Cekrek
Cekrek
Cekrek
Suara jepretan kamera berulang kali terdengar di balik dinding, beberapa orang yang tadinya tengah bersantai dan bersenang-senang merasa terganggu dan memilih keluar untuk menyaksikan apa yang sebenarnya terjadi.
" Hey! Apa yang kau lakukan?" Pria muda yang tadi sibuk memotret kesana kemari kini membalikkan tubuhnya menghadap rombongan pria berpakaian agak lusuh di depan sebuah bangunan di atas Great Wall.
" Tentu saja aku mengambil gambar." Jawabnya santai lalu kemudian kembali mengarahkan kameranya ke berbagai sisi, rombongan pria tersebut nampak tak senang." Untuk apa kau sampai kesini? Kau pun sendirian, tidak mungkin kau berjalan sendirian ke sini hanya untuk mengambil gambar saja." Sentak salah satu pria dalam rombongan, dalam hati Guanlin berdecih mengamati sikap otoriter mereka.
" Ini kan tempat wisata, lalu kenapa aku tidak boleh kemari? Kulihat disini adalah bangunan yang jauh dari keramaian, jadi bisa ku gunakan untuk bersantai ataupun bersenang-senang."
" Sialan! Habisi saja dia! Dia hanya sendirian dan di sini tak ada orang lain selain kita, bukan masalah besar jika kita menghabisi hama di wilayah kita." Ujar seorang pria dan diangguki yang lainnya, Guanlin memasang wajah seakan terkejut dan panik menyebabkan mereka tertawa mengejek.
" T-tunggu dulu, apa maksudnya ini? Aku kan hanya mengambil gambar saja, kenapa jadi seperti ini?" Tanya Guanlin dengan nada 'sok' panik, kaki panjangnya bergerak sedikit demi sedikit mundur ketika para rombongan pria itu mulai maju mendekatinya.
"Hahaha, lihat dia seperti rusa kecil di hadapan para singa lapar." Ejek mereka dan tertawa keras, Guanlin hanya berusaha menahan kesalnya dengan makin menambah ekspresi panik dan ketakutan di wajah tampannya.
" Mundurlah sedikit lagi, dan kita akan mulai bermain."
Sebuah suara mampir di telinganya membuatnya agak sedikit menaikkan salah satu sudut bibirnya, ia yang pada awalnya agak kesal kini mulai berkurang, matanya awas menatap para pria yang sudah dekat dengannya dan mulai mengambil ancang-ancang untuk menyerangnya.
" Maju!" Seru seorang pria yang Guanlin duga adalah pimpinannya. Saat itu mereka langsung saja menerjang Guanlin dengan bersama-sama, si tampan yang awalnya memasang ekspresi menyedihkan kini malah terkekeh sinis dan mulai meletakkan kameranya di salah satu sisi tembok dengan tenang.
" Sialan! Akhirnya aku bisa berhenti memasang ekspresi menjijikkan itu." Ujarnya di sambut tatapan bingung para pria lusuh di depannya.
" Kenapa diam? Maju! Habisi aku!" Tantangnya dengan lantang, para pria yang tadi sempat berhenti kini langsung maju serempak menerjang si pemuda jangkung.
KAMU SEDANG MEMBACA
☑️The Na Brothers [NOMIN ft MARKHYUK ft GUANREN]
FanfictionKisah 3 bersaudara dengan sifat berbeda dan ceritanya masing-masing. Na Renjun, sulung yang punya sikap sinis dan kisah cinta yang rumit. Na Haechan, si tengah dengan sikap absurd dan perjuangannya dalam meluluhkan hati sang dambaan hati. Serta, Na...