Dua orang pemuda nampak keluar dari sebuah mobil sport yang terparkir di sebuah mansion mewah, keduanya kompak memakai setelan jas warna hitam. Keduanya berjalan beriringan mendekati pintu megah yang menyambut mereka, salah satunya menekan bel yang tersedia dan tanpa lama seorang pelayan telah membukakan pintu untuk mereka.
Setelah di persilahkan masuk, keduanya nampak berjalan tegap kearah ruang tamu dengan arahan yang di berikan pelayan itu. Keduanya kompak mengangguk setelah tiba guna mengucapkan terimakasih kepada si pelayan.
Mata keduanya nampak menelusuri seluruh sudut ruangan dalam keadaan masih berdiri, keduanya sadar diri untuk tidak melakukan hal-hal tanpa perintah dari sang tuan, apalagi ini merupakan kandang tuan mereka.
" Kalian sudah datang?" Sebuah instruksi suara kompak membuat keduanya menoleh dan membungkuk sopan.
" Duduklah." Pria paruh baya yang merupakan presiden dari seluruh bisnis kerajaan keluarga Na itu nampak masih tampan dan gagah meski usianya tak lagi muda, mengingat kedua putranya yang sudah menikah dan salah satunya telah di karuniai tiga putra yang sangat membanggakan.
Na Siwon, siapa yang tak mengenal pria tersebut? Semua bisnis yang ia bangun seorang diri sedari nol semuanya sukses besar hingga menguasai pangsa pasar, ia yang aslinya juga merupakan putra dari orang terkaya kini semakin tak ternilai, harta warisan dan harta yang ia peroleh seorang diri kian mengunung tak terhitung. Kesuksesannya banyak menimbulkan keirian bagi para pesaing bisnisnya, banyak ancaman bahkan kerusuhan yang ditimbulkan para pesaing bisnisnya hingga kini lah puncaknya.
Banyak dari para pesaing bisnis Siwon yang mengetahui bahwa kini Siwon telah memiliki tiga orang cucu dari putra pertama mereka, keadaan makin memanas kala si bungsu tak sengaja menghabisi sekelompok pembunuh bayaran yang dikirim untuk melenyapkan neneknya seorang diri tanpa sedikitpun luka gores ia dapat. Tak sampai sana, beberapa kali banyak yang ingin mencuri data milik perusahaan dan keluarga Na yang berhasil di gagalkan oleh Renjun di bawah perintah Jaemin. Hal inilah yang menjadikan bungsu Na itu menjadi ancaman bagi para musuh besar kakek dan ayahnya. Ditambah entah darimana mereka berasal, ada beberapa kelompok seperti mafia yang ingin merekrut Jaemin kedalam kelompok mereka.
" Kenapa hanya berdua?" Siwon duduk di sofa tunggal setelah sebelumnya mempersilahkan dua pemuda itu untuk ikut duduk.
Keduanya saling lirik sebelum salah satunya menjawab, "Dia sedang dalam pengintaian Tuan besar." Jawabnya tegas, Siwon mengangguk.
" Ku dengar kau memiliki hubungan buruk dengan salah satu cucuku, kenapa Hyunjin?"
Yang di sebut langsung tersenyum kikuk, tangannya dengan refleks menggaruk belakang lehernya bingung hendak menjawab apa, Siwon yang melihatnya hanya mengulas senyum tipis.
" Dasar anak muda, lekaslah berbaikan agar kalian berdua tak kerepotan." Tutur Siwon tegas yang diangguki dua pemuda tampan dihadapannya.
" Jadi, informasi apa yang kini kalian miliki?"
" Seperti yang sudah direncanakan, tuan muda Haechan sudah pergi untuk menemani tuan muda Jaemin atas perintah tuan Jaehyun, tapi sepertinya kita tidak bisa meremehkan intuisi dan insting tuan muda Jaemin yang terasah sangat tajam. Sepertinya tuan muda Jaemin sudah mengetahui segala hal yang kini telah terjadi." Hyunjin menjelaskan dengan lancar, mata sipitnya menatap sang atasan yang sepertinya agak gusar mendengar informasi tentang cucu bungsunya.
" Lalu bagaimana pergerakan dari musuh?"
" Untuk sekarang belum ada pergerakan mencolok dari para pesaing bisnis tuan besar." Siwon menganggukkan kepalanya, pikirannya kini menerawang jauh.
" Menurut kalian, apa yang akan terjadi kedepannya? Apa hal baik atau hal buruk?" Pertanyaan yang keluar dari bibir Siwon membuat keduanya langsung terdiam, mereka juga bingung apa yang akan terjadi kedepannya. Tapi, keduanya berjanji untuk melakukan apapun demi melindungi keluarga besar Na itu, terutama Jeno yang telah terjerat dengan si bungsu.
Ya, Jeno mengakui ia telah masuk dalam kubangan jerat si bungsu Na Jaemin. Jeno berjanji setelah semua ini selesai ia akan mengungkapkan tujuannya pada para tuannya.
.
.
.
.
.
.
.
.Renjun kini tengah duduk di dalam sebuah cafe dekat dengan gedung agensi milik sang paman, matanya menatap penuh pada ponsel yang berada dalam genggamannya menampilkan pesan dari seseorang hingga fokusnya teralih pada seorang gadis manis yang kini berdiri di sebelah mejanya.
" Permisi? Boleh saya duduk disini? Hanya ini kursi yang tersisa di cafe." Tutur si gadis lembut, Renjun langsung menatap sekitarnya dan mendapati bahwa keadaan sangat ramai.
" Silahkan duduk, saya juga sudah selesai." Ujar Renjun lekas berdiri dan membereskan barang-barangnya yang tercecer di meja. Belum sempat ia melangkah sebuah suara kembali menghentikan langkahnya.
" Emh, bolehkan saya tau namamu?" Tanya si gadis malu-malu, Renjun menatap lurus si gadis, dapat di lihat muncul semburat warna pink di pipi si gadis yang membuat Renjun mendesah lirih.
" Renjun, Na Renjun." Si gadis mendongak ketika suara lembut Renjun terdengar, sebuah senyum cantik terulas di wajahnya, " Salam kenal Renjun, aku Ningning." Ujar si gadis dengan senang.
" Ya, salam kenal." Renjun langsung berbalik arah meninggalkan cafe tanpa menoleh kebelakang lagi, tangannya langsung menekan nomor seseorang dan menghubunginya.
" Kapan pulang? Akhir-akhir ini banyak sekali yang terjadi padaku, pulanglah, aku kebingungan." Ujarnya langsung mematikan panggilan yang baru saja ia lakukan.
Entahlah, Renjun seperti mengamati banyak kejanggalan dari semua yang ia alami akhir-akhir ini, kedua saudaranya tengah bertugas dan meninggalkan ia sendirian dan ia juga tidak tau apa yang harus ia lakukan sekarang. Renjun mungkin si sulung, namun ia tidak bisa mengambil keputusan dan bertindak seorang diri.
Renjun rindu kedua adiknya.
Hallo, wassap!!! Maaf baru up ya ges, akhir-akhir ini banyak kehilangan ide dan juga aku agak sakit hati dengan para orang yang sering meng td karya author lain, kalo tidak suka jangan di baca! Kalian nggak akan tau sesulit apa para penulis menentukan alur dan cerita, jangan asal td dengan alasan risih lah apa lah, bro ini dunia fiksi jangan menyamaratakan dengan kenyataan, kalau tidak suka bxb ya jangan mencari gitu aja kok repot.
Dan buat para pembacaku terima kasih atas dukungan kalian, maaf jika lama up nya karena sekarang juga sekolah sudah di mulai lagi jadi jika mau membaca mohon bersabar, terima kasih.
To be continue.....
KAMU SEDANG MEMBACA
☑️The Na Brothers [NOMIN ft MARKHYUK ft GUANREN]
FanfictionKisah 3 bersaudara dengan sifat berbeda dan ceritanya masing-masing. Na Renjun, sulung yang punya sikap sinis dan kisah cinta yang rumit. Na Haechan, si tengah dengan sikap absurd dan perjuangannya dalam meluluhkan hati sang dambaan hati. Serta, Na...