20

3.5K 424 5
                                    

Tiga  bersaudara  kini tengah berada di masing-masing kamar mereka dengan tumpukan buku yang berserakan di masing-masing meja, benar, entah kenapa ujian di percepat yang hasilnya banyak menimbulkan keluhan para mahasiswa maupun mahasiswi yang tidak terima.

Sejak kejadian yang menyebabkan Jaemin berbaring selama empat hari di rumah sakit, hubungan Renjun dan Haechan tidak bisa di katakan baik tapi juga tidak buruk, mungkin Haechan sudah memaafkan hyungnya itu namun rasa kesalnya agaknya tidak mau hilang, bahkan sang korban, Jaemin sudah mengatakan bahwa ia tak apa, kareba yang dilakukan Renjun juga tak sepenuhnya salah, ia hanya ingin melindungi orang yang ia cintai saja. Jaemin juga berulang kali meminta Haechan untuk kembali bersikap seperti biasanya pada hyung tertua mereka, namun karena keras kepala merupakan nama tengah Haechan menyebabkan anak itu benar-benar bebal.

Renjun sendiri sudah pasrah, ia tau ia salah, mengorbankan seseorang yang telah menemani seluruh hidupnya demi seseorang yang baru di kenalnya, penyesalan seakan mencengkram kuat hatinya. Apalagi, sekarang sang kekasih hati yang begitu ia lindungi seakan hilang di telan bumi, beban seakan menimpa diatas kepalanya.

Ketiga saudara itu berada di dalam kamar, kedua orang tuanya pun selepas Jaemin keluar dari rumah sakit nampak mondar mandir kekediaman kakek mereka entah apa yang telah terjadi tapi wajah mereka nampak seperti memendam sesuatu. Jaemin sendiri sebenarnya belum sembuh total bahkan beberapa bagian tubuhnya masih nampak di perban, tapi karena sudah tidak betah berada dirumah sakit dan terus menerus merengek, akhirnya dokter mengijinkannya pulang. Untuk beberapa hari Jaemin akan berada di rumah orangtuanya untuk pengawasan, sedangkan rumah pribadinya di tempati Jeno dan Hyunjin sementara.

Untuk Guanlin sendiri Jaemin akhirnya memerintahkannya untuk menyelesaikannya sesegera mungkin, karena cepat atau lambat entah mengapa menurut Jaemin sesuatu akan terjadi, juga Jaemin sudah merasa bosan diincar terus menerus.



Ting

Suara notifikasi dari ponselnya yang tergeletak di meja belajarnya membuat Jaemin yang tadinya fokus membaca buku menoleh, dengan enggan ia meraih ponselnya namun detik berikutnya setelah melihat siapa pengirimnya sebuah senyum merekah di bibirnya yang masih agak lebam.


Kami disini.


Singkat namun tepat, ia tak sabar melewati satu minggu penuh untuk ujian.








Sedangkan di sebuah gedung tinggi, seorang pria jangkung tengah membabat habis seluruh penghuni gedung. Dengan membabi buta Guanlin memainkan katananya dengan lihai hingga tubuh dengan kondisi tak utuh bergelimpangan di tiap lorong.

Tiba di lantai teratas dengan satu-satunya ruangan yang ada di sana, Guanlin dengan tenang membuka pintu besar berwarna coklat terang itu.

Di dalam ruangan itu terdapat dua orang berbeda kelamin dan berbeda usia tengah duduk berhadapan, satu-satunya perempuan di sana menatap heran kearah Guanlin.

" Kau telat." Ujar si perempuan kesal, matanya mendelik ke arah Guanlin yang masih diam membisu di depan pintu.

" Tunggu, ada apa dengan penampilanmu? Kenapa kau penuh darah? Lalu katana siapa itu?" Ningning langsung berdiri tegak saat Guanlin mulai berjalan mendekat dengan sorot mata membunuh.

" Guanlin, apa yang sebenarnya terjadi?" Tanya seorang pria ber jas yang duduk di hadapan Ningning, Go Ha Jun, siapa yang tak mengenal namanya? Pria sukses yang sudah berulangkali mondar-mandir di televisi ini merupakan seorang pengusaha bidang furnitur dan wisata.

Pria yang selalu menampilkan senyum bak malaikat di hadapan kamera itu hanyalah sebuah kedok belaka, di balik meja kerjanya dia adalah pemimpin yang otoriter dan pemilik obsesi besar. Obsesinya makin besar sejak keluarga Na memperluas kerajaan bisnis mereka, beberapa kali ia sudah berusaha menghancurkan bisnis keluarga Na bahkan mengirim ancaman untuk Na Siwon namun ia baru tahu bahwa tiga cucu Na Siwon merupakan penghalang terbesarnya.

☑️The Na Brothers [NOMIN ft MARKHYUK ft GUANREN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang