Gedung tua ditengah hutan.
Dua kata yang pantas melengkapinya,
Apa ?
Tempat pembantaian.
Atau,
Sarang kejahatan.
Tapi malam ini, Haechan akan menggabungkan dan mengganti katanya.
Pembersihan gedung tua di tengah hutan yang jadi sarang hama.
Kenapa hama? Bagi Haechan, siapapun yang mengusik keluarganya lebih pantas disebut hama, mafia atau gangster terlalu berkelas untuk sampah seperti mereka.
" Kau siap adik kecil?" Jaemin memutar bola mata malas, panggilan itu terdengar menjijikkan untuknya yang sudah ratusan kali mencabut nyawa orang.
" Berhentilah memanggilku dengan sebutan seperti itu." Sungutnya kesal, satu hal yang menjadi favorit pemuda gembul Na itu, rengekan Na Jaemin yang keluar tak terduga.
" Sampai kapanpun, kau akan menjadi adik kecilku." Ujar Haechan mengusak rambut adiknya dengan senyum tulus yang sangat manis, dan sudah menjadi ciri khasnya, senyum penuh matahari itu menular meskipun di kegelapan malam.
" Yak! Jangan menebar keromantisan, sekarang cepat bergerak dan kita beristirahat." Di seberang sana, sebagai pengendali, Renjun menggerutu kesal.
" Baik, baik, kami akan segera bergerak dan berhentilah mengomel." Sahut Haechan.
Kedua kakak beradik itu saling pandang sesaat, sebelum akhirnya keduanya memakai jubah hitam dan berjalan terpisah untuk memasuki gedung.
Malam ini,
Hama-hama yang mengganggu keluarga Na akan di basmi.
Semuanya berjalan sesuai rencana, tanpa tau apa yang menanti mereka.
.
.
.
.
Kumpulan pria yang berada di dalam gedung nampak bercengkrama ria, tak menyadari bahwa mereka hanya di jadikan umpan dan sebentar lagi sang pemangsa akan datang.
BRAKK
Semuanya langsung menoleh menatap sepasang pintu besar yang kini telah remuk dengan moncong pistol yang langsung diarahkan ke depan.
" Siapa di sana?!" Tanya salah satu pria itu dengan nada tinggi.
Hening,
Tap
Tap
Srekk
Tap
Tap
Srekk
Semua orang langsung menelan ludah gugup, suara langkah kaki dengan benda yang terdengar terseret itu begitu memekakkan telinga. Entah kenapa mereka merasa ada aura yang begitu menekan.
" Selamat malam tuan-tuan, " seseorang dengan jubah hitam dan sebuah tombak dengan mata tombak yang menyerupai pedang tajam nampak berjalan pelan melewati pintu yang sudah hancur akibat sabetannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
☑️The Na Brothers [NOMIN ft MARKHYUK ft GUANREN]
FanfictionKisah 3 bersaudara dengan sifat berbeda dan ceritanya masing-masing. Na Renjun, sulung yang punya sikap sinis dan kisah cinta yang rumit. Na Haechan, si tengah dengan sikap absurd dan perjuangannya dalam meluluhkan hati sang dambaan hati. Serta, Na...