Jeno mengamuk.
Guanlin dan Hyunjin yang di perintah oleh Chanyeol untuk menenangkan dan membawa Jeno kembali bahkan kewalahan.
Pemuda tampan berhidung bangir itu masih saja melampiaskan kemarahannya di mansion mewah milik keluarga Kim tidak peduli yang terbelai oleh katananya bersangkutan atau tidak, baginya hanya satu,
Lenyapkan semua keturunan Kim.
Awal mula lepas kendalinya banteng muda itu ialah saat ia tengah kembali dari kantin rumah sakit terdapat dua orang mencurigakan di depan kamar rawat Jaemin.
Memang area VVIP sepi, ruangan Jaemin pun yang menjaga hanyalah Jeno karena Sehun dan Luhan harus mendatangi pertemuan para turunan bangsawan, sedangkan Baekhyun dan Chanyeol harus ke Korea karena merindukan kedua cucu kembar mereka, keluarga Na memang sering berkunjung tapi kebetulan saat ini mereka tidak datang ke Jepang.
Jeno yang baru saja dari kantin itu menyipitkan matanya ketika siluet dua orang berpakaian hitam bergerak mencurigakan memasuki kamar Jaemin.
Dengan perlahan seperti bayangan, Jeno menyelinap memasuki kamar sang pujaan hati, bersembunyi di balik tirai yang membatasi kamar mandi dan ruangan lainnya, memperhatikan dengan seksama apa yang akan di lakukan dua orang tadi.
" Bangsat." Desis Jeno marah saat keduanya hendak mencelakai Jaemin, namun sepertinya keduanya masih amatir karena kini keduanya kebingungan.
" Apa yang kalian lakukan?" Tanya Jeno menggeram marah.
Kedua orang tadi tersentak kaget dan bergetar ketakutan.
" Jawab! Apa yang kalian lakukan disini?" Teriak Jeno marah.
" K-kami tidak melakukan apapun." Dua orang itu nampak bergetar ketakutan, Jeno menatap dengan sinis.
Tiap langkah mendekat yang diambil pemuda itu diiringi dengan kemarahan yang sangat nampak di mata sipitnya.
Pada dasarnya sumbu kesabaran Jeno sangat pendek, hatinya sedang tak karuan menunggu pujaan hatinya yang tak kunjung sadar dan kini ditambah ada dua cecunguk amatir yang hendak mengusiknya dengan mencelakai Jaemin, makin meradanglah dia.
Perasaan yang dua tahun belakangan ini tertahan seolah meledak secara bersamaan, menyeruak keluar minta dipuaskan, dan para cecunguk ini sepertinya pantas sebagai menu pembukanya.
"Katakan. siapa. yang. menyuruh. kalian!"
Bruk
Dua pemuda itu langsung bersujud saat Jeno sudah tepat di depan mereka, aura hitam yang di keluarkan si pemuda bangir begitu kuat menekan dan sangat terasa dingin mengalahkan dinginnya AC yang menyala.
" Ampuni kami tuan, kami mohon." Bahkan salah satu dari mereka sudah menangis saking ketakutannya.
" Katakan! Dan aku melepas kalian."
" Kim Yuna."
Brak
Jeno menendang meja nakas di samping Jaemin yang berada di belakang kedua pria itu, menyebabkan keduanya makin gemetar tak berani mengangkat wajah mereka.
Namun, bahkan kebisingan yang terjadi masih belum bisa membuat si manis terbangun dari mimpinya.
" Sialan! Keluarga Kim itu." Geram Jeno marah.
Maniknya yang tajam melirik dua pria yang masih saja bersujud di depannya, hingga sebuah ide muncul di kepalanya membuatnya menyeringai mengerikan.
KAMU SEDANG MEMBACA
☑️The Na Brothers [NOMIN ft MARKHYUK ft GUANREN]
FanfictionKisah 3 bersaudara dengan sifat berbeda dan ceritanya masing-masing. Na Renjun, sulung yang punya sikap sinis dan kisah cinta yang rumit. Na Haechan, si tengah dengan sikap absurd dan perjuangannya dalam meluluhkan hati sang dambaan hati. Serta, Na...