Keyla [COMPLETED]

62. Ending Scene

Teruntuk putriku yang cantik,

Saat aku melihat wajahmu untuk pertama kalinya, aku sangat menyesal karena tidak memiliki kesempatan untuk bisa menjagamu.  Kau tahu? Saat ini aku sedang menatapmu yang tak berhenti menangis disisiku, dan sekarang kaupun membuatku ikut menangis. Aku tidak yakin apa yang membuatku menangis, entah karena aku bahagia bisa melihatmu, ataukah  karena aku tidak ingin meninggalkanmu.

Mungkin karena keduanya.

Putriku sayang, kau boleh menangis sepuasnya sekarang, tapi suatu hari nanti saat kau tumbuh besar kau harus menjadi perempuan yang kuat. Jangan menjadi lemah sepertiku, jangan hanya bisa menangis sepertiku, kau harus tegar.

Bermimpilah untuk menjadi sesuatu, belajarlah dengan baik, jadilah orang pintar dan wujudkan mimpi-mimpimu. Selalu jaga kesehatanmu juga agar tubuhmu kuat.

Putriku, akan ada banyak kesulitan yang akan kau temui dalam hidup, saat itu datang padamu jangan merasa takut, terus jalani hidupmu karena waktu akan terus berlalu dan hari baik akan datang menghampirimu. Kau akan melalui semuanya, sesulit apapun masalahnya kau pasti akan melaluinya.

Percayalah, mereka (kesulitan) akan pergi meninggalkanmu dengan banyak hal baik, jadi jangan terlalu marah, berterima kasihlah karena mereka kau akan menjadi semakin kuat.

Nak, kenapa kau tidak mau berhenti menangis? Apakah sebelum kau keluar dari perutku, Tuhan memberitahumu bahwa aku akan pergi?

Berhentilah menangis putriku yang cantik, Tuhan menyayangimu. Meski aku tidak bersamamu dia tidak membiarkanmu sendiri, Tuhan telah mengirimku dua malaikat  yang bersedia menjagamu, jadi tidak perlu khawatir, berhentilah menangis.

Jadilah anak yang baik untuk mereka, jangan terlalu sering membuat mereka marah, jangan lakukan hal buruk yang bisa membuat mereka pergi meninggalkanmu. Buat mereka menyayangimu.

Kuharap, akan ada malaikat-malaikat lain yang datang kehidupmu suatu hari nanti.

Malaikat-malaikat baik lainnya yang akan selalu menyayangi dan menjagamu.

Masih banyak hal yang ingin kukatakan padamu sebenarnya, sangat banyak! Tapi kita tidak memiliki banyak waktu, jadi aku hanya berharap kau akan baik-baik saja. Tapi jangan merasa khawatir, suatu hari nanti kita akan bertemu lagi disuatu tempat yang jauh, aku akan mendengar ceritamu, itu pasti!

Diwaktu-waktu tertentu kau mungkin juga akan marah karena aku tidak ada disisimu, kau bisa memarahiku saat kita bertemu, kita akan membicarakan banyak hal nanti.

Kurasa waktuku semakin tiba, aku akan memelukmu sampai aku benar-benar pergi.

Putriku, percayalah, semua akan baik-baik saja.

Aku mencintaimu.

Ibumu.

Air matanya terjatuh membasahi kertas usang ditangannya yang dulu Vino berikan.

Key menghapus air matanya dan membungkam mulutnya, takut bersuara.

Dulu, Key tidak memiliki keberanian untuk membaca suratnya, dia terus menghindar dan menyembunyikannya. Tapi kemudian Julia Alenka menemuinya, dia tampak asing dimatanya namun kemudian semua berubah saat dia memeluknya dan mulai mengajak Key bicara, ada sebuah perasaan yang menghinggapi Key entah bagaimana.

Dia mengaku bahwa dirinya lah yang telah menjaga Key sebelum Adinata membawanya pada Mira, dia juga mengatakan bahwa surat yang diberikannya melalui Adrian adalah tulisannya.