Senja datang, Jeno yang tengah berbaring telentang diatas ranjang miliknya itu nampak memikirkan sesuatu hingga ia mengabaikan deringan ponselnya yang berada diatas nakas samping tempat tidurnya.
" Jadi, selama ini Jaemin bukan putra Tuan Suho? Jadi maksud dari pertanyaan Jaemin di kediaman Tuan Siwon adalah ini?" Jeno berbicara pada dirinya sendiri, memang pada saat Jaemin mulai menanyakan siapa dirinya, Jeno dan Hyunjin diminta untuk berjaga di luar ruangan yang mereka tau bahwa itu adalah sebuah rahasia. Untuk Guanlin sendiri tetap berada disana karena bagaimanapun Guanlin adalah orang terpercaya Jaemin dan yang membantunya mendapat informasi lebih lengkap tentang asal usulnya.
" Oh Sehun? Sepertinya aku tidak asing dengan nama ini."
Triiiinggg
" Sialan!" Dengan terpaksa Jeno mengangkat telfon yang terus berdering mengganggu acara berpikir kerasnya.
Melihat id pemanggil makin bertambah kesal lah dia.
" Ada apa?" Tanya Jeno dengan datar." LeeJ, kode merah."
Mendengar code name nya di sebut, Jeno lantas duduk tegap dengan raut wajah berubah serius.
" Katakan!"
" Na Renjun menghilang setelah bertemu kekasihnya yang tak lain adalah Kim Yena."
" Aku akan menuju rumah pribadi Jaemin, kita bertemu disana."
Tanpa menunggu jawaban dari sebrang Jeno langsung mematikan telfonnya dan menarik sebuah kotak yang berada dibawah tempat tidur. Sebuah kotak yang sudah lama ia simpan dan jarang ia gunakan.
" Kurasa ini cocok untuk pembersihan kali ini."
Setelah mengambil benda yang berada dalam kotak, Jeno segera mengenakan pakaian anti pelurunya juga jaket kulit yang selalu menjadi ciri khasnya.
Ketika Jeno turun seketika kedua orangtuanya dan kakaknya menatap lekat kearahnya.
" Misi?" Tanya Chanyeol yang seolah paham, Jeno mengangguk.
" Renjun tertangkap dan kami harus bertanggung jawab."
" Sialan, cepat selamatkan Na Renjun atau aku akan gagal menikahi Haechan."
" Bahkan tanpa kau suruh aku juga akan menyelamatkannya jika aku masih ingin mendapatkan Jaemin." Setelah mengecup pipi kedua orangtuanya Jeno langsung bergegas pergi.
" Putra kita sudah besar ternyata."
Sementara di tempat lain, lebih tepatnya di mansion besar Oh, Sehun dan kedua pria cantik kesayangannya kini tengah menghabiskan waktu dengan bersenda gurau di taman belakang rumah yang telah ditata sedemikian rupa.
Selepas mereka pulang dari acara jalan-jalan mereka yang benar-benar menyenangkan kini mereka menghabiskan waktu dengan meminum secangkir teh dengan menikmati senja.
Jaemin, untuk kali ini raut wajahnya benar-benar sangat rileks dan nampak sangat lembut. Senyum bahkan terlihat enggan luntur dari wajahnya.
Mungkin, benar ini rumahku.
Pandangan Jaemin yang semula menatap paras kedua orang tuanya kini teralih karena getaran ponselnya yang berada di dalam kantung hoodie mintnya.
Guanlin
" Sebentar ayah, ibu, aku harus mengangkat telfon dari temanku." Jaemin mengoyangkan ponselnya dan Sehun langsung mengangguk mengijinkan.
" Ada apa? " Tanya Jaemin setelah di rasa tempatnya aman.
KAMU SEDANG MEMBACA
☑️The Na Brothers [NOMIN ft MARKHYUK ft GUANREN]
FanfictionKisah 3 bersaudara dengan sifat berbeda dan ceritanya masing-masing. Na Renjun, sulung yang punya sikap sinis dan kisah cinta yang rumit. Na Haechan, si tengah dengan sikap absurd dan perjuangannya dalam meluluhkan hati sang dambaan hati. Serta, Na...