*
*
*
*
*
*
Back to you
*
*
*
*
*
Jeno berlari terbirit-birit di lorong rumah sakit meninggalkan Hyunjin dan Guanlin yang berlari terenggah di belakangnya, para suster yang hendak menghentikannya pun merasa segan karena penampilan Jeno yang mengerikan juga tatapannya yang sengak pada siapapun yang menghalangi jalannya.
Tiba di depan pintu ruang rawat yang sudah familiar untuknya selama 2 tahun belakangan ini terdengar keramaian dari dalam.
Tanpa basa basi dan mengabaikan penampilannya yang masih berlumur darah, Jeno langsung membuka pintu ruang rawat membuatnya seketika menjadi sorotan.
Bulir air mata tanpa malu langsung meluncur dari kedua matanya ketika sosok yang sangat didambakannya kini balas menatapnya dengan lemah, tubuh lemasnya masih bersandar pada ranjang rumah sakit.
" Jaemin" lirih Jeno di balas senyuman manis sang empu nama yang baru saja bangun dari tidur panjangnya itu.
Renjun menatap aneh penampilan pemuda Lee itu, " Aku akan menghubungi paman Sehun dan semua keluarga dulu, kalian saling melepas rindu saja dulu." Usul Renjun yang kemudian keluar kamar bersama para dokter dan perawat yang menangani Jaemin.
Mereka keluar dengan melirik berulangkali Jeno yang tidak peduli akan penampilannya.
" Kenapa diam saja? Kemarilah." Pinta Jaemin pelan, pemuda manis itu dengan susah payah mencoba duduk dan dengan cekatan Jeno langsung membantunya.
" Apa yang terjadi? Kau bisa di kira sebagai korban tabrak lari yang berlari." Canda Jaemin masih ditanggapi Jeno dalam diam.
Pemuda tampan itu masih saja diam memperhatikan Jaemin yang mencoba membuka pembicaraan dengannya.
" Jaemin." Panggil Jeno lembut, Jaemin yang masih mengoceh dengan suara serak itu menatap Jeno dengan tatapan bingung, apalagi ketika mata pemuda yang biasanya menyorot tajam itu kini berlinang air mata.
" Kenap-"
" Jangan tinggalkan aku lagi, jangan sakit lagi dan jangan mengingkari janjimu untuk yang ketiga kalinya." Belum sempat Jaemin menyelesaikan pertanyaannya, Jeno sudah lebih dulu memeluk erat namun penuh hati-hati pada tubuh yang masih lemah itu dengan terisak.
Jaemin membeku sebelum akhirnya satu tangannya yang bebas dari infus membalas pelukan Jeno tak kalah erat, sebuah senyum manis terulas di bibir tipisnya.
" Aku tidak akan melakukannya lagi."
Dan kedua pemuda itu menghabiskan waktu dengan penuh haru.
Renjun di luar ruangan menatap penuh bahagia kedua pemuda yang kini saling melepas rindu dan berbicara empat mata itu.
Dia sudah selesai menghubungi semua orang, Sehun dan Luhan memang sudah dalam perjalanan pulang sementara yang di Korea akan melakukan penerbangan kesini.
KAMU SEDANG MEMBACA
☑️The Na Brothers [NOMIN ft MARKHYUK ft GUANREN]
FanfictionKisah 3 bersaudara dengan sifat berbeda dan ceritanya masing-masing. Na Renjun, sulung yang punya sikap sinis dan kisah cinta yang rumit. Na Haechan, si tengah dengan sikap absurd dan perjuangannya dalam meluluhkan hati sang dambaan hati. Serta, Na...