•
•
•
•
•
•
•
Cantik memang estetik tapi cerdik lebih menarik.
•
•
•
•
•Seorang pria tampan yang mengenakan kaos hitam polos sebagai atasannya itu nampak berdiri ragu di pinggir jalan sepi yang menampilkan beberapa lorong.
Mata sipitnya awas menatap sekitar, beberapa menit yang lalu ia dengan berani memilih melewati jalan ini untuk segera tiba ke tempat pertemuannya dengan saudara angkatnya, namun kini dirinya mulai ragu akan keselamatannya sendiri.Matanya yang sudah sipit semakin menyipit kala tak sengaja menangkap keberadaan pria lain yang bersandar di bawah pohon yang nampak ringan, dengan ragu ia melangkahkan kaki panjangnya mendekati si pria yang nampak sibuk memejamkan matanya.
" Jeogiyo." Si pria yang tengah bersandar menatap heran kearahnya, " Ada apa?" Jawabnya acuh tak acuh.
" Ah, Aku Lee Jeno, bisakah kau memberi tahuku jalan menuju Dream Park? Sepertinya aku tersesat." Jeno menatap pria manis di depannya dengan tatapan berharap.
" Kau salah ambil jalan, kembalilah ke jalan yang tadi kau lewati hingga kesini dan belok ke kiri, kau akan menemui tujuanmu." Si pria menatap balik Jeno tepat di matanya, "Kalo aku jadi kau, aku tak akan pernah mengenalkan namaku pada orang asing."
" Cepatlah pergi, sebelum kau melihat apa yang tak ingin kau lihat." Jeno meneguk ludahnya kasar, setelah membungkuk isyarat terima kasih ia segera membalikkan tubuhnya dan berlalu.
" Hey, bisakah kau cepat? Aku hampir bosan di sini." Haechan mendengar grasak grusuk yang begitu berisik di pendengarannya, "Hey, Nana kau masih hidupkan?" Tangannya dengan lihai menyiapkan amunisi kedalam handgund yang selalu terselip di pinggangnya.
" Bisakan kau diam? Tikus ini suka bersembunyi. Jika kau mau menyusullah kemari sialan." Haechan mampu mendengar suara gedebukan dari tempat Jaemin berada, ia yakin adiknya itu sudah mulai kesal dan langsung menghancurkan apapun yang ada di hadapannya.
" Jika kau sudah selesai, aku menunggu di dalam mobil." Dengan santai, Haechan mendekati mobil hitam yang terparkir tak jauh dari pohon tempatnya tadi bersandar.
" Mari kita lihat apa yang akan Jaemin patahkan kali ini." Haechan menatap pantulan dirinya di spion dalam mobil dengan menyenandungkan beberapa lirik lagu yang di hafalnya.
.
.
.
.
.
.
.Jaemin mendengus keras saat kini ia harus bermain kejar dan tangkap dengan satu lagi pelaku yang kemarin meletakkan bom di cafe agensi, sedangkan satunya sudah tertangkap dan ia ikat menggantung di tangga, tak peduli si korban akan mual ataupun pusing nantinya.
" Hey, bagaimana kita buat semua jadi mudah?" Jaemin yang sudah lelah mendudukkan dirinya di atas meja nakas di lantai dua, " Kau keluar atau ku habisi semua orang terdekatmu." Ujarnya santai dengan tangan lentiknya mengelus pisau cantik yang di pesankan khusus oleh daddynya.
" Aah, jadi sepertinya kau tak terpengaruh ancamanku ya? Baiklah jika itu maumu." Dengan elegan turun dari nakas, bibir tipisnya menyeringai mengetahui keberadaan incarannya yang sepertinya terpengaruh ancamannya.
Srett
Jleb
Arghh
KAMU SEDANG MEMBACA
☑️The Na Brothers [NOMIN ft MARKHYUK ft GUANREN]
FanfictionKisah 3 bersaudara dengan sifat berbeda dan ceritanya masing-masing. Na Renjun, sulung yang punya sikap sinis dan kisah cinta yang rumit. Na Haechan, si tengah dengan sikap absurd dan perjuangannya dalam meluluhkan hati sang dambaan hati. Serta, Na...