Kini jake dan sunghoon tengah berada diruang tengah sambil menonton tv.
"Hoonie sini tangan kamu"pinta jake.
"Mau apa?"tanya sunghoon.
Jake mendengus.
"Mau aku obatin, itu dari semalem belum di obatin"ucap jake.
"Gpp yang, udah sembuh kok"balas sunghoon.
"Ih sembuh apanya, cepet siniin tangannya"ucap jake dengan nada yang menuntut.
Sunghoon terkekeh melihat tingkah kekasihnya yang tengah kesal.
Akhirnya sunghoon pun memberikan tanganya untuk diobati jake.
Jake mengobati tangan sunghoon dengan hati2, mengamati tangan sunghoon dengan cermat takut2 masih ada serpihan kaca yang tertinggal.
"Hoonie, lain kali kalo kamu marah kamu jangan lukain diri kamu lagi yah aku ga suka. Kamu boleh lampiasin sama aku aja, maaf gara2 aku tangan kamu jadi luka"ucap jake setelah selesai membalut tangan sunghoon dengan perban.
Sunghoon memeluk jake erat.
"No, harusnya aku yang minta maaf. Aku udah buat kamu takut, aku juga udah buat kamu nangis. Maafin aku yah"ucap sunghoon.
"Cari tau organisasi yang diikuti park sunghoon"titah haruto pada anak buahnya.
Sunghoon kini tengah berada di super market untuk membeli bahan masakan untuk nya dan juga jake.
Sedang sibuk memilih daging, tiba2 ada tangan yang melingkar diperut sunghoon.
Membuat sunghoon refleks langsung berbalik dan melihat siapa yang dengan kurang ajarnya berani memeluk dirinya.
Saat berbalik sunghoon dapat melihat viola yang tengah tersenyum kearahnya.
"Hai hoon"sapa viola.
"Lepas sebelum gue berbuat yang lebih ke lo"ucap sunghoon dingin.
"Ish galak banget sih, emang kamu ga kangen sama aku?"tanya viola.
"Siapa lo harus dikangenin sama gue, emang lo jake?"balas sunghoon.
Membuat viola melepaskan pelukanya.
Sunghoon pun lantas langsung bergegas beranjat dari sana.
"APA SIH YANG LO LIAT DARI SI JALANG ITU"teriak viola.
"Klo masalah urusan ranjang, gue juga bisa kasih lebih buat lo bahkan lebih dari yang dikasih sijalang itu buat lo"ucap viola.
Wajah sunghoon sudah memerah menahan marah, hanya saja sunghoon sadar dimana dia berada jadi sebisa mungkin sunghoon menahan emosinya dan bergegas pergi dari sana.
"PARK SUNGHOON..ARGHH SIAL"teriak viola.
Tanpa disadari sedari tadi seseorang memperhatikan sunghoon dan viola.
"Hmm menarik, sepertinya sedikit keributan lagi akan seru"ucapnya dengan smirknya.
Ting~
Sebuah pesan masuk ke ponsel jake.
Jake yang sedang asik menonton tv, mengalihkan perhatianya untuk melihat pesan dari siapa dan ternyata pesan dari nomor tidak dikenal
"Siapa?"tanya jake.
Lalu jake membuka isi pesan itu.
Mata jake seketika membola dan mata jake sudah berkaca2.
Ternyata orang itu mengirim foto sunghoon yang tengah berpelukan disuper market dengan perempuan yang sama yang pernah menyiram jake dengan minuman.
Tak lama terdengar suara seseorang memasuki rumah.
"Sayang aku pulang"ucap sunghoon dan berjalan menghampiri jake.
Namun jake tak menggubris dan lantas langsung berlari menuju kamarnya.
Brak
Sunghoon terlonjak kaget saat jake membating pintu kamarnya kuat.
"JAKE ADA APA?"teriak sunghoon.
