Aku bukan alat yang bisa kau atur semau mu. Setelah hancur kau membuang ku.
🌺🌺🌺🌺🌺🌺
Derel memarkir mobilnya didepan sebuah supermarket. Derel hendak membeli bahan makanan untuk distok. Berjalan sambil mendorong troli.
Terlalu fokus sehingga Derel tak memperhatikan jalan.
Brakk!!.
Semua barang-barang yang dimasukkan kedalam troli, berantakan. Berceceran dimana mana. Akibat tabrakan yang kuat.
"Awhh". Ringgis seseorang.
"Lo kalo jalan liat-liat dong!"jatuhkan semua, sekarang lo rapiin belanjaan gue!. Suruh Derel .
Seseorang itu mendongak, terkejut. Sama halnya dengan Derel.
"Ooh jadi Lo yang nabrak!, Lo pake mata gak sih?!". Ketus Derel.
Lena menatap tajam Derel, melipat tangannya di depan dada. Tak takut, itulah yang dirasakan."Dimana-mana orang jalan itu pake KAKI bukan mata MATA. ucap Lena menekan kata di kaki dan mata.
"Sekarang lo rapiin! Cepat"!. Perintah Derel. Maju selangkah hingga jarak mereka sangat dekat. Lena yang merasa Derel mendekat, malah memajukan langkahnya. Tidak takut akan Derel.
"Kalo gue gak mau gimana? Tanya Lena dengan muka polos yang dibuat buat. Membuat Derel geram ,lalu mencengkram bahu Lena.
"Kalo lo gak mau, gue cium Lo!". Tukasnya.
Lena malah tertawa, membuat Derel semakin geram.
"Uuhh atutt, hahaah". Lena tertawa seakan tidak takut. Derel mengeratkan cengkramanya, membuat Lena meringis kesakitan.
"Lo gak percaya?". Derel mendekatkan wajahnya. Hingga merasakan deru napas masing-masing. Lena merasakan aroma mint memabukkan dari mulut Derel.
"Emang Lo berani ci—. Lena membekalkan matanya, belum sempat menyelesaikan omongannya. Bibirnya sudah di sambar oleh Derel.
Tidak hanya menciumnya, Derel mulai melumatnya. Merasa tidak ada pergerakan dari Lena. Derel masih melanjutkan aksinya. Lena merasa dirinya terbuai oleh Derel. Ingin menolak tapi tubuhnya berkata lain.
Dengan sekuat tenaga Lena mendorong kasar Derel hingga terjungkal kebelakang, Lena buru-buru membereskan barang-barangnya lalu berlari meninggalkan Derel. Yang memanggilnya.
Derel berdiri, memegangi bibirnya lalu tersenyum.
"Lumayan". Ucapnya dalam hati
Derel membereskan barang-barang yang berceceran, kemudian menuju kasir membayar barang bawaannya. Lalu melenggang pergi.
Sementara Lena masih merutuki dirinya sendiri.
"Yaampun kok gue bego banget sih!" Bodo bodo, padahal itukan First kiss gue.
Lena menuju kasir, lalu keluar membawa dua kantong belanjaan yang di bawa di tangan kanan dan kiri. Memang jarak rumah dan supermarket tidak terlalu jauh, sekitar 2 kilo meterlah. Lena berjalan, dan tatapan matanya terhenti pada sebuah brosur yang ditempel di tiang.
Dibutuhkan ART bagi keluarga ADITJAYA. Bagi siapa yang berminat , datang ke alamat yang sudah tertera.
Begitulah kira-kira, Lena berpikir sebentar lalu menganguk. Ini kesempatan besar baginya, untuk bekerja, setelah di pecat dari toko kue.
Lena mengeluarkan ponselnya, lalu memfoto brosur tadi. Dan melanjutkan perjalanan kerumah.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Not The First
Teen FictionKhatalea Mecan Rendrasa sigadis lugu, saat dirinya dipertemukan dengan Frangky Lois Aditjaya. Frangky telah merebut makohta yang selama ini dijaga Lea. Lalu mereka dijodohkan akibat perbuatan Frangky. Akankah Lea bertahan, dengan segala sikap Frang...