⚠️🔞
Sunghoon melepaskan pelukanya.
Lalu bangkit berjalan menuju pintu kamar jake.
Menutup dan menguncinya.
Lalu setealahnya sunghoon berbalik sambil menyeringai kearah jake.
"Hoon ka..kamu mau ap..apa"ucap jake gugup pasalnya sunghoon berjalanya dengan tatapan mengerikan menurut jake.
"Kamu udah nakal baby, itu berarti kamu harus menerima hukuman kamu"ucap sunghoon dengan smirknya.
"Hoonie plis jangan sekarang, besok aku ada ujian"mohon jake.
Sunghoon tidak mendengarkan jake.
Berjalan kearah lemari pakaian jake.
Sunghoon sedikit merunduk mengambil kotak hitam yang terletak dibawah lemari kamar jake.
Jake menelan ludahnya susah payah.
Menatap sunghoon horror."Hoonie pliss jangan, jake minta maaf hoonie jangan itu pliss klo mau main iya ayo kita main"mohon jake dengan mata yang berkaca2.
Sunghoon seakan tuli berjalan kearah jake sambil menghampiri kekasihnya.
"Kita bukan main sayang tapi aku mau kasih kamu hukuman"ucap sunghoon.
Sunghoon berdiri tepat dihadapan jake yang memandangnya penuh harap.
"Buka bajunya"perintah sunghoon.
Jake menggeleng.
"Hoonieee"rengek jake.
Sunghoon melempar kotak hitam itu pada kesamping jake.
"Buka sendiri atau mau aku ban-
"Iya iya aku buka sendiri"rutuk jake kesal sambil menanggalkan pakaianya satu2.
Sunghoon tersenyum puas saat melihat kekasihnya kini tengah berusaha membuka pakaianya.
Setelah jake benar2 naked sunghoon langsung mengambil baju yang berada di kotak hitam itu berserta benda2 lainya.
"Hoonieee"rengek jake.
Sunghoon memasangkannya pada jake.
Setelahnya sunghoon tidak bergeming dan mulai mengikat tangan jake satu persatu.
Sunghoon menatap jake yang kini tengah berbaring ditempat tidur dengan tangan terikat dan terus berontak dengan wajah memerahnya.
"Let's play with me baby boy"ucap sunghoon rendah dengan smirknya dan mulai mengukung tubuh jake.
Dan-
"ANDWAEE~~ HOONIEE AKHH"teriak jake menggema diseluruh ruangan itu desahan dan jeritan2 frustasi pun terus terdengar dikamar jake dan kabar baiknya setiap kamar dirumah jake itu kedap suara.
Lalu setelahnya silahkan kalian berimajinasi sendiri:)
Sunghoon sih bodo amat sama komentar temen2nya dan orang2 di intagram.
Sunghoon lebih memilih membaringkan kembali tubuhnya di tempat tidur dan kembali memeluk kekasihnya.
Orang tua jake sendiri mereka sudah pergi sejak pagi untuk urusan bisnis keluar kota karena tadi pagi jungkook menghubunginya dan mengatakan untuk menemani jake selama mereka tidak dirumah.
Jake menggeliat dari tidurnya.
"Hooniee"ucap jake dengan suara seraknya.
"Iya sayang"panggil sunghoon sambil mengecup pipi kekasihnya.
"Haus"ucap jake lagi.
Sunghoon pun langsung beranjat dari tiduranya mengambil gelas berisi air yang ada dinakas samping tempat tidur lalu memberikanya pada jake.
Jake meminum airnya sampai habis.
Sunghoon terkekeh.
"Sehaus itu kah?"tanya sunghoon.
Jake mengangguk.
"Laparrr"rengek jake.
"Jangan gemes2 dong yang, nanti klo aku khilaf lagi gimana"ucap sunghoon sambil mendekap tubuh jake dan mengecupi puncuk kepala jake beberapa kali.
"Hiks hiks"tiba2 jake terisak.
"Loh kenapa nangis hmm?"tanya sunghoon panik.
"Sakit hiks, badan jake sakit hiks semua sakit hiks gabisa jalan"ucap jake dengan wajah yang memerah karena menangis.
Sunghoon memeluk jake dan mengelus punggu jake lembut.
"Maafin aku yah, abis kamunya nakal sih. Janji ga akan nakal lagi?"ucap sunghoon.
Jake mengangguk cepat.
"Janji hiks jake ga akan nakal lagi hiks"balas jake.
"Yaudah sekarang kita bersihin badan dulu yah, baru setelah itu kita turun kebawah buat makan"ucap sunghoon.
Jake mengangguk, lalu setelahnya sunghoon pun langsung menggendong tubuh jake dan membawanya kekamar mandi untuk membersihkan badan.
Tidak lama setelahnya mereka pun selesai dan sunghoon pun membantu jake memakai pakaianya.
Lalu mereka pun keluar dari kamar menuju meja makan dengan jake yang berada digendongan sunghoon seperti koala.
Ting~
Jaymet🐽
|hoon gue sama anak2 tunggu
|dimarkas
|bang kei juga ada disini______________________________________________________________☆TBC☆__________________
KAMU SEDANG MEMBACA
Obsession [Sungjake] Dalam Tahap Revisi ✔END
عشوائي'Berhenti mengucapkan kata kata seperti selamanya, karena apapun itu pasti akan ada akhirnya juga'