PRANK
"ARGGH SHIM JAEYOON SIALAN"murka sunghoon.
BRAK
PRANK
sunghoon membanting apa pun yang ada di sekitarnya.
Kamar yang kini sunghoon tempati sudah hancur berantakan bak terserang angin topan.
"ARGGHH..HIKS BRENGSEK ANJING HIKS" tangis sunghoon pecah.
"SIALAN, LO MAIN DIBELAKANG GUE BRENGSEK."
"LO NGEHANCURIN HATI GUE JAKE"
"HIKS GUE TAU GUE PUN SAMA, TAPI GUE PUNYA ALASAN HIKS SEDANGKAN LO...AAAARRGGHH"
"sekarang gue harus gimana, gue gagal. Gue gabisa berfikir apa2 sekarang hiks."
"Jake gue disini lagi berjuang biar kita bisa hidup tenang kayak dulu. Ngga bisa apa lo nunggu gue pulang"
"Gue kecewa, ini pertama kalinya gue bener2 kecewa sama lo baru satu minggu gue tinggal lo udah bertindak sejauh itu. Lalu gimana klo gue bnran pergi, lo bahkan ga coba buat cari dan ngehubungi gue"
Tangisan sunghoon dikamar itu terdengar pilu, jika kita bisa mendengar maka kita akan tau seberapa hancurnya dia sekarang.
Tut~
"Hallo hoon?"ucap jay.
"Hiks jay, tolong gue hiks"ucap sunghoon dengan suara bergetar.
"HOON LO KENAPA? TUNGGU, GUE BAKAL KUMPULIN ANAK2. KITA BAKAL PERGI NYUSUL LO KESANA, TAHAN" balas jay khawatir.
"Gue gpp hiks, gue pengen sendiri dulu sekarang. Tolong bantu gue cari tau tentang haruto"pinta sunghoon.
"Haruto anak pindahan jepang itu. Why?"tanya jay.
"Hiks nanti gue ceritain, sekarang tolong gue. Gue butuh infonya hari ini juga"ucap sunghoon.
"Oke..oke gue sama anak2 bakal cari infonya sekarang. Tapi lo disana beneran gpp kan, si eunbi sama si tua bangka ga macem2 kan"ucap jay.
"Gue gpp, thanks yah. Gue tunggu sekarang"ucap sunghoon lalu setelahnya panggilan terputus.
"Lo mau main2 sama gue sayang, ayo kita liat sejauh mana lo bisa bertindak dibelakang gue"ucap sunghoon dingin sambil meremas ponselnya.
"Dan gue bakal pastiin si brengsek haruto itu bakal mati didepan mata lo jake oleh tangan gue sendiri, gue ga akan berhenti, sampai lo nangis darah sekali pun dan memohon buat ngehentiin itu. Park sunghoon tidak akan berhenti"ucap sunghoon lagi.
"Bahkan jika setelahnya lo jadi benci gue, itu ga akan ngerubah segalanya, karena itu ga akan pernah terjadi sayang. Karena ngga ada yang bisa memisahkan shim jaeyoon dari park sunghoon termasuk diri lo sendiri shim."sambungnya.
Jake menggeliat dari tidurnya.
Jake merasakan berat dipinggangnya, melihat ada sebuah tangan besar melingkar disana dan seketika jake tersadar dan langsung terduduk.
Jake termenung beberapa saat, mengingat kejadian semalam.
"Jake udah bangun"sapa haruto yang ikut terbangun karena pergerakan jake.
Haruto ikut mendudukan dirinya sambil mengucek matanya yang masih setengah terpejam.
Lalu dengan tiba2 haruto memeluk tubuh jake.
Jake tersentak tetapi jake tidak berniat melepaskan.
"Ruto yang kita lakuin semalem itu kesalahan"ucap jake dengan pandangan yang menatap lurus kedepan.
"Kenapa, bukannya semalam kamu juga menikmatinya, jika kita berdua saling menikmati maka itu bukan kesalahan. Tapi memang disengaja, kita melakukanya dalam keadaan sadar"balas haruto.
"Tapi-..tapi ruto itu tetep salah, bagaimana klo sunghoon tau"ucap jake sambil menunduk.
"Lalu apa bedanya, dia juga melakukan hal yang sama dibelakangmu bukan."balas haruto dengan smirk nya.
"Udah jake ga usah dipikirin, mending sekarang kita bersih2 terus kita sarapan kebawah. Kamu bilang sekarang kamu ada janji sama temen2 kamu, ayo nanti aku anter"ucap haruto.
Jake mengangguk.
Jake ingin sekali melupakan kejadian semalam, tapi rasa takut akan sunghoon yang mengetahuinya membuat jake menjadi gelisah.
Walau jake sudah melihat video sunghoon tempo hari, jake tetap masih menunggu penjelasan dari sunghoon. Jake tidak akan 100%, percaya sebelum sunghoon sendiri yang menjelaskan.
Tapi dengan bodohnya tanpa pikir panjang, semalam jake justru malah melakukan kesalahan.
Ntah semalam jake tidak sadar dan dibutakan oleh emosi ketika mengingat perbuatan sunghoon.
Jake menyesal sekarang, jake merasa bersalah pada sunghoon. Tanpa disadari air mata sudah mengalir deras dari pelupuk mata jake.
Tut~
"Jam 3 sore"
"Hmm oke thanks"
______________________________________________________________☆TBC☆__________________
KAMU SEDANG MEMBACA
Obsession [Sungjake] Dalam Tahap Revisi ✔END
Random'Berhenti mengucapkan kata kata seperti selamanya, karena apapun itu pasti akan ada akhirnya juga'