Happy reading
.
.
..
..
Bel istirahat telah berbunyi semenit yang lalu, para murid berbondong-bondong keluar kelas menuju surga sekolah yaitu kantin.
"Sayang mau kekantin gak?". Tanya Frangky
Lea menatap datar Frangky, tanpa menjawab perkataannya. Lea meninggalkan Frangky dan menuju kantin sendiri.
Frangky menghela napas, menatap punggung Lea sedih. Mungkin ini balasan atas apa yang telah di perbuatannya. Dan dia harus berjuang untuk mendapatkan hari Lea kembali.
Frangky berlari keluar kelas mengejar Lea. Hingga teriakan yang memanggilnya namanya membuatnya berhenti.
"Frangky!" Pekik Bagas
Frangky menoleh ternyata Bagas dan yang lainnya. Tanpa menjawab panggilan Bagas, Frangky menyusul Lea yang tak terlihat.
"Frangky udah sehat bang?" Tanya Ricky Kepada Derel.
Derel menggelengkan kepalanya, dia juga tidak tahu . Kapan Frangky sembuh, sejak Lea pergi Frangky seperti orang gila. Atau mungkin sejak Lea datang Frangky mulai membaik.
"Derel mana tau apa-apa, yang dia tahu hanya Lena" ucap Arjuna mengejek
Derel menatap datar Arjuna, padahal dia dan dirinya tak beda jauh. Bucin parah, bahkan sampai tak mau jauh.
"Bedanya Lo sama gue apa" tanya Derel tak suka."Ya bedalah, gue ganteng Lo jelek" ujar Arjuna
Bagas tertawa sebentar, lalu memasang muka muntah dan jijik .
"Lo ganteng, hueeek".Ricky dan Frans tertawa melihat wajah Arjuna yang ditekuk. Jika saya ada Rina pasti Arjuna sudah mengadu. Memang dasar bucin, yang tadinya tidak cinta. Tapi malah bucin ketulungan
Derel melanjutkan perjalanan kekantin diikuti ke empatnya.
.
.
..
.
.Frangky mencari-cari keberadaan Lea, sampai dimana Frangky melihat keramaian yang sangat berdesakan. Ditengah-tengah mereka ada dua perempuan yang beradu argumen.
Frangky menebak bahwa itu adalah Brenda dan Lea. Dan saat berusaha masuk kedalam lingkaran rombongan. Benar saja Brenda dan Lea sedang berkelahi.
"Dasar jalang gak tau diri, Lo sekolah disini aja pake beasiswa. Gak tau malu Lo!" Ujar Brenda
"Gue malu?" Lea menunjuk dirinya sendiri dan menatap remeh Brenda.
"Brenda, Brenda. Gue sekolah disini karna beasiswa ya karna gue pintar, berbakat. Lah Lo , apa yang bisa dilihat dari Lo, bahkan bakat pun ga ada sama sekali". Balas Lea terkekeh sinis.Brenda mengepalkan tangannya, mendengar balasan Lea. Ditariknya rambut Lea, dan dibalas oleh Lea. Terjadilah jambak-jambakan antara Lea dan Brenda.
Tak sampai situ Lea menendang perut Brenda, memlintir tangannya, dan mendorongnya hinggap jatuh. Di alihkan pandangannya ke mangkuk bakso yang masih mengepul, diambilnya dan disiramkan ke tubuh Brenda hingga berteriak kepanasan.
Frangky datang dan langsung menarik Lea , kelakuan Lea sudah diluar batas.
Brenda dibantu Vika and the geng ke UKS.
Satu penjuru sekolah dibuat terkaget-kaget akan Lea. Sekarang mereka akan berpikir dua kali untuk berhadapan dengan Lea.
Bagas, Derel, Arjuna , dan Frans mengerutkan kening kebingungan. Kenapa kantin menjadi riuh sekali.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Not The First
Teen FictionKhatalea Mecan Rendrasa sigadis lugu, saat dirinya dipertemukan dengan Frangky Lois Aditjaya. Frangky telah merebut makohta yang selama ini dijaga Lea. Lalu mereka dijodohkan akibat perbuatan Frangky. Akankah Lea bertahan, dengan segala sikap Frang...