Junho dan jake sudah berada di mansion kakek junho.
Kini mereka tengah berkumpul.
"Dimana tuan lee dan eunbi?" Tanya si kakek pada anak buahnya.
"Maaf tuan besar, tuan lee dan nona lee mereka menghilang. Menurut orang yang di utus untuk menjemput mereka, satpam mereka memberi tahu jika tuan lee dan nona eunbi sudah pergi dari kemarin sore ntah kemana"ucap si bawahan.
"Mereka tidak mungkin kabur disaat seperti ini kan. Kita membutuhkanya untuk mengerahkan para aparat hukum. Dan lagi waktu kita tidak banyak, besok kita akan menemui mereka"ucap junho.
"Kau tenang saja, mereka hanya sekumpulan anak2 bodoh yang mencoba melawan ku"ucap si kakek.
Jake hanya diam menyimak.
"Ah jake, kau semakin manis saja. Dulu saat kau masih sekolah ku rasa kau tidak semanis ini. Dari pada dengan junho yang labil lebih baik kau denganku saja"ucap si kakek.
"Bercandamu tidak lucu tua bangka"ucap junho dingin.
Si kakek tertawa keras.
Jake hanya tersenyum menanggapi candaan si kakek.
"Aku hanya bercanda cucuku tersayang. Lagi pula kekasihku yang sekarang tak kalah manis dengan jake dan mereka juga seumuran"ucap si kakek.
Keesokan harinya.
Junho dan pasukan nya sudah berada di tempat yang di janjikan, kakeknya akan menyusul nanti setelah urusanya selesai.
Keberadaan tuan lee dan eunbi hingga sekarang belum diketahui.
Akan tetapi kakek junho sudah berhasil menguasai para pihak aparat penegak hukum dan juga para media.
Semuanya sudah tersusun rapi oleh pihak junho untuk menjebak pihak sunghoon dan menguak organisasi ilegal itu ke pemerintah.
Mereka tidak takut dengan bukti apapun yg dimiliki pihak sunghoon untuk balik menyerang nantinya karena mereka sudah menyiapkan semuanya.
Sebisa mungkin tidak ada pertumpahan darah hari ini.
Junho hanya di temani beberapa bahawan terpercayanya, sedangkan sisanya bersembunyi untuk berjaga2.
Tak lama sunghoon dan yang lainya datang.
Hanya ada sunghoon, kei, haruto, heeseung, jay, niki, nikolas. Sisanya dari mereka pun sama bersembunyi ditempatnya masing2.
"Wah wah wah, lihat siapa yang baru datang. Cih tidak tepat waktu"ledek junho sembari membuang rokok yang berada ditanganya.
Sunghoon tidak menjawab, kini mereka saling berhadapan dengan jarak yang cukup jauh.
"Ternyata hebat juga kalian bisa lolos dari ledakan saat itu"ucap junho remeh.
"Berhenti betceloteh yang tidak penting, kita pada intinya saja"ucap kei dingin.
Junho terkekeh dan mengedikan bahunya.
"Jadi ada apa kalian minta gue datang kesini?"tanya junho.
Sunghoon menghela napas, mencoba untuk mengendalikan emosinya saat melihat wajah junho.
"Cha junho serahin jake ke gue sekarang. Lo udah dengerkan apa yang terjadi sama orang tua dan para mafia lo. Itu adalah salah satu peringatan dari gue buat lo"ucap sunghoon dingin.
"Ahhh, jadi itu bener ulah lo lo pada. Hebat juga lo semua bisa musnahin salah satu mafia terkuat di sana, gue jadi penasaran gimana cara kalian ngebantai mereka sampai habis"ucap junho seolah di buat penasaran.
"Dengerin ucapan gue, serahin jake sekarang. Dan gue bakal ampunin lo dan juga kakek sialan lo"ucap sunghoon lgi.
Junho tertawa keras.
"Lo pikir dengan cara seperti ini gue bakal tunduk, anjir lo kira selemah apa gue. Dengan matinya kedua ortu dan para sekutu gue, gue bakal nyerah gitu maksud lo. Hahaha mimpi"ucap junho remeh.
Sunghoon dan teman2 nya sudah geram.
"Gue ga sedih di tinggal kedua orang tua gue, tapi gue bener2 ga terima klo ternyata mereka mati di tangan pengecut kaya lo"kini aura junho berubah menjadi dingin.
Suasana disana menjadi sedikit tegang.
"Gue dan temen2 gue ga akan ngusik hidup lo dan keluarga lo lagi. Asal lo serahin jake ke gue."ucap sunghoon.
"Sampai kapan pun, gue ga akan lepasin jake. Jake milik gue sekarang dan lo hanya masa lalu yang udh dilupain dan dibuang begitu aja lo cuman sampah"ucap junho dengan semirk nya.
Kata2 junho barusan membuat sunghoon murka.
"BANGSAT, SERANG"perintah sunghoon tiba-tiba.
Dan semua orang yg bersembunyi pun keluar dan mereka saling menyerang.
Suara tembakan terus bergema saling bersautan.
Junho mundur beberapa langkah dan duduk di kursi yang ada disana, mengamati orang2 yang tengah bertarung.
Junho tersenyum remeh saat melihat sunghoon kesulitan untuk menghampirinya.
Junho hanya duduk santai sembari menghisap sebatang rokok dari tanganya.
Menonton satu persatu orang2 di depanya mati mengenaskan.
Junho melihat jika sunghoon masih terus berusaha mendekatinya.
Junho tersenyum penuh arti.
"Ayo datang lah kemari" teriak junho pada sunghoon.
Mata sunghoon berkilat marah saat melihat junho hanya duduk tenang didepanya.
"Sialan bajingan itu"maki sunghoon sambil terus fokus menembak dan menghindar dari serangan orang2 junho.
Satu persatu orang2 mulai tumbang, dan kini hanya menyisakan sedikit dari mereka.
Sunghoon berhasil membantai orang2 yg menghadangnya.
Kini ia dengan mudah berlari ke arah junho.
Srett
Sunghoon menarik kerah baju yang di kenakan junho.
Bugh
Brak
Bugh
Bugh
Sunghoon menghajar junho membabi buta.
Junho tidak melawan dia hanya terus tertawa melihat sunghoon yang begitu brutal diatasnya.
Hingga suara seseorang menggema di gedung tua itu.
"BERHENTI"teriaknya
Deg
______________________________________________________________☆TBC☆__________________
KAMU SEDANG MEMBACA
Obsession [Sungjake] Dalam Tahap Revisi ✔END
Random'Berhenti mengucapkan kata kata seperti selamanya, karena apapun itu pasti akan ada akhirnya juga'