Keesokan harinya.
"Semuanya siap-siap, selalu waspad" ucap heeseung
Mereka semua sudah mengepung vila yang berada di puncak.
"Ih lo ngapain sih deket2 gue terus, sana lo jauh2" rutuk junkyu pada jay
"Apaan sih anjing jarak gue sama lo udah satu meter yah bangsat, deket dimana nya coba"balas jay kesal.
"Ssttt udah, napa pada ribut sih" relai nikolas.
"Eh hoon, lo curiga ga sih?" Tanya haruto
Sunghoon mengangguk
"Suasana di sini sepi, gue yakin pasti ada sesuatu. Kita ttp harus waspada" ucap sunghoon.
Dan mereka pun kembali menjalankan aksinya, berjalan menyelinap untuk masuk kedalam vila.
Dan tak butuh waktu lama, mereka dapat dengan mudah masuk kedalam vila.
Tapi itu justru membuat sunghoon dkk merasa aneh, pasalnya mereka tidak menemukan seorang pun di dalam sana.
Hanya ada beberapa orang yang menghadang mereka di luar tadi.
Sunghoon dkk terus menyusuri vila itu, mencari kemungkinan keberadaan jake disana.
"Hoon kayaknya kita di jebak, jake ga ada disini" ucap haruto
Belum sempat sunghoon menjawab, sebuah teriakan di salah satu kamar mengalihkan atensi sunghoon.
"SUNGHOONN" teriak suara itu.
Sunghoon sangat hafal suara siapa itu.
"JAKE"ucap sunghoon lalu bergegas menuju kamar itu diikuti yang lainya.
Brak
"SIALAN"
Bruk
DUARR
lalu tiba2 vila itu meledak.
Junho menyeringai, melihat kondisi di vila nya lewat monitor.
"Selamat bertemu ajal teman" ucap junho dengan smirk nya.
Lalu junho pun pergi dari area vila dengan jake yang tertidur dipangkuanya.
"Pak, bandara"titah junho pada supirnya.
Tanpa junho tau sunghoon dkk berhasil meloloskan diri sebelum bom itu meledak.
Beberapa detik saja mereka lengah, maka tamat lah riwayat mereka.
"SIALAN CHA JUNHO"murka sunghoon.
"Begitukah" batin seseorang dan menyeringai dalam diam.
5 tahun kemudian.
"Jake udah siap belum, cepetan dikit sayang?"teriak junho dari arah lantai satu.
"Iya bentar ih, gasabaran aku kan harus siap2 terus mastiin gaada barang yang ketinggal"balas jake sambil berjalan menuruni tangga dengan muka kesalnya.
Greb
"Iya iya, gemes banget sih calon istri aku. Udah jangan cemberut gitu, kita kan mau pindah ke korea sesuai permintaan kamu harusnya kamu seneng dong"ucap junho sambil mengecup pipi jake.
"Diem ih jangan cium2, udah katanya disuruh cepetan ayo berangkat"rengek jake.
Junho terkekeh lalu mengelus rambut jake sayang.
"Iya iya, ayo"balas junho.
Setelahnya mereka berdua berangkat menuju bandara meninggalkan mansion besar yang telah 5 tahun mereka tempati di itali.
"Hoon, ayo kita makan siang. Ini udah lewat loh"rengek eunbi pada sunghoon.
"Lo bisa pergi sendiri, gue masih banyak kerjaan"jawab sunghoon dingin tanpa mengalihkan pandanganya dari laptop.
"Tapi hoonie.."eunbi masih merengek
Brak
Sunghoon menggebrak meja kerjanya.
"LO BISA DIEM GA SIH, GUE BILANG NGGA YAH NGGA. PERGI LO SEKARANG SEBELUM GUE PANGGIL ANAK BUAH GUE BUAT LEMPAR LO KEBAWAH DARI ATAS GEDUNG INI"murka sunghoon
Eunbi berdecak malas lalu keluar dari ruangan sunghoon.
Saat di luar eunbi berpapasan dengan haruto.
"Heh jerapah"panggil eunbi dan haruto pun berhenti dari berjalanya menuju ruangan sunghoon dan berbalik menatap eunbi.
"Apa?"ucap haruto datar.
"Lo temen si jalang itu kan yah, gue denger2 dia balik ke korea malem ini?" Ucap eunbi.
"Siapa maksud lo?" Tanya haruto sambil menaikan satu alisnya.
Membuat eunbi menghela napas lelah.
"Jake lah siapa lagi" ucap eunbi membuat mata haruto membola tidak percaya.
"Lo..lo tau jake dimana?"tanya haruto pada eunbi
Eunbi menyeringai.
"Ikut gue sekarang"ucap haruto lalu menarik eunbi pergi dari sana.
______________________________________________________________☆TBC☆__________________
KAMU SEDANG MEMBACA
Obsession [Sungjake] Dalam Tahap Revisi ✔END
Random'Berhenti mengucapkan kata kata seperti selamanya, karena apapun itu pasti akan ada akhirnya juga'