Lalu mata sunghoon beralih pada ponsel jake yang tergeletak disofa.
Sunghoon meremas ponsel jake saat tau apa yang baru saja kekasihnya liat.
"Arkh sial"umpat sunghoon.
Jake nya pasti salah paham lagi dengan viola.
"Baru aja gue baikan sama jake, udah ada aja masalah. Sialan si viola emang cari masalah sama gue"ucap sunghoon datar.
Lalu setelahnya sunghoon berjalan menuju kamar jake, untuk menyusul kekasihnya.
Tok..tok..tok
"Sayang, dengerin aku dulu"ucap sunghoon dari luar.
Tidak ada sahutan, sepertinya jake menghidupkan mode kedap suara dikamarnya.
Sunghoon pun merogoh sakunya, mengambil kunci cadangan kamar jake.
Dengan hati2 sunghoon membuka pintu kamar jake dan masuk kedalam.
Sunghoon terkekeh gemas saat melihat gundukan selimut diatas tempat tidur.
"Sayang"panggil sunghoon.
"Pergi hiks, kamu bohong sama aku hiks kamu bilang kamu ga kenal sama cewe itu hiks tapi ini udah kedua kalinya aku mergokin kamu sama dia hiks. Klo kamu masih marah gara2 semalem oke aku terima, tapi jangan dibales kaya gini aku ga suka hiks"teriak jake.
Sunghoon berjalan menghampiri jake yang tengah terbaring ditempat tidur sambil menyelimuti tubuhnya hingga tidak terlihat.
Sunghoon menarik selimut yang menutupi tubuh kekasihnya tetapi jake menahanya.
"Hiks pergi, aku ga mau ketemu kamu"ucap jake.
"Jake sayang buka dulu yah selimutnya nanti kamu sesak, ayo kita bicar baik2 aku janji aku bakal jelasin semuanya tapi plis liat aku yah"ucap sunghoon.
Jake pun akhirnya mau membuka selimutnya, menatap sunghoon dengan mata bengkak hidung dan bibir memerah.
Ah sunghoon jadi gemas kan.
Sunghoon pun langsung membawa jake untuk duduk dipangkuanya.
"Maaf, iya yang difoto itu emang aku. Tapi sumpah aku ga tau klo viola ada disana juga, dia datang lalu tiba2 meluk aku. Plis percaya sama aku, kamu sendiri tau kan sesayang dan secinta apa aku sama kamu. Semarahnya aku sama kamu aku ga mungkin sampe berpaling ke orang lain"jelas sunghoon.
"Hiks tapi aku hiks ga suka, cewe itu selalu terus2 buat coba deket sama kamu hiks"ucap jake.
"Aku ga mau liat dia lagi hiks aku gamau liat dia deket2 ke kamu lagi hiks"ucap jake lagi.
Sunghoon memeluk jake dan mengelus pungguk jake lembut.
"Iya sayang, kamu ga akan pernah liat dia lagi dan dia ga akan pernah deket2 aku lagi. Aku janji"ucap sunghoon dan diangguki jake.
"Yaudah sekarang kita turun kebawah lagi yah, aku baru aja beli cake stroberi kesukaan kamu"ucap sunghoon.
"Cake yang di kafe junho kan"ucap jake polos sambil menyeka air matanya.
Mendengar nama junho wajah sunghoon seketika langsung datar.
"Jake"panggil sunghoon dingin.
"Hehe bercada sayang"ucap jake.
*cup
Jake langsung mencium bibir sunghoon cepat, setelahnya langsung berlari keluar meninggalkan sunghoon yang tengah tersenyum gemas melihat tingkah jake.
______________________________________________________________☆TBC☆__________________
KAMU SEDANG MEMBACA
Obsession [Sungjake] Dalam Tahap Revisi ✔END
Random'Berhenti mengucapkan kata kata seperti selamanya, karena apapun itu pasti akan ada akhirnya juga'