Frangky bangun dari tidurnya setelah mendengar suara alarm. Frangky tertidur, setelah begadang mengerjakan tugas Lea yang menumpuk.
Sesudah itu Frangky mandi dan turun kebawah untuk sarapan. Disana terlihat Lea sedang berbincang dengan seseorang ditelepon. Kelihatannya percakapan mereka terlihat serius, terlihat dari pergerakan Lea yang selalu berdecak.
Frangky duduk diam sambil menunggu Lea. Hanya mereka bertiga dirumah dan ditambah pekerja rumah lainnya. Ayah Lea sedang bekerja diluar kota, Lena sedang sibuk mengurus toko kue yang baru saja dibuka, Rina tinggal di apartemen agar dekat dengan kampus juga mengurus pekerjaannya sebagai perancang busana, dan Lina sibuk dengan karir modelnya.
Lea duduk dihadapan Frangky usai menerima panggilan. Lea mulai mengambil makanan dan memakannya dengan tenang.
Frangky melihat Lea sudah makan, barulah mengambil makanan untuknya sendiri. Frangky mengambil dengan sangat hati-hati, apalagi Lea terus memperhatikannya. Frangky memakan makanannya dengan kepala menunduk, tak berani duduk tegap. Aura menakut keluar dari Lea, sangat sangat membuat Frangky takut.
Sedangkan Nita diambil alih oleh BI Anum,Setelah Lea memberi Nita asi.
Tak
Frangky melihat Lea selesai makan, memberhentikan makannya dan minum.
"Mama dan Papa Lo besok akan berkunjung kesini". Ucap Lea datar
Frangky mengangkat wajahnya dan mengangguk. "Iya Lea".
Lea melipat kedua tangannya di dada dan menyandarkan tubuhnya di kursi. "Jadi, Lo harus buat semua rumah ini bersih sebersih bersih nya. Gue gak mau ada kotoran atau debu, dari meja,kaca, tiang tangga, dan sebagainya. Hari ini harus kelar, dan gue mau Lo lakuin itu sekarang".
Frangky membulatkan matanya. "Ta tapi Lea, rumah ini sangat besar". Cicit Frangky.
Lea berdecih Sinin dan tertawa sarkas."itu urusan Lo".
Frangky menundukkan kepalanya, tangan meremas ujung bajunya. "Le lea, boleh tidak memanggil petugas kebersihan saja. Badan Frangky sakit, dan kepala Frangky juga pusing". Frangky seakan mengadu kepada induknya.
Brak!
Lea menggebrak meja dengan keras. Membuat Frangky sampai terkejut, dan tubuh gemetar.
Lea menarik baju Frangky dan menghadapkannya ke wajahnya. "Lo udah berani melawan ya?".
Frangky menggeleng takut. "Maaf Lea, aku salah. Aku bakal lakuin apa yang kamu bilang".
Lea berdecih sinis dia mengambil ponselnya dan menghubungi seseorang.
"James panggilan aku petugas kebersihan, dan aku ingin hari ini semua selesai!".
Lea mematikan sambungannya dan menarik tangan Frangky kasar.
"Lea ampun hiks, aku janji gak melawan lagi hiks". Frangky memohon kepada Lea yang terus menarik tangannya kasar.
Sampai dikamar Lea mengunci pintu, dan menghempaskan Frangky kelantai.
Frangky memeluk kaki Lea sambil menangis. "Lea ampun hiks, jangan hukum aku hiks. Sakit Lea hiks, aku aja yang bersihin semua hiks, jangan hukum hiks'. Frangky menyesal telah bernegosiasi dengan Lea, seharusnya dia langsung mengiyakan permintaan Lea.
Lea berjongkok dihadapan Frangky. Dengan tatapan datar dan dingin. Frangky sampai tak berani melihatnya. Dicengkeram dagu Frangky dan di arahkan menatap wajahnya.
Terlihat wajah Frangky yang pucat dan Lea merasakan hawa panas dari pipi Frangky.
"Shh, sakit Lea" Lea mendengus kasar dan menghempaskan dagu Frangky.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Not The First
Ficção AdolescenteKhatalea Mecan Rendrasa sigadis lugu, saat dirinya dipertemukan dengan Frangky Lois Aditjaya. Frangky telah merebut makohta yang selama ini dijaga Lea. Lalu mereka dijodohkan akibat perbuatan Frangky. Akankah Lea bertahan, dengan segala sikap Frang...