya tadi pagi gue kayak ngeliat Fajri, tapi gue gak tau dia atau bukan" ucap Revan saat mengingat sesuatu.

"Fajri? Ngapain dia kesini?"

Revan mengedikan bahunya "Mana gue tau! Lagian gue gak yakin. Tadi gue buru-buru jadi cuma liat sekilas doang"

Keisya menganggukan kepalanya "Salah liat kali lo"

"Mungkin"

Mereka berjalan berdampingan menuju tempat dimana Bima berada.

Ternyata Revan membawanya kesebuah kelas.

"Sya gue gak bisa anter lo nemuin Bumi" ucap Revan saat mereka berada didepan pintu kelas.

"Bentar doang"

"Gak bisa!"

"Mau kemana sih?"

"Nyokap gue minta gue balik sekarang" ucap Revan sambil menunjukkan room chat dengan Mama nya.

Keisya menghela napas kalau sudah begini ia tak bisa memaksakan Revan untuk tetap menemani nya.

"Sorry ya Sya," ucap Revan yang sebenarnya tak tega.

"Iya gak usah minta maaf, salam buat nyokap lo"

Revan hanya menganggukkan kepalanya lalu melangkahkan kakinya pergi menjauh dari Keisya.

Keisya membuka pintu kelas pelan-pelan, setelah pintu terbuka setengah terlihat penghuni kelas melihat kearahnya.

Tatapan Keisya jatuh kepada Bumi yang duduk di paling pojok yang menatap nya juga.

Bumi memberi kode kepada Keisya untuk masuk.

Keisya melangkahkan kakinya masuk kedalam kelas. Dan ia duduk di samping Bumi.

Bumi tak merasa terganggu dengan kedatangan Keisya, terlihat dari sikapnya yang terus fokus pada laptopnya.

"Luka lo gimana masih sakit?" Tanya Keisya membuka percakapan terlebih dahulu.

"Masih nanya?"

Keisya menghembuskan napasnya sedikit kesal, kalau saja bukan Bumi yang menolongnya tak mau Keisya ada disamping cowok seperti Bumi.

"Gue minta maaf soal bang Kevin kemarin," ucap Keisya karena masih merasa tak enak hati.

"Oh iya masalah mobil. Lo gak pernah service mobil lo ya?" Tanya Bumi dan tepat sasaran.

Keisya menyengir "Gue gak paham soal mobil-"

"Kalau gitu gak usah punya mobil!"

"Bebas dong gue mau punya mobil atau enggak, itu kan hak gue" ucap Keisya sambil memutar bola matanya.

About Us And Him 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang