38

3.9K 417 2
                                    

2 minggu kemudian


Pertemuan antar keluarga akhirnya terjadi, meskipun Jaemin masih harus duduk di kursi roda karena saraf geraknya mengalami kelemahan akibat terlalu lama tertidur pertemuan tiga keluarga tetap berjalan dengan semestinya.

Haechan dan Renjun tak mau jauh dari adiknya menyebabkan Mark dan Guanlin harus menjaga anak mereka yang berlari kesana kemari di Mansion besar Oh ini.

Jeno menatap seluruh orang dewasa di sana sebelum akhirnya menghela nafas untuk menenangkan kegugupannya, Baekhyun yang duduk di samping kiri putra bungsunya membelai pundak putranya lembut sedangkan Chanyeol yang berada di sisi lainnya tersenyum menyakinkan putranya.

Berbeda dengan Mark yang hanya menghadapi satu keluarga itupun hanya dua orang sedangkan untuk Jeno harus menghadapi tiga pasang orang dewasa yang terlihat sangat protektif pada Jaemin.

Luhan yang mengetahui kegugupan pemuda Lee yang selalu berada di samping putranya itu tersenyum tipis sebelum menepuk pundak suaminya.
Sehun yang menangkap kode istrinya lantas mengangguk paham.

" Jadi, sampai kapan kau akan diam Jeno? Katanya kau akan meminang putraku setelah dia sadar, lalu kenapa kau malah bungkam dengan kaki bergetar begitu?" Tanya Sehun usil, Luhan mencubit perut suaminya jengkel ,bukan begitu tujuannya tadi.

" Ah? Em... Anu paman." Sumpah demi apapun Jeno tidak pernah merasa sebegini gemetarnya, bahkan ketika pelaksanaan misi ketika ia berusia 16 tahun, ketika puluhan senjata di acungkan padanya dia bisa berdiri tegak bahkan masih mampu menyeringai, namun kini hanya berbicara saja dia menjadi gagu.

" Sebaiknya kalian menatap Jeno dengan santai, jangan seolah dia mangsa yang patut di terkam." Ujar Luhan menyadarkan Suho, Sehun, Jaehyun, Irene dan Taeyong, bahkan tanpa sadar dua bersaudara Na yang duduk mengapit Jaemin ikut menatap Jeno serius.

" Ayolah Jen, jangan takut atau kau juga ingin seperti Mark yang di wakilkan?" Tanya Chanyeol menawarkan, Jeno langsung menggeleng kencang, menolak usulan ayahnya.

" Paman Oh dan tuan Na, aku disini membawa kedua orangtuaku bermaksud meminang putra kecil kalian, aku mungkin memang bukan yang paling baik dibandingkan siapapun, tapi untuk Jaemin aku bisa jadi yang terbaik. Aku mencintai putra kalian, ketika melihatnya terbaring lemah diatas ranjang seperti yang lalu hatiku terasa dihantam palu, karena itu aku akan menjaga dan melindungi putra kalian sepenuh hatiku dengan penuh cinta dan kasih sayang, bahkan jika harus mengorbankan nyawa untuk menjaganya aku tak akan ragu melakukannya. Paman Oh, tuan Na, tolong, tolong ijinkan aku untuk memiliki putra kecilmu sepenuhnya, aku sangat mencintainya." Jaemin menatap Jeno dengan pandangan yang dalam, tak pernah ia bertemu pria seperti Jeno sebelumnya.

Sehun dan Luhan tersenyum, sejak awal keduanya memang sudah merestui Jeno dengan putra tunggal mereka, melihat bagaimana Jeno selama dua tahun terakhir menunggu dan menjaga putra mereka dengan kesungguhan mampu membuat seorang Oh Sehun, yang notabennya adalah manusia paling protektive dan posesif pada kedua pria manisnya luluh dan langsung memberinya kepercayaan.

Suho dan Irene sendiri juga merestui, selain karena Jeno putra kedua sahabat mereka, keduanya juga menyetujui karena sifat dan sikap Jeno yang baik, mereka juga tak akan bisa menolak karena begitu terlihat pasangan Oh yang merupakan orangtua kandung Jaemin sangat memberi restu.

" Jika aku juga boleh memberi suara, maka Jen kau mendapatkan restu dariku dan Taeyong." Ucap Jaehyun memecah keheningan.

" Kau masihlah pamannya Jae, jadi tentu suaramu dan Taeyong juga penting." Jawab Sehun, pria berkulit putih itu kini menatap Jeno dengan senyum lebar yang tak pernah di perlihatkan kepada siapapun kecuali untuk Luhan dan Jaemin.

☑️The Na Brothers [NOMIN ft MARKHYUK ft GUANREN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang