24

3.2K 393 17
                                    

Renjun kini berdiri di depan kaca dalam kamarnya, berkali-kali memastikan bahwa penampilannya benar-benar telah sempurna, kaos putih polos dipadukan dengan jaket denim dan juga celana denim benar-benar membuatnya sangat menawan, jangan lupa rambutnya yang di tata rapi menampilkan jidat dan tak lupa kaca mata sebagai aksesoris tambahannya.

Setelah dirasa benar-benar siap, sulung Na itu meraih ponselnya dan juga dompetnya lalu keluar dari kamarnya. Kemarin, setelah pulang dari taman ia dikejutkan dengan adik tengahnya yang macam jelmaan kera sakti itu baru saja menjalani acara lamaran, hey, dia kan kakaknya kenapa ia tidak dihubungi namun malah di beri tau setelah acara selesai? Bagaimana dengan respon Jaemin ya? Ngomong-ngomong tentang Jaemin, Renjun agak curiga dengan kepergian adik bungsunya dua hari ini, ia tak bisa dihubungi bahkan tak mengajak satupun dari keluarga mereka.

Setelah menuruni anak tangga dan mencapai lantai dasar, Renjun berjalan mendekat ke dapur dimana sang bunda berada.

" Bunda." Panggil Renjun lembut, Irene berbalik menatap tak percaya anak sulungnya yang nampak sangat menawan.

" Wah, lihat, siapa ini?" Goda Irene yang dibalas senyum malu-malu si sulung, " Mau kemana sayang? Tumben rapi sekali."

Semburat merah muda makin memenuhi wajah Renjun dengan malu-malu ia menjawab " Aku mau bertemu dengan kekasihku, kemungkinan nanti akan ku kenalkan pada bunda dan ayah, agar aku tak tersalip bocah tengil itu." Sungut Renjun menggemaskan, Irene tertawa sebelah tangannya mencubit gemas pipi putra sulungnya.

" Baik, bawa dia kesini, jangan mau kalah dengan adikmu." Ujar Irene mendukung, setelah berpamitan dan mencium pipi bundanya Renjun langsung bergegas pergi.

Jika Haechan sangat menyukai mobil mewah layaknya sang ayah, atau Jaemin yang begitu menyukai berbagai hal berbau sport, maka Renjun lebih seperti Irene dan Neneknya, Yoona, Renjun lebih menyukai mobil sederhana namun elegan, seperti mercedes benz menjadi pilihan sang sulung keluarga Na ini.

Renjun mengendarai mobilnya dengan santai, jam yang di tentukan untuk pertemuan masih satu jam lamanya, dan ia yang terlalu bersemangat sekarang telah berada dalam perjalanan, padahal jarak yang akan ia tempuh hanya dua puluh menit, lalu empat puluh menit ia akan melakukan apa? Jangan lupa yang ia tunggu adalah seorang perempuan yang bahkan pasti menghabiskan banyak waktu hanya untuk mandi dan memilih pakaian, jangan lupa saat bersolek, ah harusnya Renjun berangkat nanti saja, namun rasa rindunya dengan sang kekasih mampu membuatnya melupakan banyak fakta.

Tiba ditempat tujuan, yaitu sebuah pantai yang sepi Renjun memilih menunggu di dalam mobil, hingga lima menit kemudian sebuah nomor tak di kenal melakukan panggilan padanya.

Awalnya Renjun ragu, namun setelah berulang kali nomor itu menghubungi tanpa henti, dengan kesal Renjun langsung mengangkat si penelpon yang berani menganggu moodnya hari ini.

" Hallo? Siapa?" Tanya Renjun dengan ketus.

" Kau dimana? Aku kerumahmu, ibumi bilang kau pergi kencan." Sahut suara di sebrang, Renjun mengeryit ia merasa tak asing dengan suara ini.

" Tunggu, siapa kau?" Tanya Renjun penasaran.

" Guanlin."

" Sialan, jangan mengangguku, aku kemanapun bukan urusanmu, kau hanya orang asing jangan sok akrab denganku." Teriak Renjun kesal, pantas ia merasa tak asing dengan suara pria di telfon, ternyata merupakan pemuda yang beberapa hari belakangan menganggu pikirannya.

" Katakan, dimana kau?" Guanlin tak mau mengalah, ia masih kekeuh mendengar dimana lokasi Renjun.

" Bukan urusanmu, aku akan pergi dengan kekasihku, jangan menganggu."

☑️The Na Brothers [NOMIN ft MARKHYUK ft GUANREN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang