Jake berlari menuju mobil yang dia parkir cukup jauh dari rumahnya.
Napas jake memburu karena kelelahan melarikan diri, bahkan jake sampai nekat melompat dari balkon dan pergi tanpa pamit pada kedua orang tuanya demi menghindari sunghoon.
"Sunghoon, sorry."ucap jake lirih lalu setelahnya melajukan mobilnya untuk kembali ke kediaman junho sebelum junho pulang.
Jujur jake juga sangat merindukan kekasihnya tetapi dia tidak punya pilihan sekarang.
Jake meremat stir mobil nya erat.
Matanya memerah menahan tangis, dan air mata dipelupuk matanya siap jatuh dalam sekali kedip.
"Hiks, sial"maki nya.
"Dari mana?" Tanya junho menatap jake tajam.
*Mampus, lupa ngabarin*batin jake yang kini mematung di depan pintu mansion keluarga junho.
"Maaf, ak..aku ta..tadi pergi ketaman kota. In..ini aku liat ini katanya ada pameran kembang api disana"ucap jake dengan suara kecilnya sembari menyerahkan selembar kertas pada junho dengan tangan bergetar.
Junho melihat kertas selebaran yg jake berikan.
Junho menghela napas panjang.
Grep
Lalu dengan tiba2 junho membawa jake pada pelukanya.
Isakan jake pun mulai terdengar."Sstt udh jangan nangis, aku maafin buat yg sekarang. Lain kali klo mau pergi atau ngelakuin apa pun bilang dulu sama aku, paham"ucap junho sembari mengelus punggung jake.
Jake mengangguk cepat.
"Maaf hiks"ucap jake lagi.
Cup
Jake mengecup bibir junho cepat, membuat junho terkekeh.
"Iya aku maafin, yaudah yuk masuk. Diluar dingin"ajak junho.
"Lusa kita mulai bergerak. Niki dan nikolas, kirim pesan pada junho. Aku ingin bertemu di gedung xxx lusa dini hari"titah sunghoon.
"Heeseung dan jay, kalian kirim pesan pada mafia keluarga junho, tawari mereka kesepakatan untuk menyerahkan orang tua junho ancam mereka dengan bukti yg kita punya jika tidak mau berdamai. Biasanya para mafia tidak memperdulikan hubungan dengan pihak mana pun, bagi mereka mana yg lebih menguntungkan maka itu adalah kawan."titah sunghoon lagi.
"Dan yang lainya, siapkan keperluan untuk lusa nanti."titah kei kali ini.
"Lo yakin junho bakal mau nyerahin jake gitu aja, hoon ini bisa bahaya. Lo tau kan segimana berpengaruh kakek nya junho, dia ga akan biarin cucu kesayanganya kenapa2."ucap jay.
"Bener apa kata jay, dia ga akan tinggal diam jika ada yang mengusik keluarganya. Keluarga kita yg bakal jadi taruhanya, junho tau semua identitas kita dan dia juga tau klo lo masih hidup. Klo kita mau nyerang junho kita harus hancurin dulu pion2 yang berdiri mengelilinginya hoon."sambung heeseung.
"Bener hoon. Meski kita punya bukti kuat atas ke busukan keluarga junho itu ga akan berpengaruh dan ga akan berdampak sama mereka karena tuan lee ada di pihak mereka dan ke jaksaan pun otomatis juga ada dipihaknya."sambung nikolas.
"Ga ada waktu lagi, mau sampai kapan kita biarin si bajingan itu hidup tenang. Kesabaran gue udah habis, gue cuma mau jake gue kembali itu aja. Lo pada udah janji bakal bantu gue sampai akhir, dan sekarang saat nya"sela sunghoon lalu pergi dari sana meninggalkan teman2nya.
Teman2nya hanya diam mematung.
"Dia ga seperti sunghoon yang kita kenal. Sekarang dia terlalu gegabah dalam bertindak"ucap jay.
"Lo bener, cinta emang bisa merubah segalanya. Yang kuat pun bisa jadi lemah, padahal diluar sana banyak yang lebih dari jake tpi kenapa itu anak tetep kekeh sama satu cowo."celetuk kei tak habis fikir.
Jay dan jungwon kini tengah berada di cafe favorite mereka.
Jungwon sedang asik memakan es krim pesanannya.
"Sayang"panggil jay menatap jungwon lembut.
"Hmm"balas jungwon menatap jay dengan bola mata bulatnya menambah kesan menggemaskan.
*Aduh gemesnya*batin jay tak kuasa sebelum kembali pada kesadaranya.
"Aku mau nanya"ucap jay.
"Nanya apa sih, biasa nya juga langsung ngomong"rutuk jungwon.
"Eum gimana yah aku ngasih taunya"ucap jay bingung.
Membuat jungwon mengernyitkan alis nya bingung.
"Anu itu, ini flashdisk kamu kan?"tanya jay sembari menyerahkan flashdisk bergambar domba itu pada jungwon.
Mata jungwon membola dan badan nya menegang.
"Ka..kamu dapet dari mana flashdisk itu?" Tanya balik jungwon gugup.
"Anu itu-"
Belum sempat jay menyelesaikan kalimatnya tapi jungwon sudah menyela.
"Huaaaa hiks, akhirnya ketemu. Aku udah nyari flashdisk ini kemana2 hiks sampe aku udh pasrah karena ga ketemu2"ucap jungwon terharu sembari merebut flaahdisk itu.
Kini jay yang mengerutkan dahinya bingung.
"Jdi ini bener punya kamu?"tanya jay.
Jungwon mengangguk semangat.
"Iya ini kan hadiah dari kamu, masa kamu yg ngasih bisa lupa. Huhu aku kira flashdisk ini hilang/jatuh dijalan eh ga tau nya ada dikamu, makasih yah"ucap jungwon girang sambil memeluk jay erat.
*berarti bukan jungwon yang ngirim, tapi orang yang nemuin flashdisk ini. Tapi siapa*batin jay.
______________________________________________________________☆TBC☆__________________
KAMU SEDANG MEMBACA
Obsession [Sungjake] Dalam Tahap Revisi ✔END
Random'Berhenti mengucapkan kata kata seperti selamanya, karena apapun itu pasti akan ada akhirnya juga'