Gaes, aku tahu banyak sekali kekurangan di Bab ini, tapi aku males banget buat revisi omg!!! So, i'm so sorry gaes! Maafkan si pemalas ini ^_^
Semoga kalian tetep suka
Kapan kapan aku revisi deh hehe
Jangan lupa vote and comment and...Happy Reading ✨
_________________________________
Tak ada yang tahu apa yang akan terjadi besok
Kemarin aku punya segalanya, namun hari ini tiba tiba aku sendirian, tiba tiba semuanya pun menjadi asing🍁
Hujan turun dengan begitu deras membasahi ibu kota, Key yang sedang berada dalam taxi bernafas lega karena sebelum ia pergi ia membawa payungnya bersamanya. Beberapa hari yang lalu Mira mengatakan bahwa ia sudah berbicara dengan Adrian mengenai rencana pendidikannya.
Ini yang Key inginkan, ia hampir mendapatkannya. Namun entah apa yang yang dirasakannya, entah bagaimana perasaannya, mendengar pernyataan Mira kemarin tidak membuatnya senang, tidak juga membuatnya sedih, ia merasa mati rasa.
Hari ini dia berencana untuk menemui Gurunya, Adrian. Ada hal yang Key rasa harus dibicarakan, ia bisa saja membicarakannya dihari jadwal les nya, namun dia ingin segera pergi menemuinya, hari ini juga.
Key turun dari taxi dan berjalan dengan payungnya, hujan yang masih saja deras itu membuatnya sedikit kebasahan. Dia berjalan memasuki gedung sembari menatap kesekitar, semua kelas harusnya sudah selesai namun masih ada beberapa orang yang berlalu lalang meski tak banyak.
Key berjalan melewati lorong menuju ruangan gurunya, terdengar suara orang yang sedang bercakap cakap, Key mulai ragu untuk melanjutkan langkahnya. Dia takut gurunya masih sibuk dengan urusannya, terlebih Key tidak memberitahu dia sebelumnya.
Diapun akhirnya berhenti melangkah, lalu berdiri didepan pintu ruangan itu sembari menundukkan kepala, menatap kedua sepatunya yang basah. Tampaknya Key memang harus menunggu.
"Sudah kukatakan, Vino! Lebih baik kau pulang sekarang!"
Key membulatkan matanya, kepalanya yang semula tertunduk kembali terangkat. Matanya menatap lurus pintu didepannya, dia tahu benar, suara yang barusan dia dengar adalah suara Adrian. Yang membuatnya terkejut adalah sebuah nama yang terlontar disana, sebuah nama yang berulang kali membuat dirinya hampir trauma.
Seketika jantungnya berdebar, dengan siapa gurunya sedang bicara? Key mengulurkan tangannya memegang kenop pintu, dengan perasaan waswas dia mendorong pintu itu pelan.
"Aku menemukan seseorang, seseorang yang kuduga adalah teman Adinata dan Kania. Dan aku akan menemuinya, jadi tolong mengertilah."
Key tak mampu merasakan kakinya.
🍁
"Apa Om sudah menemukan sesuatu?" tanya Vino pada Adrian yang terlihat masih sibuk dengan pekerjaannya.
"Hampir" jawabnya singkat.
Vino menghela nafas, ia sandarkan tubuhnya pada tembok dan menatap pemandangan kota yang terguyur hujan dari jendela kecil disebelah kirinya. "Untuk apa Om melakukannya? Aku masih tidak mengerti" tanyanya tanpa mengalihkan pandangan.
"Apa karena kasihan?" sambungnya.
Adrian menyandarkan punggungnya pada kursi sembari melepas kacamata-nya, dia terlihat begitu lelah. "Entahlah, mungkin karena aku merasa bersalah" jawabnya sembari memejamkan mata.

KAMU SEDANG MEMBACA
Keyla [COMPLETED]
Jugendliteratur[BELUM DI REVISI] Berkisah tentang kehidupan bahagia Keyla Yang tak pernah ia duga kebenarannya. Kisah ini panjang, Kisah terindah dalam hidup Keyla yang membawanya pada suatu titik, titik dimana Keyla kehilangan tujuan hidupnya. Kisah ini tak rumit...