33. Cemburu

3.8K 148 25
                                    

Pagi telah tiba, matahari perlahan muncul menyingkirkan kegelapan malam dan menggantinya dengan sinar yang menghangatkan. Karell telah siap untuk pergi sekolah, hari ini dia lebih siap dari hari hari sebelumnya karena ini adalah hari senin, hari pertamanya yang akan melaksanakan ulangan kenaikan kelas.

Hari libur kemarin, sabtu dan minggu. Dia benar benar telah memanfaatkan dua hari itu dengan belajar seharian, ditambah dengan hubungannya dengan key yang sedang tidak terlalu baik sejak tragedi ditelpon terakhir itu, membuat karell semangat belajar karena rasa marahnya yang masih belum hilang, padahal dia belum bertanya dan key belum menjelaskan, alasan sebenarnya key menolak pergi bersamanya.

Dasar karell! Padahal itu hanya masalah sepele, tapi marahnya sampai berhari hari, apalagi masalah besar, key benar benar harus sabar menghadapi karell.

Karell melihat jam yang melingkar ditangannya yang menunjukkan pukul 06.10 dia masih memiliki banyak waktu, diapun berjalan keluar dari kamar dan melihat hana yang baru saja akan menuruni tangga.

"mahh" panggil karell

Hana membalikkan badannya lalu kembali berjalan "apa? " ucapnya sambil terus berjalan

Karell berjalan dengan cepat menyusul hana "mahh, karell kan berangkat sama key, terus gita gimana? " tanya karell sambil mensejajarkan langkahnya dengan hana

Hana baru ingat, ucapan karell benar, bagaimana gita pergi kesekolah, dia tidak bisa menyetir mobil untuk mengantarkan gita.

"kamu bener mamah baru inget" ucap hana

"terus gimana? "

"rell, kamu berangkat bareng gita aja, kan kasian mamah udah minta tante anita buat titipin dia disini kasian kan kalo dia disuruh naik ojeg atau taxi, nanti soal key mamah yang atur, oke" ucap hana terlihat lesu

"oke, mamah kenapa? Kok lemes gitu? "

"iya, gak tahu, mamah lemes banget rell, mungkin mamah gak enak badan" ucapnya

"karell anterin kedokter yuk"

"gak usah, kamu harus sekolah. Biar mamah minta aurell temenin mamah nanti"

"oke"

Merekapun pergi keruang makan dan bersiap untuk sarapan bersama.

"mah papa gak pulang? " tanya karell

"besok dia pulang"

"pagi tante, pagi rell" sapa gita dengan senyumannya yang mengembang

"pagi sayang, ayo duduk"

"ta, mau tahu gak? "

Gita yang baru saja duduk dihadapan karell mengerutkan dahinya "apa? "

Karell meneguk susu coklat kesukaannya lalu kembali melihat gita didepannya "mau apa nggak?" tanya karell lagi

"yaudah mau dehh" jawab gita pada akhirnya

"tapi gak ada, cuma ada roti, besok aja tahunya. Oke? " karell tertawa tanpa suara melihat gita yang masih melongo karena ulahnya

"ishhh apaan sihh! Dasar lo, garing banget tahu gak! Masih pagi juga! " gita tertawa, tentu saja bukan karena apa yang dikatakan karell lucu, tapi karena ke-garingan-nya

"ada apa? Baru pagi udah ketawa ketawa" ucap dira

"Tahu, anak tante tuhh" ucap gita sambil mengambil dua potong roti untuknya

"Katanya dia mau tahu mahh, kalo bisa besok mamah beliin"

"tahu? "

"nggak tante, bohong! Dia ngerjain gita"

Keyla [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang