5

7.5K 757 17
                                    







How you like that ?







Beberapa mahasiswa maupun mahasiswi nampak berlalu lalang di berbagai sudut university, jam makan siang yang telah berdentang 5 menit yang lalu bagaikan angin segar bagi para pelajar yang telah berkutat dengan banyaknya materi yang dipaksa masuk kedalam otak.


Jauh dari keramaian, lebih tepatnya berada di rooftop gedung Fakultas Kedokteran, berdiri seorang pria manis yang menatap dalam hening hiruk pikuk manusia di bawahnya, matanya yang bulat cantik mengamati tiap aktivitas yang mampu tertangkap indranya.

Na Jaemin, si pria manis yang selalu menghabiskan waktu senggangnya sendirian. Menjauh dari keramaian untuk memulihkan energinya bukanlah hal yang asing, apalagi dengan kepribadiannya yang dikenal sangat dingin dan acuh dengan siapapun.

Ice princess mungkin julukannya, tapi kenapa princess bukan prince padahal Jaemin sendiri adalah pria? Jawabannya sudah pasti dan akan selalu seperti itu, parasnya yang tampan, manis tapi lebih dominan cantik adalah jawabannya.

Para putra dari Na Suho dan Na Irene sudah pasti selalu menonjol dalam hal apapun, seperti Na Renjun yang memiliki paras manis imut dengan kepintaran diatas rata-rata, si tengah Na Haechan yang memiliki tubuh ideal dan suara yang menawan jangan lupakan sikap ramah dan cerianya yang membuat orang-orang di sekitarnya nyaman, serta si bungsu yang menjadi primadona dengan paras menawannya dan juga sikap misteriusnya yang menjadi incaran baik pria maupun wanita.

Ketiganya mempesona dengan cara yang berbeda.





Ceklek

Seorang pria tampan berjalan mendekati Jaemin yang masih tak menyadari keberadaannya setelah menutup kembali pintu rooftop di belakangnya.

" Apa yang kau lakukan di sini?" Jaemin bertanya tanpa menolehkan kepala, bohong kalo ia tak menyadari ada orang lain di belakangnya, pekerjaan yang  keras menjadikannya lebih peka akan sekitarnya.

Lee Jeno menatap punggung Jaemin, meniti penampilan si manis yang memang sederhana namun mampu menarik perhatian tiap orang yang melihatnya, seperti sekarang ini, dalam perjalanannya kemari ia mendengar banyak orang membicarakan makhluk manis di depannya.

" Mencari udara segar." Jaemin terkekeh mendengar jawaban Jeno yang terdengar nyeleneh
" Apa gedung Fakultas Tekhnikmu tak punya rooftop hingga mahasiswanya menyebrang ke Fakultas lain?" Tanya Jaemin bercanda, Jeno tak menjawab namun matanya menatap intens pemuda di sampingnya yang semakin menawan ketika tertawa.

" Jaem-," ucapan Jeno terpotong ketika Jaemin mengangkat panggilan dari jam tangan yang ia yakini setara dengan harga motor sport hingga satu buah mobil.

" Ada apa Chan hyung?" Jeno ikut memperhatikan hologram visual seseorang yang tak asing baginya ditampilkan oleh jam tangan canggih warna hitam di lengan kanan Jaemin.

" Cepatlah kembali na, 2 cecunguk  yang kita tangkap kemarin hingga kini tak mau buka mulut. Mungkin jika yang bertanya malaikat cantik sepertimu mereka mau bicara." Nampak terlihat Haechan tertawa kencang setelah mengatakan malaikat, Jaemin memutar bola mata malas merasa tak ada yang lucu.

Tanpa berkata apapun lagi Haechan segera mematikan panggilannya dengan masih diiringi gelak tawa.
" Dasar gila." Gumam Jaemin yang masih terdengar oleh si pemuda sipit, " Kau mau kemana na?" Tanya Jeno cepat saat Jaemin hendak beranjak.

" Mau bekerja, kenapa?" Jaemin berbalik menatap Jeno yang menggeleng, " Tidak, tapi apa aku masih boleh menginap di rumahmu?" Tanya Jeno dengan mata penuh harap.

☑️The Na Brothers [NOMIN ft MARKHYUK ft GUANREN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang