Di kediaman besar keluarga Na Suho kini sedang berlangsung adegan penganiayaan dimana sang pelaku adalah Park Baekhyun berstatus seorang ibu dan korban atas nama Lee Jeno yang berstatus sebagai putra bungsu.Kejadian ini bermula beberapa jam sebelum kepulangan Renjun dari taman dan setelah Suho memanggil Jeno untuk datang kerumahnya dengan alasan pekerjaan, Jeno tanpa bertanya lebih jauh langsung saja berangkat menuju rumah tuannya. Di basement, ketika memarkirkan mobilnya sebenarnya Jeno merasa agak familiar dengan sebuah mobil abu-abu gagah dengan plat PBL yang terparkir disana. Namun, dengan merasa acuh, Jeno melanjutkan langkahnya memasuki kediaman besar tuannya tanpa tau apa yang menantinya disana.
Baru saja tiba di ruang keluarga, ketika hendak menyapa sang tuan, Jeno seketika terdiam karena merasa tak asing dengan siluet seorang pria dewasa yang kini duduk membelakanginya, baru saja hendak menyapa Suho sesuatu menghantamnya dari belakang.
Dengan kesakitan Jeno menoleh dan matanya yang sipit langsung dipaksa melotot seketika, di sana berdiri seorang pria cantik dengan sandal di tangannya yang menatapnya dengan garang.
" M-mommy?"
" Apa mommy mommy? Sekarang baru ingat jika kau punya orang tua hah?" Baekhyun berjalan cepat kearah putra bungsunya, dengan penuh kekesalan Baekhyun langsung menjewer telinga kiri Jeno.
" A-aduh mommy lepaskan." Rintih Jeno kesakitan.
" Irene, kita lanjutkan pembicaraan kita lain waktu, aku harus memberi hukuman untuk anak kurang ajar ini." Irene dengan kaku hanya mengangguk, terlalu kaget dengan sikap Baekhyun yang sangat mengebu-gebu ini.
" Chanyeol, kita pulang sekarang." Chanyeol sebenarnya merasa kasihan dengan putra bungsunya, tapi ia lebih kasihan dengan dirinya sendiri jika Baekhyun marah padanya.
" Suho terimakasih atas, persetujuannya, terimakasih juga karena mau memanggilkan Jeno untuk kami, kami sekarang pamit." Chanyeol berdiri dari duduknya lalu mengikuti langkah Baekhyun yang sudah berjalan dulu dengan menyeret Jeno.
" Pudu, hyung juga pamit, sepertinya kami akan melakukan reuni keluarga. Saya juga pamit ayah dan bunda mertua." Setelah mengecup jidat Haechan dan membungkukkan badan kepada kedua calon mertuanya Mark langsung berlari mengikuti keluarganya.
" W-wah, aku tak menyangka keluarga Chanyeol se ekspresif itu." Gumam Suho merasa heran dan kagum.
Di kediaman besar Chanyeol, kini suasana sudah mereda bahkan empat anggota keluarga ini tengah melakukan makan siang bersama meskipun salah satu telinga Jeno masih merah juga belakang kepalanya yang sekarang muncul benjolan akibat lemparan sandal Baekhyun tadi.
" Sebenarnya apa yang kalian lakukan di rumah keluarga paman Suho?" Tanya Jeno penasaran, ia menatap kedua orang tuanya lalu kearah kakaknya.
" Kakakmu ini melamar Haechan." Ucap Baekhyun santai.
Uhuk
Baekhyun langsung memberikan minuman kepada Jeno yang tiba-tiba saja tersedak hingga wajahnya memerah.
" Kau? Melamar Haechan? Memang kau tau Haechan bagaimana? Kuamati selama ini bahkan kau tidak menunjukkan ketertarikan padanya, lalu kau tau pekerjaannya bagaimana? Lalu karirmu? Lal-"" Jeno tenanglah." Mark menyela ucapan adiknya, bahkan ia juga meletakkan sendoknya diatas piring untuk memberi pengertian pada Jeno.
" Aku sudah tau semuanya, bahkan pekerjaanmu sekaligus." Mark menjeda ucapannya ketika melihat Jeno tersentak ditempatnya, dengan senyum tipis Mark melanjutkan ucapannya, " Aku memang sudah tertarik dengan Haechan sejak bocah itu bersama dua saudaranya memakai seragam untuk pertama kalinya ketika agensiku melakukan konser akhir tahun."
KAMU SEDANG MEMBACA
☑️The Na Brothers [NOMIN ft MARKHYUK ft GUANREN]
FanfictionKisah 3 bersaudara dengan sifat berbeda dan ceritanya masing-masing. Na Renjun, sulung yang punya sikap sinis dan kisah cinta yang rumit. Na Haechan, si tengah dengan sikap absurd dan perjuangannya dalam meluluhkan hati sang dambaan hati. Serta, Na...