MENYESAL

3.1K 86 0
                                    

hay jangan lupa vote dan komen

.

.

.

.

.

happy reading....................................................................

.

.

.

.

.

 sudah 6 bulan terhitung dari hari kepergian Lea, sampai sekarang Lea belum juga kembali. Farrel sudah mengerahkan bodyguardnya untuk mencari keberadaan Lea, tetapi sama sekali belum ditemukan. Lea sangat pintar menyembunyikan diri, pasti dia sudah menyusun matang-matang cara agar tidak dapat ditemukan oleh bodyguardnya.   

Ratri membawa makanan kekamar Frangky, semenjak Lea pergi Frangky tinggal di tempat  kedua orang tuanya. kondisi Frangky kini tidak bisa dibilang baik-baik saja. Frangky semakin kurus, sangat berantakan, juga sering menghayal jika Lea pulang. 

Ratri menatap sendu Frangky yang sedang menghias kamar untuk anaknya nanti. semua alat cat, tali, kertas origami, dan semua alat tulis Frangky siapkan untuk merangkai kamar bayinya nanti. 

Ratri meletakkan makanan diatas meja dekat sofa, lalu menarik tangan Frangky. "sayang, ayo makan dulu"

Frangky menggeleng dan menarik kembali tangannya, lalu melanjutkan acara menghiasnya. 

Ratri menghela nafas ,karena Frangky susah sekali disuruh makan. butuh tenaga ekstra untuk memberinya makan. " Frangky ayo makan, nanti kalau kamu gak makan Lea bisa marah" 

mendengar nama Lea, Frangky langsung mendongkak menatap Ratri. "mama jangan bilang Lea hiks nanti Lea marah hiks" Frangky begetar ketakutan, karena takut Lea akan marah dan pergi jauh.

Ratri menggeleng sedih anaknya menjadi sosok yang rapuh jika membahas tentang Lea. Farrel juga sudah membawa Frangky kerumah sakit untuk menangani Frangky. bahkan Frangky dianjurkan bertemu dokter psikolog. membayangkan itu membuat Ratri semakin sedih, anak bungsunya teralu sedih  sampai kejiawaanya tergangu. " iya sayang, mama gak akan bilang sama Lea kalau Frangky mau makan". 

Frangky mengangguk dan menuju sofa memakan makanan yang dibawa Ratri. Ratri menatap rangkaian hiasan , gantungan , yang dibuat khusus untuk anaknya dan Lea. Ratri menjatuhkan air matanya, sampai kapan Frangky akan seperti ini. sampai sekolah saja Frangky tidak mau, dia berkata bahwa Lea akan pulang, dan aku harus menunggunya dirumah. 

Ratri sadar anaknya sangat menyesal , terkadang juga Frangky pergi kerumah keluarga Lea untuk menanyakan apakah Lea sudah pulang. Ratri hanya bisa berdoa supaya Lea cepat kembali. 

.

.

.

.

.

Derel,Lena, Arjuna,Rina, Ricky, Lina tengah berkumpul di apartemen Derel. ya, Derel dan Lena sudah baikan dan kembali menjalin hubungan. mereka sedang membahas Frangky dan Lea, kondisi Frangky, keberadaan Lea yang tak diketahui. membuat Richard pusing dan stres, setiap hari Richard selalu mencari keberadaan putri bungsunya. 

sekarang Derel tidur dengan bantalan paha Lena dan tangan Lena mengusap rambut Derel. "kita harus kemana lagi mencari Lea?" tanya Derel 

Lena menatap Derel, dan usapanya berhenti." aku gak tau"

Derel melihat kesedihan dimata Lena, bagaimana pun Lena itu kakak kandung Lea. apalagi mereka berdua sudah dekat dari kecil dan pernah tinggal bersama. " kita akan usaha cari Lea, kamu jangan sedih" Derel mengusap lembut pipi Lena.

Lena tersenyum pada Derel dan mengecup keningnya." makasih sayang". 

dibalas senyuman lebar oleh Derel, lalu sedetik kemudian Derel membenamkan kepalanya diperut Lena dan tertidur. 

beda lagi dengan Arjuna dan Rina . Rina dibuat pusing dengan tingkah Arjuna yang semakin hari mirip seorang bayi baru lahir. di tinggal sebentar saja menangis, dimarahin sedikit menangis. bisa-bisa Rina pusing tujuh keliling. sekarang Arjuna lagi sakit dan tingkat kemanjaannya bertamabah. menjadi sangat rewel dan cengeng, padahal Rina ingin mengambil makanan untuk mereka berdua. tetapi bukan Arjuna namanya jika tidak manja.

Arjuna sekarang berada dalam pelukan Rina, seperti menidurkan bayi. " aku ambil makanan dulu Arjuna, nanti makin sakit" 

Arjuna menggeleng dan mengeratkan pelukannya, dia tak mau ditinggal barang sedikit pun. 

Rina melepas paksa kedua tangan Arjuna yang melilit di pinggangya , tetapi usahanya sia-sia Arjuna tetap tidak mau melepas pelukanya. Rina menarik napas dalam-dalam, satu-satunya cara adalah memarahinya. " kamu bisa lepas gak sih!, aku dari tadi sabar ya. tapi kamu malah buat aku marah!. aku mau ngambil makanan sebentar aja bukan mau ke Amerika!" lepas sudah amarah Rina yang di tahan. 

Arjuna yang mendengar amarah Rina melepaskan pelukannya dan membelakangi Rina. sudah di pastikan Arjuna menangis. Rina buru-buru kedapur mengambil makanan daripada Arjuna berteriak teriak . 

dilihatnya Ricky dan Lina sedang asik-asik makan sambil suap-suapan. "woi, jangan lo berdua habisin semua disini masih ada orang" ketus Rina

Lina dan Ricky menatap Rina dengan senyum watados." iya kak, nih Ricky yang makan banyak"

Ricky mendelik tidak terima padahal yang makan paling banyak itu dia sendiri. " kok kamu nuduh aku yang, kamu kok yang makan banyak banget" Lina menatap tajam Ricky, sedangkan Ricky cengar-cengir.

Rina menggelengkan kepalanya, dia sangat tahu bahwa Lina sangat hobi sekali makan. tetapi badannya tidak gemuk-gemuk. (siapa sih yang gak mau punya badan kayak Lina). " pokoknya, kalian harus pesan makanan lagi nanti" 

"iya iya" ujar Ricky dan Lina bersamaan dan kembali melanjutkan aksi makan mereka. 

Rina telah selesai membawa makanan diletakkanya dimeja dan membujuk bayinya. "sayang ayo makan dulu". tetapi tak ada jawaban, pasti ngambek pikir Rina"

Rina menarik selimut Arjuna dan nampaklah Arjuna menangis. diusapnya air mata Arjuna dan diberi kecupan di seluruh wajah Arjuna. "makanya kalo dibilang itu nurut, aku kan cuman ngambil makanan buat kamu. biar kamu enggak makin sakit sayang" Rina mendudukan Arjuna disebelahnya, dan Arjuna yang memeluk Rina dari samping membenamkan kepalanya di ceruk leher Rina. 

"sekarang makan ya" 

Arjuna mengangguk , Rina menyuapkan nasi sesuap demi sesuap. hingga makanan Arjuna habis, lalu memberi minum obat dan selesai. Arjuna tidur dipaha Rina dan mebenamkan wajahnya di perut Rina. dan sekarang Rina waktunya makan setelah memberi makan bayinya.

.

.

.

.

.

.

.

jangan lupa buat vote dan komen ya guys





bye bye bye







see you later













I'm Not The FirstTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang