Keyla [COMPLETED]

50. Lie

Setiap kali aku melihatmu, rasanya ingin sekali memelukmu. Tapi akhirnya aku sadar, aku tak ingin melukai diriku lebih dalam.

🐢

Myturtle

Key!
Gue sekolah hari ini!
Gue jemput lo yahh!

Gak

Gue kerumah lo sekarang

Gue udh dijalan!

Yahh
Kecewa

Read

Kenapa sihh!?

Apa?

Kok cuma diread!?

Lo mau gue gimana?

Lo berubah!

Jangan mancing2 deh

Read

Karell melempar ponselnya keatas tempat tidur, sudah seminggu ia tidak masuk sekolah karena kecelakaan itu, dan ini hari pertama ia kembali sekolah lagi. Dia hanya ingin berangkat bersama gadis itu, itu bukanlah hal besar tapi kenapa begitu sulit? Baiklah, tidak apa apa, pulang sekolah nanti dia pasti bisa memaksanya untuk pulang dengannya.

"Denger, gue rasa dia takut lo tinggalin dia, gue udah jelasin lo gak mungkin lakuin itu tapi dia-"

"Gak usah bilang yang nggak nggak tentang gue! Gue benci sama lo dan gue gak akan pernah maafin lo! Jangan pernah lo berani muncul didepan gue!"

"Rell, boleh gue minta satu hal?"

"Ajak Key pergi, luangin waktu lo lebih banyak buat dia, kalian udah terlalu banyak berantem, lo harus buat dia percaya sama lo, kalo lo bener bener cinta sama dia. Jangan pernah tinggalin dia, dan jangan pernah lakuin sesuatu yang akan buat dia pergi dari lo"

Seketika Karell teringat akan memori itu, apakah Key sedang menghindarinya? Selama ia sakit Key jarang sekali menjenguknya, jika ia datang pun ia hanya melihatnya sebentar kemudian pergi. Tapi, apakah yang dipikirkan Karell ini benar? Mungkin saja Key benar benar sedang sibuk dengan urusannya, dia tidak boleh berprasangka buruk.

Apakah masih karena masalah itu? Karell belum mencari tahu lebih jauh mengenai permasalahan Gita dan Key, apa semua baik baik saja? Karell bertanya dalam hatinya.

Ia menghela nafas, setelah menggendong tasnya ia lalu kembali mengambil ponsel yang beberapa saat tadi ia lempar. Setelah memasukkan benda pipih itu kedalam saku jaketnya ia pun berjalan keluar dari kamar dan pergi sekolah.

"Karell! Lo baik baik aja!?"

"Jadi lo benaran kecelakaan?"

"Seminggu gak ada lo disekolah buat gue deg degan terus tapi untung lo gak papa"

"Lo beneran udah sembuh Rell?"

"Lo pasti banyak ketinggalan pelajaran, kalo butuh bantuan, minta gue aja, pasti gue bantu!"

Karell mendengar satu persatu pertanyaan dari  orang orang yang menyambut dirinya dikoridor dengan santai, meskipun itu mengganggunya dia tetap menghargai kepedulian orang orang terhadapnya. Itu sebabnya dia masih berdiri disana dengan sabar.