" Bagaimana tugas kalian?" Seorang pria tua kini tengah duduk dengan sombongnya di sebuah kursi mewah yang berada didekat jendela, mata tuanya menatap lurus kendaraan yang berlalu lalang di luar sana dari jendelanya. Tubuh tuanya yang masih nampak kekar terbalut jas hitam mewah itu membelakangi dua orang pemuda tampan yang tengah berdiri di tengah ruangan.
" Kami sudah berada di sekeliling mereka bos." Jawab salah satunya, tanpa keduanya sadari pria tua yang di panggil bos itu tersenyum smirk.
" Pastikan kalian tidak ketahuan, jika sudah kalian dapatkan dan bawa mereka kesini." Pria tua itu berbalik, matanya menatap penuh intimindasi kepada kedua pemuda yang hanya berdiri menunggu perintah darinya.
" Usahakan yang paling penting adalah dapatkan si bungsu itu. Dia yang paling kuat dan berbahaya." Tambahnya, kedua pemuda di depannya saling lirik sebelum mengangguk paham.
" Pergilah." Titah pria tua itu dan langsung di laksanakan kedua pemuda tampan tadi.Merasa kini tinggal dirinya sendiri, pria tua itu kembali memutar kursinya dengan tawa menyeramkan yang keluar dari bibirnya. " Sebentar lagi akan ku hancurkan kalian semua." Ucapnya di sela tawa.
Bahkan ia tak menyadari bahwa seseorang memperhatikannya dari tengah hiruk pikuk manusia yang berlalu lalang dibawah sana, tanpa berlama-lama pria yang sedari tadi mengawasi lantai dimana si pria tua berada itu langsung menghilang di tengah ramainya manusia sebelum si pria tua menyadari keberadaannya.
.
.
.
.
.
.Jeno dengan pelan membuka pintu rumah milik Jaemin yang kini tengah ia tinggali, kenapa ia tak tinggal bersama kedua orang tua angkatnya? Jawabannya adalah karena mereka berdua kini menetap di luar negeri dan Jeno memutuskan untuk kembali ke Korea untuk menyelesaikan sesuatu. Jeno juga pernah berkata hanya akan tinggal sementara di rumah Jaemin, ia akan mencari apartemen untuk ia tinggali. Namun, dengan keras si manis bungsu Na itu menolak dan menyuruh Jeno untuk menempati rumah pribadinya itu, karena agar rumahnya tak kosong ketika ia harus berada di rumah orang tuanya ataupun bertugas.
Jeno sendiri tak menolak, selain menghemat biaya siapa juga yang mau menolak bila sering tinggal berdua dengan makhluk menawan seperti Jaemin? Jeno tak munafik bila ia tertarik, Na Jaemin dengan segala pesonanya sangat menawan di mata Lee Jeno.
" Dari mana Jen?" Sebuah suara membuat si pemuda Lee tersentak, ia tak menyadari kehadiran si pemilik rumah karena tubuhnya terlalu lelah setelah beraktivitas di luar.
" Mencari pekerjaan mungkin?" Ujar Jeno tak yakin, pemuda Lee mendudukkan tubuhnya di salah satu kursi yang terdapat di meja makan, memperhatikan si manis yang tengah membersihkan sesuatu entah apa karena Jaemin kini berdiri membelakanginya.
" Apa yang tengah kamu lakukan?" Tanya Jeno penasaran, Jaemin membalikkan tubuh rampingnya, tangannya mengangkat beberapa pisau yang telah ia bersihkan dan meletakkannya di atas meja. Mata sipit Jeno melebar tatkala menatap jejeran pisau tajam dengan banyak ukiran yang di pamerkan Jaemin padanya.
" Kenapa? Heran ya?" Tanya Jaemin setelah menangkap raut tak percaya dari pemuda di depannya. " Ini mainan favoritku kalau kamu mau tau." Jelas Jaemin kemudian, Jeno masih bungkam tak tau harus berbicara apa terlalu kaget dengan ucapan gamblang dari si manis.
" Daripada kamu bengong begitu, kamu lebih baik temenin aku ke taman bermain yuk, maukan?" Tanya Jaemin dengan memasang raut ala anak anjing, " E-emang hyungmu kemana?" Tanya Jeno dengan memalingkan wajahnya, sumpah demi apapun Jaemin yang biasa saja sudah sangat membuat jantungnya repot apalagi di tambah dengan ia yang memasang aegyo menggemaskan, apa kabar jantung Jeno?
" Injun hyung sekarang harus ke kampus untuk mengumpulkan tugasnya, sedangkan Echan hyung menemani daddy mencari burung." Jelas Jaemin, kalian masih ingat pasal pembunuhan burung yang dilakukan Jaemin tempo hari kan? Harusnya yang menemani daddy Suho adalah Jaemin itu sendiri, namun karena tadi ada panggilan dadakan dari paman Jae yang paling tampan maka dengan suka rela Jaemin mengorbankan hyung tengahnya untuk menemani daddy mencari burung di sebrang negara, iya, sekarang ayah dan anak tengah keluarga Na itu tengah pergi keluar negeri hanya untuk mencari seekor burung, karena itulah Jaemin sangat malas.
KAMU SEDANG MEMBACA
☑️The Na Brothers [NOMIN ft MARKHYUK ft GUANREN]
FanfictionKisah 3 bersaudara dengan sifat berbeda dan ceritanya masing-masing. Na Renjun, sulung yang punya sikap sinis dan kisah cinta yang rumit. Na Haechan, si tengah dengan sikap absurd dan perjuangannya dalam meluluhkan hati sang dambaan hati. Serta, Na...